Diagram Alir Sub-Model Produksi

39

1. Diagram Alir Sub-Model Produksi

Diagram alir sub-model produksi mempunyai satu susunan stock-flow diagram SFD, yaitu akumulasi total pasokan TBS. Struktur diagram alir proses produksi dipengaruhi oleh satu aliran masuk laju pasokan TBS dan dua aliran keluar, yaitu CPO dan losis CPO. Struktur diagram alir kadar asam lemak bebas ALB dipengaruhi oleh derajat kematangan panen buah fraksi 0 panen, fraksi 00 panen, fraksi matang panen, TBS restan dan kenaikan ALB di pabrik akibat pengolahan. Struktur diagram alir kapasitas olah terpasang pabrik dipengaruhi oleh jam kerja olah dan hari kerja olah. Struktur diagram alir panen angkut dipengaruhi oleh luas lahan panen dan juga produktivitas kebun serta kehilangan TBS yang terkumpul dari kebun hingga ke pabrik Gambar 21. Gambar 21. Diagram alir sub-model produksi Variabel total pasokan TBS merupakan fungsi integral dari aliran masuk laju pasokan TBS dikurangi jumlah aliran ke luar produk yang dihasilkan, yaitu CPO dan losis CPO. Persamaan variabel pada sub-model produksi diuraikan sebagai berikut :  Total pasokan tbs t = total pasokan tbs t-1 + laju pasokan tbs t – cpo t + losis cpo t dimana : - Total pasokan TBS adalah akumulasi jumlah TBS total yang akan diolah menjadi produk akhir, yaitu CPO dan menghasilkan produk sampingan, yaitu losis CPO kg. Nilai inisiasi total pasokan TBS pada t-1 sebesar 0 kg, karena dalam pengolahan CPO tidak memungkinkan adanya sisa pasokan TBS dari periode sebelumnya terkait dengan kualitas CPO yang akan dihasilkan. - Laju pasokan TBS adalah jumlah TBS yang masuk ke dalam pabrik untuk diolah menjadi CPO kg.  cpo t = laju pasokan tbs t rendemen cpo t dimana : - CPO merupakan jumlah minyak sawit kasar yang dihasilkan dari proses pengolahan kg. - Rendemen CPO adalah fraksi konversi tandan buah segar menjadi minyak sawit kasar persen.  losis cpo t = laju pasokan tbs t rendemen losis t dimana : Total pasokan TBS laju pasokan tbs cpo panen angkut luas lahan panen kehilangan tbs masuk kapasitas olah pabrik tbs pembelian losis cpo kadar alb rendemen cpo rendemen losis jlh fraksi 00 panen jlh fraksi 0 panen kenaikan alb di pabrik tbs restan jlh fraksi matang panen hari kerja olah jam kerja olah pengaruh kriteria panen thd kadar alb KONVERSI produktivitas kebun rkap produksi kebun PRODUKTIVITAS KEBUN DIINGINKAN skenario 1 laju produktivitas kebun skenario TBS RESTAN DIINGINKAN laju tbs restan skenario skenario 2 PENURUNAN PENGARUH KRITERIA PANEN THD KADAR ALB DIINGINKAN laju pengaruh kriteria panen skenario skenario 3 RENDEMEN CPO DIINGINKAN laju rendemen cpo skenario skenario 4 40 - Losis CPO adalah kehilangan CPO dalam proses pengolahan kg. - Rendemen losis CPO adalah fraksi konversi tandan buah segar menjadi minyak sawit kasar yang terendapkan dalam limbah persen.  kapasitas olah pabrik t = laju pasokan tbs t hari kerja olah t jam kerja olah t dimana : - Kapasitas olah berjalan pabrik dalam memproduksi minyak sawit kasar dan mempunyai nilai ≤ kapasitas terpasang pabrik 30 ton TBSjam kgjam. - Hari kerja olah adalah jumlah hari olah pabrik dalam satu bulan hari kerja. - Jam kerja olah adalah jumlah jam olah pabrik harian rata-rata dalam satu bulan jam kerjahari kerja.  panen angkut t = luas lahan panen t produktivitas kebun t – kehilangan tbs masuk t dimana : - Panen angkut adalah jumlah seluruh hasil panen tiap afdeling yang diangkut ke pabrik untuk diolah kg. - Luas lahan panen adalah total luas tanaman menghasilkan milik sendiri yang menghasilkan TBS hektar. Luas lahan menghasilkan untuk tahun 2010 adalah sebesar 5095 hektar, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 5980 ha. - Produktivitas kebun total adalah jumlah TBS yang dihasilkan per kebun dimana nilainya berubah tiap periode penentuannya kghektar. - Kehilangan TBS masuk merupakan jumlah kehilangan TBS yang terkumpul dari kebun hingga sampai di pabrik kg.  pengaruh kriteria panen terhadap alb t = 4,344-0,5736jlh fraksi 00 panen t +1,60,089 + 4,694-0,4097 jlh fraksi 0 panen t +1,60,1059 + -21,994+0,2653 jlh fraksi matang panen t +1,8660,1192100 dimana : - Pengaruh kriteria panen terhadap ALB adalah penurunan ukuran kinerja ALB yang dipengaruhi oleh derajat kematangan panen TBS fraksi 00,0 dan matang persen. Nilai estimasi persamaan dibuat berdasarkan plot data dengan asumsi data berbentuk kurva linier.  kadar alb t = -25,06+4,102 tbs restan t – 0,1831 tbs restan t 2 + 0,002630 tbs restan t 3 0,418725666100 + kenaikan alb di pabrik t + pengaruh kriteria panen terhadap alb t + konversi cpo t + pengaruh jumlah truk terhadap kenaikan kadar alb t dimana : - Kadar ALB adalah nilai asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak sawit kasar yang dihasilkan yang nilainya dipengaruhi oleh pengaruh kriteria panen, tingkat kenaikan alb dalam pabrik dan TBS restan . Nilai estimasi persamaan dibuat berdasarkan plot data dengan asumsi data berbentuk polinomial. - Tingkat kenaikan ALB dalam pabrik adalah nilai kenaikan ALB yang didapat dari hasil pengolahan persen. - Hubungan dari minyak sawit kasar yang diproduksi dengan kadar alb yang dihasilkan digunakan dengan mengasumsikan kadar asam lemak bebas merupakan 0.0000000564 bagian dari minyak sawit kasar yang dihasilkan. 41

2. Diagram Alir Sub-Model Persediaan