Uji Hipotesis Hasil Uji Prasyarat

terendah kelas kontrol ternyata sedikit lebih tinggi daripada nilai terendah yang ada di kelas ekperimen. Di kelas kontrol nilai terendahnya yaitu 23,33, sedangkan di kelas eksperimen nilai terendahnya yaitu 20,00. Setelah diberikan perlakuan berbeda, dimana kelas kontrol mendapat pembelajaran dengan metode ceramah konvensional sedangkan kelas ekperimen mendapat pembelajaran dengan pendekatan multiple intelligences, kemudian dilakukan posttest untuk mengukur pengaruh multiple intelligences terhadap hasil belajar siswa. Dari posttest tersebut didapatkan hasil rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 63,44 dan pada kelas ekserimen sebesar 74,00. Nilai tertinggi kelas eksperimen juga lebih besar dibandingkan nilai tertinggi kelas kontrol, dimana nilai tertinggi kelas ekperimen mencapai 93,33 sedangkan kelas kontrol nilai tertingginya 80,00. Perbedaan yang cukup mencolok juga nampak dari nilai terendah masing-masing kelas sampel, dimana kelas kontrol nilai terendahnya hanya 46,67 sedangkan kelas eksperimen nilai terendahnya 60,00. Data hasil pretest dan posttest tersebut kemudian diolah menjadi nilai N- Gain. Dari hasil penghitungan N-Gain, nilai tertinggi kelas eksperimen sebesar 0,87, nilai terendahnya 0,17, dan rata-ratanya 0,56. Untuk N-Gain kelas kontrol nilai tertingginya 0,73, nilai terendahnya -0,45, dan rata-ratanya 0,36. Data hasil penghitungan N-Gain tersebut selanjutnya mengalami bebeerapa uji prasyarat, yakni uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Untuk menguji apakah data yang didapatkan terdistribusi normal atau tidak, digunakan uji Lilliefors pada taraf signifikansi α 0,05, dengan kriteria H ditolak jika L hitung atau L lebih besar dari L tabel , namun jika L hitung atau L lebih kecil dari L tabel maka H diterima. Dari uji normalitas tersebut diperoleh L hitung pretest kelas kontrol sebesar 0,141 dan L hitung posttestnya sebesar 0,086. Sedangkan untuk kelas eksperimen diperoleh L hitung pretest sebesar 0,103 dan L hitung posttest sebesar 0,128. Dengan jumlah sampel kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing sebanyak 30 siswa dan taraf signifikansi 5, diperoleh L Tabel sebesar 0,161. Karena dari hasil pretest dan posttest kelas kontrol serta kelas eksperimen menunjukkan L Hitung L Tabel maka diimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. Untuk lebih menguatkan hasil tersebut, dilakukan juga uji normalitas dengan menggunakan data hasil penghitungan N-Gain. Kemudian didapatkan L hitung untuk kelas eksperimen sebesar 0,103 dan untuk kelas kontrol sebesar 0,125. Karena L hitung kelas kontrol dan kelas ekperimen lebih kecil dibandingkan L tabel sebesar 0,161, maka disimpulkan bahwa data pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal. Setelah data diketahui berdistribusi normal, selanjutnya dilakukaan uji homogenitas menggunakan Uji Fisher. Data penelitian dapat dikatakan homogen apabila F Hitung ≤ F Tabel . Dari data pretest didapatkan F hitung = 1,28 dan dari data posttest didapatkan F hitung = 1,02 dengan F tabel = 1,86. Dari hasil tersebut, baik data pretest maupun posttest menghasilkan nilai F hitung ≤ F tabel . Jadi, dapat disimpulkan bahwa data pretest dan postest sampel tersebut memiliki varians yang homogen. Untuk uji homogenitas dengan menggunakan hasil N-Gain yaitu dengan cara nilai varians terbesar dibagi dengan nilai varians terkecil, didapatkanlah F Hitung sebesar 1,67. Masih dengan F Tabel = 1,86, dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut memiliki varians yang homogen karena memenuhi syarat F Hitung ≤ F Tabel . Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan kriteria pengujian, yaitu jika t hitung t tabel maka H diterima dan Ha ditolak. Jika t hitung t tabel , maka H ditolak, dan Ha diterima. Dari data pretest didapatkan nilai t hitung pretest sebesar 1,07, sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan 58 adalah sebesar 2,01. Hasil pretest ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel maka H diterima dan Ha ditolak. Namun, kemudian dari penghitungan hasil posttest didapatkan nilai t hitung sebesar 5,06 , dengan nilai t tabel masih sama yaitu sebesar 2,01, hasil posttest menunjukkan bahwa H ditolak dan Ha diterima. Sedangkan hasil penghitungan uji-t berdasarkan hasil N-Gain menunjukkan bahwa t hitung t tabel, dimana didapatkan nilai t hitung sebesar 3,93,

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA TEGALDLIMO BANYUWANGI

2 11 26

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Pengaruh Pembelajaran Problem Solving Pada Mata Pelajaran Ipa Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Polanharjo Klaten Semester Gena

0 3 15

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Pengaruh Pengelolaan Kelas Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ipa Kelas Iv SD Muhammadiyah 23 Surakarta Tahun Ajaran

0 2 17

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV MIS NURUL HIDAYAH.

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL AUDITORI KINESTETIK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA.

0 3 43

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GEMBONGAN.

0 0 179

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN GARUNG WONOSOBO.

0 1 133

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BUKU CERITA PADA MATA PELAJARAN FIQH KELAS IV MI NURUL HUDA SADAR SRIWIJAYA KEC. BANDAR SRIBHAWONO KAB. LAMPUNG TIMUR - Raden Intan Repository

0 0 132