Deskripsi Kelembagaan dan Kegiatan KUBE Suka Makmur

tersebut kemudian dibagi secara merata kepada anggota KUBE akan tetapi kelembagaan KUBE sendiri tidak dibubarkan. KUBE Suka Makmur secara kelembagaan tetap ada sebagai lembaga yang digunakan untuk mencari jaringan kerja lainnya untuk mendukung kegiatan usaha anggotanya.

6.1.1. Deskripsi Kelembagaan dan Kegiatan KUBE Suka Makmur

KUBE Suka Makmur merupakan kelompok usaha bersama yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, pemasaran hasil serta pengadaan sarana produksi pertanian anggotanya maupun umum petani yang berada disekitar Kelurahan Maharatu. Kelembagaan KUBE Suka Makmur terbentuk sebagai akibat dari pelaksanaan program pemberdayaan keluarga miskin yang dikelola oleh Dinas Sosial Provinsi Riau. Kelembagaan KUBE Suka Makmur dibentuk berdasarkan hasil rapat anggota kelompok yang difasilitasi oleh pendamping program yang ditetapkan oleh Dinas Sosial Provinsi Riau. Hasil Rapat memutuskan dan menetapkan Surapin sebagai Ketua KUBE Suka Makmur, serta rencana kegiatan kelompok. Kegiatan Kelompok yang disepakati adalah pengelolaan usaha simpan pinjam, penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan, benih serta alat pertanian . Struktur kelembagaan KUBE Suka makmur pada gambar 4. Gambar 4. Struktur Organisasi KUBE Suka Makmur Struktur Organisasi KUBE Suka Makmur terdiri dari rapat anggota, pengurus, bidang dan anggota KUBE. Dari gambar 4, diketahui bahwa keputusan tertinggi pada kelembagaan KUBE berada pada rapat anggota. Pengurus dalam menjalankan organisasi bertanggung jawab kepada rapat anggota. Pengurus melalui kegiatan usaha yang ada pada bidang usaha jasa dan pemasaran, serta bidang usaha simpan pinjam bertuga melayani anggota KUBE dalam penyediaan modal usaha maupun pengadaan sarana produksi pertanian. Permasalahan yang terjadi pada kelembagaan KUBE Suka Makmur adalah belum ditetapkannya badan pengawas yang berasal dari anggota kelompok yang bertugas mengawasi dan memberi masukan kepada pengurus mengenai pelaksanaan kegiatan. KUBE, hal ini menyebabkan kurang seimbangnya struktur organisasi akibat tidak adanya badan pengawas yang bertugas mengawasi pengurus dalam menjalankan aktifitasnya. Akibatnya tidak adanya mekanisme mengenai pengawasan, memungkinkan pengurus dapat mengambil kebijakan- kebijakan yang keluar dari rencana kegiatan serta aturan main ADART KUBE yang ada. PELINDUNG DINAS SOSIAL Anggota KUBE Pengawas RAPAT ANGGOTA PENGURUS Ketua : Surafin Sekretaris : Didin Bendahara : Ujang Tanggung jawab Tanggung jawab melayani melayani mengawasi Bidang Usaha Jasa dan Pemasaran Bidang usaha simpan pinjam Dalam pelaksanaan pendampingan kelembagaan pendamping komunitas yang ditetapkan oleh Dinas Sosial Provinsi Riau masih terfokus kepada pelaksanaan teknis simpan pinjam, seperti manajemen pembukuan keuangan, mekanisme pencairan modal usaha, serta teknis budidaya hortikutura, dan belum banyak menyentuh mengenai persoalan dinamika kelompok untuk penguatan kelembagaan. Pendampingan juga belum diarahkan kepada pemberian motivasi dan pembuatan mekanisme aturan main yang mengarahkan kepada pemupukan modal dan keberlajutan usaha simpan pinjam KUBE di masa yang akan datang. Pendamping hanya bertugas untuk menjamin pembayaran atau perguliran dana untuk masa program dan pendampingan di lakukan, akan tetapi belum memikirkan bagaimana mekanisme keberlanjutan KUBE dan aktivitasnya pasca pendampingan tidak dilaksanakan lagi. Secara teknis Kelembagaan KUBE belum diarahkan untuk membentuk aturan main yang berwawasan keberlanjutan kelembagaan dan usahanya. Sejak tidak didampingi oleh Dinas Sosial Provinsi Riau Kelembagaan KUBE Suka Makmur berubah menjadi gabungan kelompok tani Gapoktan kebun sayur yang berada di sekitar Kelurahan Maharatu. Pada Tahun 2004 Gapoktan Karya Makmur telah mempunyai 10 kelompok tani yang berada dibawahnya, saat itu pembinaan Gapoktan telah beralih kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Riau yang saat itu sedang mengadakan program pengembangan sayuran ekspor yang bekerjasama dengan Pemerintah Singapura untuk pemenuhan kebutuhan sayur organik ekspor bagi negaranya. Kelompok - kelompok tani yang berada dibawah Gapoktan Suka Makmur ini mendapat bantuan berupa sedding net seluas 10,36 hektar bantuan peralatan pertanian, sarana produksi pertanian serta jaminan pemasaran sayuran ekspor. Selain itu program pengembangan sayuran berdaun lebar seperti kangkung, bayam serta jenis sawi-sawian lainnya juga dikembangkan oleh Dinas Tanaman Pangan dan hortikultura Provinsi Riau maupun Kota Pekanbaru. Hasil wawancara dengan Ketua KUBE Suka Makmur, SRP sebagai berikut: “Setelah mendapatkan penghargaan sebagai KUBE teladan pada tahun 2003, KUBE Suka Makmur telah dianggap menjadi KUBE Mandiri dan sejak itu tidak ada lagi pembinaan dari Dinas Sosial Provinsi Riau. Dengan kedaan seperti ini kemudian anggota kelompok mengambil inisiatif untuk membagikan semua modal usaha yang telah berkembang tersebut secara merata, namun demikian anggota kelompok sepakat untuk tidak membubarkan KUBE Suka Makmur, Kelompok yang telah ada ini dipakai untuk mencari jaringan kerjasama baru dengan pihak-pihak lain untuk membantu kegiatan usaha anggota. Saat itu didapat bantuan pembinaan maupun modal usaha dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau untuk kegiatan usaha sayur ekspor maupun usaha pertanian kebun sayur. Untuk menyesuaikan bentuk program tersebut, KUBE Suka Makmur kemudian merubah bentuk kelembagaannya menjadi Gabungan Kelompok Tani Gapoktan Karya Mammur yang awalnya membawahi 9 kelompok tani dan kemudian berkembang menjadi 10 kelompok tani sampai sekarang. Kelembagaan KUBE Suka Makmur saat ini masih berhubungan dengan Dinas Sosial Provinsi Riau, hal ini dilakukan untuk mencari kemungkinan dikembangkannya KUBE baru untuk masyarakat miskin di Kelurahan Maharatu yang belum tersentuh oleh bantuan pihak-pihak lainnya. Pada tahun 2009 telah terbentuk 2 buah KUBE pengambangan yang diberi nama KUBE Karya Mandiri dan KUBE Suka Maju, masing-masing beranggotakan 10 orang dengan luas lahan masing-masing KUBE sebanyak 5 hektar. KUBE pengembangan ini telah mendapat bantuan sebanyak Rp. 30.000.000, untuk masing-masing KUBE. Pada tahun 2010 telah terbentuk 2 KUBE pengembangan lagi yang diberi nama KUBE Tunas Mandiri dan KUBE Elang Sakti, masing- masing beranggotakan 10 orang dengan luas lahan masing- masing KUBE sebanyak 5 hektar. KUBE pengembangan ini telah mengajukan proposal bantuan modal sebanyak Rp. 30.000.000, untuk masing-masing KUBE dan direncakan akan cair tahun 2011 ini”

6.1.2. Kepemimpinan