Kebijakan dan Perencanaan Sosial
skala sementara untuk dijadikan tempat tinggal.
Kutipan wawancara dengan BS yang merupakan seorang anggota KUBE
Suka Makmur sebagai berikut : “Saya dan keluarga sebenarnya berasal dari Kabupaten Rokan
Hulu. Sebenarnya kami merupakan warga transmigrasi yang ditempatkan pemerintah di Kabupaten Rokan Hulu. Namun
demikian keadaan ekonomi yang belum berkembang di sana membuat saya dan keluarga terpaksa memilih mengadu nasib
untuk pidah ke Pekanbaru. Dengan berbekal hasil penjualan rumah dan tanah saya di sana saya dan keluarga pindah ke
pekanbaru. Waktu itu dengan uang yang saya punya ternya tidak mampu membeli tanah atau rumah di sini. Untung pada
waktu itu di tempat ini banyak tanah kosong pemiliknya mau meminjamkan tanahnya kepada saya untuk dikelola secara
gratis, dengan syarat yang sederhana, yaitu tanah yang ada harus dibersihkan dan diusahakan untuk tidak menjadi semak
belukar. Namun demikian usaha ini kurang berjalan efektif karena saya juga harus mencari pekerjaan tambahan untuk
menghasilkan uang, baik sebagai buruh haraian lepas, tukang dan lain sebagainya, yang penting dapat membeli kebutuhan
hidup sehari-hari. Untung pada saat itu pemerintah membantu dan kami
mendirikan KUBE Suka Makmur. Berbekal modal tersebut Alhamdulillah sekarang keadaan ekonomi keluarga saya
sudah menggembirakan. Saya sudah mampu membeli kebun sendiri, mampu membengun rumah permanen seperti yang
terlihat, serta anak-anak tidak mempunyai permasalahan lagi dalam pendidikannya. Saya sendiri sekarang sudah
mempunyai usaha lainnya selain berkebun sayur usaha dagang dan pembuatan sumur bor
Peningkatan ekonomi keluarga miskin setelah tergabung ke dalam KUBE Suka Makmur dari hasil pengamatan kepada beberapa orang anggota KUBE Suka
Makmur, secara umum diketahui bahwa telah terjadi peningkatan taraf hidup yang sangat baik. Semua anggota kelompok telah mampu mengentaskan kemiskinan
yang terjadi di keluarganya. Bantuan modal usaha yang diberikan kepada anggota kelompok ternyata cukup untuk memberikan kentungan kepada mereka untuk
melaksanakan kegiatan usaha kebun sayur secara berkelanjutan. Bantuan jatah hidup satu kali proses produksi telah mampu membuat anggota kelompok lebih
fokus kepada kegiatan usaha kebun sayur. Sehingga pada saat itu semua usaha anggota berhasil mendatangkan keuntungan yang baik dan mampu mengerjakan
kegiatan usaha pada musim tanam berikutnya. Dari 23 orang anggota KUBE makmur telah mampu mengolah lahan usaha kebun sayur seluas 8,5 hektar dan
telah dianggap berskala ekonomi. Kutipan wawancara dengan JM yang merupakan seorang anggota KUBE
Suka Makmur sebagai berikut : “Setelah KUBE Suka Makmur terbentuk, kegiatan ekonomi
yang selama ini dikerjakan sendiri- sendiri dengan resiko yang ditanggung sendiri, kemudian berubah menjadi kegiatan
usaha bersama walaupun keuntungan dinikmati sendiri. Semua bentuk permasalahan teknis yang dialami anggota
kelompok kemudian selalu dibicarakan secara bersama dan dipecahkan bersama, sehingga tingkat kegagalan usaha
menjadi sangat kecil. Kegiatan ekonomi anggota kelompok setelah KUBE
terbentuk menjadi lebih fokus dan sesuai dengan sumber daya lokal yang ada di sekitar Kelurahan Maharatu yang besar
yaitu kebun sayur. Dengan terbentuknya KUBE luas areal pertanaman sayuran yang selama ini tidak berskala eknomi
kemudian menjadi berskala ekonomi sehingga secara bertahap terus menerus diperbesar sehingga keuntungan
kepada anggota kelompok menjadi besar. Saat ini seluruh anggota telah mempunyai rumah secara pribadi, kendaraan
pribadi, lahan usaha milik pribadi serta telah banyak anak anggota kelompok yang kuliah diperguruan tinggi. Saat ini
telah banyak anggota kelompok yang mampu menambah kesempatan kerjanya melalui jenis usaha – usaha baru tetapi
tidak meninggalkan usaha utama kebun sayur .
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekonomi keluarga miskin setelah KUBE Suka Makmur menjadi lebih fokus kepada usaha
pertanian yaitu kebun sayur. Skala usaha anggota kelompok yang dulunya kecil dan tidak mempunyai keuntungan, setelah menjadi Anggota KUBE menjadi
berskala ekonomi dan mendatangkan keuntungan dan menyebabkan usaha berkelanjutan,. Disamping itu telah mampu menciptakan peluang usaha baru
seperti, pembuatan sumur bor, perdagangan kelontong, sarana produksi pertanian dan lainya.
2. Tahapan Perkembangan Kelembagaan KUBE Suka Makmur Perkembangan Kelembagaan KUBE Suka Makmur dalam perjalanan
kelembagaannya dibagi menjadi empat tahap perkembangan, yaitu: