Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 “Sangat disayangkan bahwa saat ini banyak anak-anak yang memiliki talenta gift, tidak mendapatkan reinforcement di sekolahnya, Pihak sekolah hanya menekankan pada kemampuan logika matematika dan bahasa.” 3 Hal ini sangat disayangkan mengingat setiap individu sesungguhnya memiliki keunikan masing-masing. Idealnya, proses pembelajaran memperhatikan keunikan tiap individu, terutama dari sisi intelegensinya. Guru harus mempetimbangkan kecerdasan dan gaya belajar para siswa, serta memperhatikan para siswa sebagai individu yang berbeda-beda, gunakan metode yang modern dan pendekatan di kelas untuk menciptakan suasana yang menarik bagi siswa dengan pilihan pembelajaran yang berbe-beda. Kenyataannya memang guru-guru di sekolah madrasah masih tetap mementingkan kemampuan logika matematika dan bahasa. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka anak didik yang tidak memiliki kedua kecerdasan tersebut akan dianggap bodoh. Potensi-potensi yang terimplementasi dalam kecerdasan-kecerdasan lain yang dimiliki para siswa menjadi tidak berkembang, sehingga sekolahmadrasah hanya mampu mengembangkan potensi sebagian siswa saja. Padahal sesungguhnya potensi- potensi yang dimiliki setiap siswa bila dikembangkan secara optimal, akan sangat bermanfaat baik bagi siswa secara individu maupun masyarakat luas. Salah satu gagasan modern yang dapat mengakomodasi berbagai potensi siswa adalah multiple intelligences multi kecerdasan atau kecerdasan majemuk. Multiple intelligences juga sangat sesuai dengan pembelajaran tematik yang diterapkan dalam kurikulum 2013. Gagasan ini dipopulerkan oleh seorang profesor pendidikan dari Harvard University USA bernama Howard Gardner, Gardner yang juga seorang psikolog perkembangan, 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. 3 Handy Susanto, “Menerapkan Multiple Intelligences dalam Sistem Pembelajaran”, Jurnal Pendidikan Penabur, Vol. 4, 2005, h. 68. pertama kali memperkenalkan Multiple Intelligences melalui bukunya yang berjudul Frames of Mind yang terbit tahun 1983. Teori multiple intelligences menyatakan bahwa kecerdasan meliputi delapan kemampuan intelektual. Delapan intelektual tersebut meliputi: 1 logis-matematis, 2 verbal-linguistis, 3 visual-spasisal, 4 gerak-kinestetis, 5 musikal-ritmis, 6 interpersonal, 7 intrapersonal, dan 8 naturalis.” 4 Delapan kecerdasan tersebut masing-masing dimiliki oleh setiap individu. Tidak ada orang yang dikatakan tidak cerdas, karena tiap orang sebenarnya sudah memiliki kecerdasannya masing-masing. Penemuan ini mulai membuka stigma pendidikan lama yang mengharapkan semua siswa memilki kemampuan yang sama, sementara pada kenyataannya setiap individu memiliki keunikan masing-masing. Proses pembelajaran harusnya dapat menggali potensi siswa dan menguatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah. “Artinya setiap guru harus bisa berpikir secara terbuka, yaitu keluar dari paradigma pengajaran tradisional, serta memiliki kepekaan untuk memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai penunjang proses pembelajaran.” 5 Kembali kepada hasil belajar IPA para siswa kelas IV MI Nurul Huda Cipayung yang sebagian besar di bawah KKM, penulis menjadi tertarik untuk mengunakan pembelajaran bebasis multiple intelligences dalam mata pelajaran IPA pada materi energi panas dan bunyi. Penulis ingin mengetahui implikasi pembelajaran berbasis multiple intelligences terhadap hasil belajar siswa kelas IV MI Nurul Huda Cipayung Depok.

B. Identifikasi Masalah dan Fokus Penelitian

Dari latar belakang tersebut, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV MI Nurul Huda Cipayung Depok pada materi energi panas dan bunyi. Hal ini terlihat dari hasil 4 Ibid. 5 Ibid., h. 72 ulangan para siswa. Dengan nilai KKM 7,30 hanya 23 siswa kelas IV-A yang mencapai nilai KKM, sedangkan di kelas IV-B hanya sekitar 27 siswa yang nilainya mencapai KKM. 2. Pada saat pembelajaran IPA di kelas IV MI Nurul Huda Cipayung Depok guru masih mengandalkan ceramah tanpa media pembelajaran. 3. Guru perlu mencoba pembelajaran berbasis multiple intelligences yang dapat mengakomodasi berbagai potensi siswa.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Identifikasi masalah tersebut masih terlalu luas cakupan areanya. Oleh sebab itu. peneliti membatasi penelitian dengan hanya berfokus pada: 1. Penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences untuk mengakomodasi berbagai potensi siswa. 2. Melihat perubahan hasil belajar IPA siswa kelas IV MI Nurul Huda Cipayung Depok dengan pembelajaran berbasis multiple intelligences.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh penggunaan pembelajaran berbasis multiple intelligences terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV MI Nurul Huda Cipayung Depok?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences terhadap hasil belajar siswa kelas IV MI Nurul Huda Cipayung Depok pada mata pelajaran IPA.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini antara lain adalah:

1. Secara teoritis

Menambah pengetahuan tentang pembelajaran berbasis multiple intelligences yang mungkin juga dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian sejenis.

2. Secara praktis:

a. Bagi Siswa

1 Menstimulasi siswa untuk lebih aktif dan kreatif. 2 Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari IPA. 3 Meningkatkan pemahaman dan penguasaan tentang materi IPA. b. Bagi Guru 1 Dapat memberikan masukan dalam menerapkan pembelajaran berbasis multiple intelligences yang sesuai dengan kondisi siswa. 2 Memberikan kontribusi pada guru untuk memilih model pembelajaran yang dapat mengakomodasi berbagai potensi siswa. 3 Meningkatkan profesionalisme guru. 4 Mengembangkan pengelolaan kelas yang lebih efektif. c. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan tentang model pembelajaran dan praktiknya di sekolah, serta sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA TEGALDLIMO BANYUWANGI

2 11 26

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Pengaruh Pembelajaran Problem Solving Pada Mata Pelajaran Ipa Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Polanharjo Klaten Semester Gena

0 3 15

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Pengaruh Pengelolaan Kelas Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ipa Kelas Iv SD Muhammadiyah 23 Surakarta Tahun Ajaran

0 2 17

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV MIS NURUL HIDAYAH.

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL AUDITORI KINESTETIK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA.

0 3 43

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GEMBONGAN.

0 0 179

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN GARUNG WONOSOBO.

0 1 133

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BUKU CERITA PADA MATA PELAJARAN FIQH KELAS IV MI NURUL HUDA SADAR SRIWIJAYA KEC. BANDAR SRIBHAWONO KAB. LAMPUNG TIMUR - Raden Intan Repository

0 0 132