13
Batas model tersebut akan menggambarkan cakupan analisis tersebut dan alan meliputi semua interaksi sebab akibat yang berhubungan dengan isu tersebut.
Mengembangkan diagram sebab akibat causal loop dari sistem Setelah batas model dapat didefinisikan, suatu struktur lingkar umpan balik feedback
loops yang berinteraksi barulah dapat dibentuk. Struktur umpan balik tersebut merupakan blok
pembentuk model yang diungkapkan melalui lingkaran-lingkaran tertutup Mengembangkan diagram alir level dan rate dari sistem
Berdasarkan lingkar sebab akibat dibangun diagram level dan rate dari sistem. Dalam diagram tersebut akan digambarkan berbagai interaksihubungan antar entitas dalam sistem.
Pengembangan diagram level dan rate tersebut dilakukan dengan bantuan perangkat lunak seperti Stella, Vensim dan Powersim Tasrif, 2004
Mengembangkan model dari sistem Dalam langkah ini, model diformulasikan sebagai representasi atau abstraksi dari seluruh
interaksi yang terjadi pada sistem yang dikaji. Menguji asumsi model
Setelah model eksplisit suatu persoalan diformulasikan, dilakukan suatu kumpulan pengujian terhadap kesahihan model dan sekaligus pula mendapatkan pemahaman terhadap
tendensi-tendensi internal sistem. Melakukan simulasi
Simulasi dilakukan untuk menilai dampak perubahan-perubahan parameter terhadap sistem yang dikaji.
Menyampaikan rekomendasi kebijakan Berdasarkan hasil simulasi akan dihasilkan rekomendasi kebijakan yang tepat dalam upaya
mencapai tujuan sistem.
1. Diagram Sebab Akibat Causal Loop Diagram
Berpikir sistem merupakan paradigma dari sistem dinamik. Berpikir sistem merupakan upaya memahami struktur dari sebuah sistem yang diamati kemudian mempelajari pola perilaku untuk
disimpulkan kejadian yang terjadi pada sistem tersebut. Umpan balik sebagai konsep utama dalam berpikir sistem, bersifat kompleks dan holistik dalam realitanya. Untuk merepresentasikan dan
menguraikan sebuah realita yang kompleks dan agar lebih mudah dipahami, dalam sistem dinamik, dikenal diagram sebab akibat causal loop diagram. Sterman 2000 pada bukunya, menyatakan tiga
poin esensi dari CLD, yaitu 1 mudah dalam pembentukan hipotesis penyebab dinamika, 2 menghasilkan model mental individu atau kelompok dan 3 komunikasi umpan balik efektif dalam
pemecahan suatu masalah. CLD terdiri dari variabel yang saling berhubungan satu sama lain ditunjukkan dengan tanda
panah untuk menandakan pengaruh hubungan antar variabel. Variabel A berhubungan saling mempengaruhi dengan variabel B, variabel A mengakibatkan terjadinya variabel B atau variabel B
merupakan faktor vital terjadinya variabel A. Dalam realitanya, sering dijumpai bahwa variabel A yang mengakibatkan terjadinya variabel B, yang kemudian akan menjadi faktor pembentuk variabel A
kembali. Misalnya, penggunaan botol plastik sebagai kemasan minuman akan mengakibatkan meningkatnya produksi sampah botol plastik, yang kemudian didaur ulang untuk menghasilkan botol
plastik kembali. Kejadian diatas merupakan ilustrasi sederhana untuk memudahkan pengertian sebab akibat tersebut.
14
Pola hubungan antara dua variabel memiliki dampak pengaruh yang diberikannya. Pengaruh ters
ebut dapat berupa pengaruh positif menguatkan, disimbolkan dengan huruf “R” reinforcement, artinya jika A meningkat maka B akan meningkat dan juga sebaliknya. Hubungan
lain dapat berupa pengaruh negatif menyeimbangkan, disimbolkan huruf “B” balance, artinya jika A meningkat, maka B akan menurun, dan berlaku juga sebaliknya. Hubungan terakhir dapat berupa
hubungan yang memberikan pengaruh tapi terdapat penundaan delay, artinya A menunda akibat pada B.
2. Pola Dasar Perilaku Sistem