Kelompok Tani: Kelompok P4K Kelompok P2WKSS KUBE

61 Provinsi berupa bantuan Koperasi sarana produksi, simpan pinjam dan Badan Kredit. Sedangkan modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Maharatu adalah berupa perkumpulan dan kelompok-kelompok yang terbentuk karena adanya kepercayaan, kerjasama, dan jaringan kerja yang terbentuk dengan seperti Kelompok Tani, P4K dan P2WKSS arisan, KUBE, Pakem panitia kemitraan Kelurahan Maharatu, perkumpulan tukang ojeg motor, kelompok ibu- ibu pengajian. Nilai-nilai kegotong-royongan dan kepedulian sosial masyarakat Maharatu masih cukup tinggi, demi untuk tidak menyinggung sekelompok masyarakat yang tidak mampu maka digunakan istilah Kaum Dhuafa bukan masyarakat miskinorang miskin. Dengan demikian masyarakat yang kurang mampu tersebut juga tidak merasa menjadi golongan yang terpinggirkan dan harus dikasihani.

5.6. Masalah Sosial

Masalah sosial adalah suatu kondisi yang berada di dalam masyarakat, yang karena sesuatu hal mereka tidak dapat melaksanakan fungsi dan perannya dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga perlu ditumbuhkan potensi dirinya supaya dapat mengatasi hambatan yang ada melalui program aksi sosial yang dilakukan secara kolektif. Di kelurahan Maharatu penyandang masalah sosial dilihat dari penduduk yang cacat mental dan fisik tidak ada, tetapi penyandang masalah sosial dilihat dari aspek lainnya dapat tergambar pada tabel 7. Tabel 7. Data Penyandang Masalah Sosial di Kelurahan Maharatu Tahun 2006 No. Jenis masalah sosial Jumlah 1. Penduduk buta huruf 4 orang 2. Pengangguran 871 orang 3. Keluarga pra sejahtera miskin 15 KK 4. Lansia 1.237 orang Sumber : Data potensi SDA Kelurahan Maharatu Tahun 2006. Dari data tersebut di atas terlihat tingkat pengangguran di Kelurahan Maharatu cukup tinggi, yakni 871 orang. Hal ini dampak dari tidak 62 berproduksinya tutup perusahaan pengolahan kayu yang ada di Kelurahan Maharatu, akibat tidak adanya bahan kayu karena intensifnya pemberantasan illegal logging oleh aparat keamanan, sebahagian lagi ada yang beralih profesi menjadi petani sayur yang menggarap lahan orang lain yang tidak dimanfaatkan yang lazim disebut petani penggarap.

5.7. Kependudukan

Data kependudukan Kelurahan Maharatu Tahun 2006 jumlah penduduknya 27.382 jiwa yang terdiri dari laki-laki 14.482 dan penduduk perempuan 12.900 jiwa. Kepadatan penduduk kelurahan Maharatu berkisar 161 jiwa per hektar atau 7.566 jiwa per Kilometer persegi. komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Komposisi Penduduk Kelurahan Maharatu Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2006 No. Kelompok Umur Tahun Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persentase Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 1. 0 – 4 914 1.023 1.937 7,07 2. 5 – 9 1.048 1.106 2.154 7,86 3. 10 – 14 1.832 1.866 3.698 13,50 4. 15 – 19 1.772 1.438 3.210 11,72 5. 20 – 24 2.287 1.257 3.544 12,94 6. 25 – 29 828 789 1.617 5,90 7. 30 – 34 1.012 888 1.900 6,94 8. 35 – 39 983 900 1.883 6,88 9. 40 – 44 939 879 1.818 6,64 10. 45 – 49 883 836 1.719 6,28 11. 50 – 54 817 773 1.590 5,80 12. 55 – 59 583 492 1.075 3,95 13. 60 – 64 311 362 673 2,46 14. 65 + 273 291 564 2,06 Jumlah 14.482 12.900 27.382 100 Sumber : Laporan Kependudukan Kelurahan Maharatu tahun 2006