4.2.1. Kegiatan KUBE dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Miskin
di Kelurahan Maharatu
Program pemberdayaan keluarga miskin melalui pengembangan kelembagaan kelompok usaha bersama KUBE di Kelurahan Maharatu diarahkan
pada peningkatan pendapatan dan pengembangan kehidupan sosial yang dilaksanakan melalui bantuan stimulan ekonomi produktif melalui KUBE,
bertujuan untuk meningkatkan motivasi masyarakat miskin untuk lebih maju, meningkatkan interaksi dan kerjasama dalam kelompok, mendayagunakan potensi
dan sumber-sumber sosial-ekonomi di tingkat lokal, memperkuat budaya kewirausahaan, mengembangkan akses pasar dan menjalin kemitraan sosial
ekonomi dengan berbagai pihak terkait. Kegiatan sosial ekonomi produktif yang di kembangkan di kelurahan maharatu meliputi bidang pertanian dan kegiatan
ekonomi lainnya melalui penguatan kelembagaan KUBE. Dikelurahan Maharatu KUBE pertama sekali dibentuk adalah KUBE Suka
Makmur dengan jumlah anggota sebanyak 23 orang. Kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat dilakukan dengan memberikan modal usaha yang diberikan
kepada kelompok sebanyak Rp. 23.000.000,-. Modal usaha ini kemudian dikelola dalam bentuk usaha simpan pinjam dan kemudian diberikan kepada anggota
kelompok sebagai bentuk modal usaha anggota kelompok tani dalam penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk organik dan organik, obat-obatan
pestisida maupun benih sayur. Selain itu modal ini juga digunakan kelompok sebagai usaha kios untuk menjual sarana produksi pertanian, baik kepada anggota
kelompok maupun masyarakat umum yang membutuhkan. Peminjaman modal usaha ini merupakan kredit skala mikro dengan jasa
pengembalian yang rendah yaitu 6 persen setahun . Selain itu anggota kelompok juga diberi kewajiban untuk membiasakan diri menabung di kelompoknya baik
dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukerela. Dana anggota kelompok yang terhimpun ini kemudian disepakati dapat menjadi
tambahan modal usaha kelompok, sehingga setiap anggota kelompok mempunyai partisipasi yang cukup baik dalam kegiatan kelompok, yang secara sosial
KUBE dibentuk atas dasar filosofi dari, oleh, dan untuk anggota, demikian juga KUBE yang telah terbentuk di Kelurahan Maharatu. Adapun yang menjadi
anggota KUBE tersebut adalah keluarga miskin yang secara bersama-sama dan memiliki tujuan yang sama. KUBE memiliki kegiatan - kegiatan seperti
melakukan pertemuan kelompok, iuran kelompok. Kegiatan pokok dalam KUBE adalah usaha produktif baik yang dilakukan oleh anggota secara individu ataupun
secara berkelompok, dimana usaha tersebut merupakan milik bersama anggota KUBE. KUBE Suka Makmur juga telah berhasil membangun dan memprakarsai
terbentuknya KUBE baru di Kelurahan Maharatu. Nama jumlah anggota serta jenis kegiatan usaha dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Nama Kelompok, Jumlah Anggota, Jenis Usaha dan Jumlah Bantuan KUBE
No Nama Kelompok
Jumlah Anggota awal orang
Jenis Usaha Produkitif
Tahun berdiri
Jumlah Bantuan Rp
1 KUBE Suka Makmur
23 Tanaman
sayuran berdaun lebar,
pengadaan saprodi
pertanian 1998
Rp.13.000.000
2 KUBE Karya Mandiri
10 Tanaman
sayuran berdaun lebar,
pengadaan saprodi
pertanian 2009
Rp.30.000.000
3 KUBE Suka Maju
10 Tanaman
sayuran berdaun lebar,
pengadaan saprodi
pertanian 2009
Rp.30.000.000
4 KUBE Tunas Mandiri
10 Tanaman
sayuran berdaun lebar,
pengadaan saprodi
pertanian 2010
-
5 KUBE Elang Sakti
10 Tanaman
sayuran berdaun lebar,
pengadaan saprodi
pertanian 2010
-
Jumlah 63
Keterangan : KUBE Tunas Mandiri dan Elang Sakti merupakan KUBE pengembangan, bantuan sedang dlam proses pencairan, jumlah
bantuan Rp. 30.000.000,- per KUBE
Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa Berdasarkan hal tersebut di atas KUBE yang ada dikelurahan maharatu yang merupakan dampingan dinas sosial Provinsi
Riau telah memilih jenis usaha produktif yang akan dikembangkannya yaitu Usaha agribisnis tanaman sayur. Hal ini merupakan pilihan yang tepat disebabkan
sumber daya alam dan manusia yang mendukung untuk kegiatan ini. Usaha tersebut dimulai sejak tahun 2001 yang lalu sebagai usaha alternatif, karena
mengingat Kelurahan Maharatu memiliki lahan yang luas dan dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian. Usaha kebun sayur menjadi pilihan dengan pertimbangan
bahwa usaha tersebut belum banyak dilakukan oleh masyarakat di Kota Pelanbaru, selain itu kebutuhan sayur harian di Kota Pekanbaru sangat besar,
mengingat masyarakat kota Pekanbaru mayoritas bekerja sebagai karyawan dan usaha perdaganganDalam melakukan usaha kebun sayur tersebut, sebagai modal
awal berasal dari modal pribadi, karena usaha tersebut tidak banyak memerlukan biaya dan bahan yang harus dibeli. Keinginan untuk menambah modal memang
muncul dari beberapa anggota kelompok, namun tidak ada keberanian untuk mengajukan pinjaman modal ke pihak luar, karena persyaratan yang mereka
miliki kurang memenuhi syarat, disamping itu rasa takut usaha tersebut tidak berkembang sehingga tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut.
Usaha kebun sayur merupakan salah satu terobosan baru sebagai usaha masayarakat dalam menambah penghasilan keluarga kota. Di samping itu, adanya
kesempatan tersebut maka usaha usaha kebun sayur merupakan terobosan yang strategis sebagai usaha peningkatan ekonomi dan sekaligus penciptaan lapangan
kerja bagi masyarakat. Untuk menjamin agar di antara masyarakat tidak terjadi kesenjangan maupun persaingan yang kurang sehat dengan keluarga miskin yang
tergabung dalam usaha kebun sayur, maka keluarga miskin tersebut diorganisir dalam wadah Kelompok Usaha Bersama KUBE.
Dalam upaya pemasaran hasil produksi, sejauh ini belum dilakukan dengan menjalin jejaring maupun dikelola dengan sistem penampungan hasil
produksi. Para anggota KUBE Kebun Sayur belum dapat memenuhi kebutuhan luar Kota Pekanbaru. Harapan mereka bahwa hasil produksi kebun sayur tersebut
ada pihak-pihak yang dapat dan mau mempromosikan hasil produksinya seperti Dinas Perindagkop maupun para pengusaha dan rekanan termasuk swalayan
sehingga produksi dapat terus berlangsung tanpa henti sehingga dapat menjadi pekerjaan tetap bagi keluarga miskin.
4.3. Pengembangan Modal Sosial