Kerangka Pemikiran Pemberdayaan Keluarga Miskin Melalui Kelembagaan Kelompok Usaha Bersama Ekonomi, Studi KUBE Suka Makmur Di Kelurahan Maha Ratu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru Provinsi Riau

III. METODOLOGI KAJIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan dari tinjauan pustaka pada bab terdahulu, dapat dibuat suatu kerangka pikir yang berupa hipotesa pengarah dalam melakukan kajian ini, hipotesis pengarah ini tidak berarti harus dikaji kebenarannya, akan tetapi dapat dijadikan arahan dan panduan bekerja di lapangan. Hal ini memungkinkan ditemukannya suatu temuan baru yang dapat memperkaya isi kajian ini, untuk itu kajian ini memakai metode kualitatif. Pemberdayaan keluarga miskin melalui kegiatan KUBE Suka Makmur telah dilakukan di Kelurahan Maharatu sejak tahun 2002, dengan berjalannya kegiatan KUBE dalam jangka waktu yang cukup lama, telah membawa perkembangan yang cukup banyak, baik dalam peningkatan ekonomi keluarga anggotanya, maupun perkembangan kelembagaan maupun jejaring sosialnya. KUBE Suka Makmur Kelurahan Maharatu didirikan dengan tujuan untuk menanggulangi kemiskinan anggotanya yang sebahagian besar merupakan petani sayuran berdaun lebar. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa KUBE Suka Makmur telah mampu mengentaskan kemiskinan anggota kelompoknya, hal ini diketahui dari 121 orang anggota kelompoknya, semuanya telah mampu mempunyai rumah sendiri, kendaraan sendiri, mampu memberikan pendidikan yang layak bagi anggota keluarganya, serta kemampuan untuk membentuk usaha secara mandiri, namun demikian hal ini bertolak belakang dengan perkembangan kelembagaan dan usaha KUBE sendiri yang terus mengalami penurunan dari dua tahun belakangan ini. Untuk itu kajian ini diarahkan untuk dapat mendeskripsikan kegiatan – kegiatan apa saja yang telah dilakukan KUBE dalam upaya mengentaskan kemiskinan anggotanya dengan menemukenali profil KUBE Suka Makmur seperti SDM anggotanya, organisasi manajemen dan tahapan perkembangannya, dengan demikian dapat diketahui permasalahan – permasalahan yang ada, seperti mismanajemen, mispersepsi terhadap pengembangan modal usaha , melemahnya kelembagaan KUBE yang dapat dilihat dengan berkurangnya kegiatan berkumpul atau pertemuan kelompok serta usaha yang dilakukan secara bersama, persaingan pasar, sifat konsumtif. KUBE Suka Makmur saat ini, berdasarkan perkembangannya telah tergolong pada tahap maju atau mandiri yang mendorong peningkatan kapasitas anggota, jejaring sosial yang berkembang, tingkat adopsi pada teknologi yang baik, persaingan usaha antar sesama anggota cukup tinggi. Hal ini justru membuat anggota kelompok lebih cenderung bekerja dan bersifat individual dalam kegiatan usahanya. Persoalan ini justru mendorong kelembagaan KUBE menjadi melemah karena nilai kebersamaan antara sesama anggota maupun masyarakat lainnya semakin berkurang. Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan suatu strategi baru berupa Pendampingan usaha dan pemberian motivasi, penguatan kelembagaan, serta alternatif usaha bersama dalam bentuk kelembagaan yang lebih kolektif dan besar, sehingga keberlanjutan kelembagaan KUBE dan usaha komunitas dapat berjalan. Strategi ini diharapkan dapat menghasilkan output berupa peningkatan kerjasama dalam kelompok, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan yang bersifat sosial, meningkatnya kemampuan memecahkan permasalahan, meningkatnya hubungan kerjasama dengan masyarakat baik jejaring sosial BPR, koperasi, LKM, pendamping sosial, pemerintah dan pengusaha lokal dalam kegiatan usaha bersama. Hasil akhir dari strategi ini adalah keberlanjutan usaha KUBE yang mendorong keberlanjutan kesejahteraan anggota kelompok dan masyarakat. Hal ini dapat digambarkan pada Gambar 1 bagan kerangka pikir. Gambar 1. Kerangka Pikir Kajian 28 Kelembagaan KUBE : 1. Nilai-nilai usaha Orientasi ke depan 2. KepengurusanOrgani sasi 3. Kepemimpinan 4. Aturan Main 5. Modalsimpanan 6. Perkembangan Usaha Pemberdayaan: Usaha terorganisasi, kemampuan integrasi, peningkatan kualitas hidup. PERMASALAHAN KUBE 1. Mis Mamajemen 2. Mis Persepsi pada pengembangan modal usaha. 3. Melemahnya Kelembagaan KUBE 4. Benturan kegiatan program pembangunan oleh satuan kerja di Pemprov. Riau KUBE MAJUMANDIRI Strategi Rencana Program 1. Pendampingan Usaha dan Motivasi 2. Penguatan Kelembagaan 3. Pembentukan Usaha Bersama pada kelembagaan yang lebih besar, melalui kegiatan koordinasi dan sinergitas program satker terkait Hasil Antara : 1. Peningkatan Kerjasama dalam kelompok 2. Meningkatnya pengetahuan dan Keterampilan Kewirausahaan sosial 3. Meningkatnya Kemampuan memecahkan masalah 4. Meningkatnya Hubungan Kerjasama dengan Masyarakat, pendamping, pemerintah dan pengusaha local 5. Koordinasi dan sinergitas pelaksanaan program pembengunan antar satker OUT PUTHASIL AKHIR Peningkatan kesejahteraan keluarga miskin melalui penguatan kelembagaan KUBE yang disinergikan dengan kelembagaan lain yang setingkat atau lebih besar untuk keberlanjutan usaha produktif kelompok masyarakat Analisis Masalah Analisis Tujuan

3.2. Lokasi dan Waktu Kajian