Kegiatan Pasca-panen Kegiatan Transportasi Panen

30

V. STRUKTURISASI SISTEM

A. DESKRIPSI PENILAIAN RISIKO MUTU CPO

Sumber-sumber risiko penurunan mutu pada rantai pasok minyak sawit kasar dapat diidentifikasi berdasarkan tahapan-tahapan mulai dari panen sampai dengan penimbunan di tangki timbun pabrik. Setiap kegiatan rantai pasok mempunyai potensi risiko penurunan mutu tetapi mempunyai tingkat risiko yang berbeda-beda. Model yang nantinya dikembangkan ini akan mempelajari perilaku dinamik faktor-faktor yang menyebabkan keragaman mutu minyak sawit kasar yang dihasilkan. Mata rantai dari empat elemen utama rantai pasokan minyak sawit kasar, yaitu kegiatan pasca-panen, transportasi panen, pengolahan di pabrik dan penimbunan minyak sawit kasar di tangki timbun pabrik menjadi faktor utama penyebab keragaman mutu minyak sawit kasar. Kegiatan-kegiatan pokok ini akan dipandang dalam satu pandangan sistem yang terintegrasi yang perlu dikelola untuk mengurangi terjadinya risiko dalam aktivitasnya.

1. Kegiatan Pasca-panen

Kegiatan pasca-panen dalam penelitian ini merupakan kegiatan yang dilakukan setelah proses pemotongan tandan buah segar di setiap areal panen sampai tandan buah segar tepat akan diangkut ke pabrik untuk diolah. Pasca-panen sebagai faktor risiko dapat dinilai berdasarkan beberapa aktivitas yang berpengaruh seperti cara panen, jumlah dan lokasi panen, keterampilan pekerja panenm lama penumpukan di Tempat Pengumpulan Hasil TPH dan pengawasan panen serta jumlah tandan buah segar restan dengan penjelasan sebagai berikut.  Cara panen adalah prosedur panen yang meliputi penentuan buah matang panen dan proses memanen buah dari pohon.  Jumlah panen adalah jumlah panen pada area yang ditetapkan untuk dipanen pada hari tertentu dan digilir sesuai dengan aturan panen yang digunakan perusahaan.  Keterampilan pekerja panen adalah kemampuan pekerja dalam melakukan panen sehingga tidak salah dalam memotong buah yang layak panen dan tidak menyebabkan luka pada buah.  Waktu penumpukan di TPH adalah waktu yang terjadi mulai dari tandan buah segar dipanen, ditumpuk pada TPH dan siap diangkut dengan truk. Tandan buah segar yang telah dipanen akan mengalami peningkatan kadar asam lemak bebas seiring dengan lama waktu menunggu sebelum di proses.  Pengawasan panen adalah kegiatan memantau kegiatan panen oleh pengawas sehingga proses panen dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan prosedur baku.  Tandan buah segar TBS restan adalah buah yang telah dipanen dari pokok yang tidak langsung diolah 1x24 jam ke pabrik dalam kenyataannya di lapangan.

2. Kegiatan Transportasi Panen

Merupakan proses pengangkutan seluruh hasil panen tandan buah segar ke dalam pabrik untuk diolah. Transportasi hasil panen tandan buah segar dari lokasi TPH ke pabrik dapat dipengaruhi oleh beberapa aktivitas dalam kaitannya terhadap penurunan mutu minyak sawit kasar yang dihasilkan yaitu kondisi jalan, ketersediaan truk dan trip, waktu angkut serta pemuatan dan pembongkaran dengan penjelasan sebagai berikut : 31  Kondisi jalan di lokasi panen merupakan infrastruktur yang mempengaruhi kegiatan transportasi tandan buah segar hasil panen. Kondisi jalan yang kurang baik bisa menyebabkan goncangan buah di dalam truk yang bisa menimbulkan luka akibat gesekan.  Ketersediaan truk dan trip adalah jumlah truk dan trip yang diperlukan untuk mendukung kegiatan transportasi tandan buah segar dari kebun ke pabrik. Jumlah truk dan trip yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan memicu terjadinya penundaan transportasi dan berdampak pada peningkatan kadar asam lemak bebas tandan buah segar yang telah ditumpuk di TPH.  Waktu angkut adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut tandan buah segar dari lokasi menuju pabrik. Kapasitas truk angkut jumlah tandan buah segar hasil panen yang harus diangkut dan jarak tempuh menjadi penentu waktu angkut. Waktu angkut yang terlalu lama bisa memicu peningkatan kadar asam lemak bebas.  Pemuatan dan pembongkaran adalah kegiatan memuat tandan buah segar di TPH kedalam truk dan membongkarnya setelah sampai di pabrik pada loading ramp. Cara pemuatan dan pembongkaran bisa menimbulkan luka pada tandan buah segar bila dilakukan dengan kurang baik dan situasi yang tidak kondusif.

3. Kegiatan Pengolahan di Pabrik