VIII. PENUTUP
8.1. Kesimpulan
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan pada program pemberdayaan keluarga miskin melalui kelembagaan kelompok usaha bersama KUBE di
Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, maka diperoleh beberapa kesimpulan:
1. KUBE Suka Makmur berdiri pada tahun 1998 dengan anggota awal sebanyak 23 orang. Tahapan perkembangan KUBE Suka Makmur dibagi atas beberapa
tahapa perkembangan yaitu tahap pertama Tahapan Persiapan dan penumbuhan yang dimulai dari saat bantuan diterima dan saat anggota
kelompok mulai memanfaatkan bantuan pada tahap ini aktivitas kelembagaan masih kurang. Tahap kedua disebut sebagai tahap pengembangan yang
ditandai dengan telah berkembang pesatnya asset bantuan yang diberikan, tahap ini ditandai dengan anggota kelompok yang telah mengerti dan paham
mengenai fungsi dan tugas nya, anggota cenderung bertambah , administrasi lengkap, sudah layak, pengurus KUBE mampu menyusun proposal, iuran
dan tabungan meningkat. Tahap ketiga sebagai tahap Mandiri tahap ini diketahui dengan dan ciri –ciri seperti rapat anggota teratur, kehadiran
anggota dalam pertemuan kelompok lebih kurang 95 persen, ADART dijalankan dengan baik, administrasi organisasi dan keuangan lengkap dan
tertib laporan laba rugi, tabungan di bank meningkat, jenis usaha beragam, pengeluaran efektif, kebutuhan akan kredit meningkat , kelompok dilibatkan
dalam kegiatan pembangunan kelurahan, serta telah mulai mampu menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan mikro dan bank Swasta atau Pemerintah.
khusus kriteria ini KUBE Suka Makmur belum mampu menjalankannya. Tahap keempat disebut sebagai tahap kemunduran,yang ditandai dengan tidak
adanya lagi pendampingan serta dibagikannya seluruh asset kepada anggota. Kelembagaan KUBE melebur menjadi Gapoktan Karya Makmur dan menjadi
kelompok tani
2. Program Pemberdayaan Keluraga Miskin dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Riau melalui kegiatan penguatan kelembagaan Kelompok Usaha
Bersama KUBE Suka Makmur telah berhasil mengentaskan kemiskinan anggota KUBE Suka Makmur memalui kegiatan usaha simpan pinjam untuk
membantu modal usaha pertanian kebun sayur serta pengadaan sarana produksi pertanian, bantuan jatah hidup selama satu kali musim tanam seperti
beras dan uang lauk pauk. Bantuan ini telah berhasil mengentaskan kemiskinan anggotanya uyang dilihat dari telah terjadinya penguasaan asset
lahan, perumahan, pendidikan anak, kemampuan membeli kendaraan, bertambahnya kesempatan kerja serta meningkatnya pendapatan keluarga.
3.
Untuk penguatan kelembagaan KUBE yang telah ada, dibuat bentuk rencana tindak lanjut dengan tujuan akhir berupa peningkatan kesejahteraan keluarga
miskin melalui penguatan kelembagaan KUBE yang disinergikan dengan kelembagaan lain yang setingkat atau lebih besar untuk keberlanjutan usaha
produktif kelompok masyarakat, dengan hasil akhir yang diharapkan adalah: a
Tidak ada lagi anggota KUBE yang berada pada status masyarakat miskin pada tahun 2012 serta; bTersinerginya kelembagaan usaha masyarakat yang didampingi
beberapa satuan kerja pada tahun 2012.
8.2 Saran