Sosial Propinsi Riau BKS sendiri telah memberikan berbagai pelayanan terhadap kelompok tersebut. Baik berupa bantuan dana, penyuluhan, bibit
maupun keperluan masyarakat lainnya. Bantuan tersebut diberikan sesuai dengan keperluan dan bidang usaha – usaha yang telah ada maupun yang akan
dikembangkan oleh masyarakat. Dalam melakukan penilaian dari berbagai aspek yang positif. Diantaranya para petani yang bergabung dalam KUBE Suka
Makmur telah meningkat kesejahteraannya, hal ini dapat dilihat bahwa anggota KUBE telah mampu mempunyai rumah, kendaraan, dan berbagai penunjang
hidup lainya. Termasuk telah suksesnya mereka dalam bekerjasama sesama kelompok Riau Online, 2003.
KUBE Suka Makmur di Kelurahan Maharatu Kota Pekanbaru sudah dapat digolongkan sebagai KUBE maju atau mandiri, hal ini dapat dilihat dengan
kemampuan kelompok usaha yang telah mampu menjalankan manajemen yang baik. Namun demikian mulai pada tahun 2008 yang lalu , telah terjadi penurunan
aktivitas kelompok KUBE Suka Makmur, baik dalam kegiatan usaha ekonomi, kegiatan kelembagaan, pertemuaan kelompok dan lainnya. Untuk itu penulis
menjadi tertarik untuk mengkaji kinerja KUBE Suka Makmur di Kelurahan Maharatu, karena meski telah digolongkan kepada KUBE maju atau mandiri
ternyata masih ada kelemahan – kelemahan yang dapat mendorong menurunnya aktivitas di dalam kelompok, namun demikian masih ada pula peluang untuk
memperoleh keberhasilan kembali. Untuk itu dibutuhkan sebuah kajian untuk membuat suatu strategi yang dapat menjamin keberlanjutan dan kemandirian
KUBE pada masa yang akan datang.
1.2. Rumusan Masalah
Upaya peningkatan kesejahteraan sosial melalui Program Pemberdayaan Keluarga Miskin memberikan peluang bagi masyarakat miskin untuk membangun
dirinya secara partisipatif. Konsep tersebut memberikan dasar dan sasaran dalam upaya perbaikan kondisi dan taraf hidup masyarakat, membangkitkan partisipasi
masyarakat, dan penumbuhan kemampuan untuk berkembang secara mandiri dan berkelanjutan.
KUBE Suka Makmur Kelurahan Maharatu telah mampu mengentaskan
kemiskinan anggota kelompoknya, hal ini diketahui dari 121 orang anggota kelompoknya, semuanya telah mampu mempunyai rumah sendiri, kendaraan
sendiri, mampu memberikan pendidikan yang layak bagi anggota keluarganya, serta kemampuan untuk membentuk usaha secara mandiri, namun demikian hal
ini bertolak belakang dengan perkembangan kelembagaan dan usaha KUBE sendiri yang terus mengalami penurunan dari dua tahun belakangan ini.
Atas dasar gambaran latar belakang di atas maka dalam kajian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa saja kegiatan program KUBE, sesuai dengan tahapan perkembangan organisasinya?
2. Sampai sejauh mana kegiatan yang telah dilakukan KUBE dalam mengentaskan kemiskinan anggotanya ?
3. Bagaimana strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan KUBE berdasarkan tahapan perkembangan organisasinya ?
1.3. Tujuan Kajian
Tujuan yang ingin dicapai dari kajian ini adalah : 1.
Mendeskripsikan program KUBE menurut tahap perkembangan
organisasinya 2.
Mengevaluasi peragaan KUBE dalam mengatasi kemiskinan. 3.
Merumuskan strategi untuk mengembangkan KUBE berdasarkan tahapan perkembangan organisasinya.
1.4. Manfaat Kajian
Kajian ini berguna untuk menambah wacana pemikiran bagi penulis dan pekerja komunitas yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat. Bagi
akademisi, kajian ini diharapkan dapat berguna sebagai perkembangan ilmu pengetahuan dibidang pemberdayaan komunitas. Dalam hasil kajian ini penulis
berharap dapat menyumbangkan pemikiran pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, khususnya kegiatan
program kelompok usaha bersama KUBE, terutama mengenai pengembangan strategi pemberdayaan komunitas pada kelompok untuk usaha bersama pada masa
yang akan datang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemberdayaan Masyarakat