TUJUAN PENELITIAN RUANG LINGKUP
2
Berbagai pokok bahasan dan penerapan metode-metode telah dilakukan dalam penelitian agroindustri kelapa sawit. Beberapa yang telah dilakukan diantaranya oleh Basiron 2002
, Dja’far dan Wahyono 2003, Barlo et.al 2003 dan Goenadi et.al 2005 yang membahas secara deskriptif
permasalahan ekonomi kelapa sawit, sedangkan Didu 2000, Basdabella 2001 dan Jatmika 2007 menerapkan gabungan metode soft dan hard system. Jayaprawira 2010 dan Hadiguna 2010
merancang secara mendalam suatu sistem penunjang keputusan dan optimalisasi rantai pasok terkait dengan agroindustri kelapa sawit sehingga dapat digunakan oleh manajemen puncak korporasi yang
bergerak di perkelapasawitan agar mampu menghasilkan kebijakan yang efektif nantinya. Arah penelitian selanjutnya perlu difokuskan terhadap pengelolaan terpadu antara kebun, pabrik dan tangki
timbun yang dikenal dengan istilah manajemen panen-angkut-olah. Perhatian ini dimaksudkan untuk peningkatan kinerja sistem dalam hal peningkatan mutu CPO. Upaya yang dapat dilakukan adalah
menerapkan konsep manajemen risiko dan rantai pasok secara bersama. Penerapan pola manajemen risiko dalam rangkaian aliran bahan input hingga menjadi
output agroindustri terus berkembang. Hal ini dapat ditela’ah oleh banyaknya penelitian yang
dilakukan pada berbagai agroindustri antara lain dalam tulisan Udayana 2009 yang menilai risiko operasional maupun finansial dalam industri biodiesel berbasis kelapa sawit dan kemudian Tyas
2008 menyimpulkan bahwa penjaminan proses panen kelapa sawit dapat menentukan keberhasilan pencapaian target produksi perusahaan.
Manajemen rantai pasok agroindustri menempatkan sistem manajemen panen-angkut-olah menjadi faktor kunci. Pengelolaannya perlu memperhatikan aspek biaya dan mutu. Manajemen rantai
pasok agroindustri tersebut meliputi integrasi, koordinasi dan kolaborasi seluruh organisasi sepanjang rantai pasokan. Integrasi rantai pasokan internal dan eksternal merupakan pekerjaan yang sulit
karena adanya perbedaan dan konflik tujuan dari fasilitas dan pelaku yang terlibat, serta rantai pasokan merupakan suatu sistem dinamis yang berkembang sepanjang waktu.
Oleh karena adanya permasalahan kualitas dari hulu sampai ke hilir dalam suatu cakupan mata rantai pasokan pada industri CPO Indonesia perlu dilakukan suatu penelitian dengan pendekatan
model dinamis agar ukuran kriteria kesuksesan perusahaan dapat terkendali.