yang lalu sekolah ini tidak lagi menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan untuk calon siswa program akselerasi”.
37
Pernyataan tersebut diperkuat oleh bapak kepala sekolah: “beberapa
tahun yang lalu pernah diadakan pemeriksaan medis di sekolah ini. Namun, karena tidak pernah ditemukan masalah apapun di kesehatan calon siswa
dari setiap periode. Akhirnya kami putuskan untuk tidak lagi mengadakannya, lagipula anak sehat atau tidak itu bisa terlihat.”
38
Keputusan untuk tidak bekerja sama dengan rumah sakit manapun untuk melakukan kegiatan evaluasi kesehatan calon siswa program
akselerasi dan lebih memilih melakukan pengamatan secara langsung ini merupakan suatu usaha penghematan biaya dan waktu. Dan keputusan ini
pun berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya yang tidak pernah menemukan masalah kesehatan apapun dalam diri calon siswa program
akselerasi. Tidak ada pengaruh negatif dari ditiadakannya kegiatan ini, karena
pihak SMP Bakti Mulya 400 telah mengantisipasi akibat dari keputusan tersebut dengan menyediakan UKS yang dipandu oleh satu orang dokter
jika pada proses belajar nanti ditemukan siswa yang mengalami gangguan pada kesehatannya.
4 Kesediaan calon siswa dan persetujuan orang tua
Diberlakukannya persyaratan ini sangat penting dan membantu dalam memperoleh siswa yang benar-benar memiliki kemauan atau minat yang
tinggi untuk belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh salah satu panitia yang terlibat dalam proses penyeleksian siswa akselerasi sekaligus
wali kelas akselerasi tingkat dua. Wawancara orang tua dan calon siswa akselerasi itu sangat perlu.
Pernah terjadi seorang siswa yang nilai akademik dan IQ nya berada di
37
Hasil Wawancara dengan Sito, S.Pd., Waka. Bidang Kurikulum SMP Bakti Mulya 400, 16 September 2014 di Ruang Wakil Kepala Sekolah SMP Bakti Mulya 400, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan.
38
Hasil Wawancara dengan Hadi Suwarno, M.Pd., Kepala Sekolah SMP Bakti Mulya 400, 17 September 2014 di Ruang Kepala Sekolah SMP Bakti Mulya 400, Kebayoran Lama Jakarta
Selatan.
bawah standar rata-rata yang telah ditentukan pihak sekolah, namun siswa tersebut memiliki keinginan yang sangat kuat untuk masuk
program akselerasi. Tentunya hal ini harus dibicarakan bersama kedua orang tua, untuk kami beritahu plus dan minusnya program akselerasi
agar menjadi bahan pertimbangan pihak siswa dan orang tua.selain itu biaya pendidikan program akselerasi juga kami bicarakan pada momen
ini. Kegiatan ini dimaksudkan agar adanya kejelasan dan kerja sama antara pihak orang tua dengan pihak sekolah jika nantinya putra atau
putri mereka berada di program akselerasi”.
39
Berdasarkan pernyataan tersebut, jelas bahwa minat siswa sangat diperhitungkan. Secerdas apapun calon siswa namun jika tidak berminat
untuk masuk program akselerasi dan pihak orang tua tidak menyetujuinya maka nantinya pihak sekolah akan mengalami kesulitan dalam pengarahan
dan pembinaan di proses belajar mengajar yang cenderung singkat dan padat materi itu.
Siswa yang memiliki nilai akademik dan IQ yang belum mencapai angka minimal persyaratan namun memiliki kemauan dan minat yang
tinggi mengikuti program akselerasi serta ditunjang dengan persetujuan orang tua. Maka kondisi siswa ini lah yang lebih diperhitungkan. Dapat
dilihat pada tabel-tabel hasil belajar siswa sebelumnya, siswa yang awalnya belum mencapai angka minimal dapat dengan cepat memperbaiki prestasi
belajarnya dari hari ke hari. Sehingga target KKM program akselerasi dapat dicapai oleh seluruh siswa program akselerasi.
b. Alur seleksi siswa program akselerasi
Proses seleksi calon siswa program akselerasi di SMP Bakti Mulya 400 ini sudah berjalan dengan efektif. Pertama, dengan dibentuknya tim panitia
penerimaan peserta didik baru secara baku memperjelas peran dari masing- masing divisi. Sehingga masing-masing tugas dapat dipertanggungjawabkan
secara jelas. Kedua, Pengisian formulir yang dapat dilakukan melalui dua cara yakni
secara langsung maupun dengan on line menawarkan kemudahan untuk calon
39
Hasil Wawancara dengan Prayogo, S.Pd., Wali Kelas Akselerasi Tingkat Dua, 26 September 2014, di ruang guru SMP Bakti Mulya 400, Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
peserta didik. Ketiga, proses seleksi calon siswa program akselerasi yang dilakukan melalui dua tahap, yakni tahapan umum dan tahapan khusus untuk
program akselerasi sudah sangat tepat untuk benar-benar menjaring siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan istimewa. Sehingga nantinya satu
kelas akselerasi hanya akan berjalan bersama 14-15 siswa terpilih saja. Ketepatan dalam menjaring siswa yang benar-benar memiliki kemampuan
dan kecerdasan istimewa ini ditunjukkan dengan prestasi siswa program akselerasi kelas VIII-6 yang mayoritas masuk dengan mencapai angka
minimal yang telah ditentukan dan sampai pada semester ini mampu bertahan bahkan meningkatkan prestasi belajarnya. Data lengkap mengenai
peningkatan nilai dapat dilihat pada tabel 4.4, tabel 4.5, dan tabel 4.6.
2. Penerapan roses Seleksi Guru Proram Akselerasi
a. Persyaratan guru program akselerasi
Persyaratan yang ditetapkan untuk calon guru program akselerasi di SMP Bakti Mulya 400 cukup memadai untuk menjaring tenaga pendidik yang
kompeten dan berkualitas. Hal ini sesuai dengan yang pernyataan beberapa siswa akselerasi yang mengaku bahwa penjelasan guru-guru yang mengajar di
kelas mereka sangat mudah untuk dipahami dan tidak membosankan.
40
Pandangan tersebut diperkuat dengan pernyataan Khadejah, ”guru-guru di
sini asyik kalau mengajar. Ada yang memakai alat peraga, ada juga yang memakai media belajar yang sudah ada di dalam kelas saja”.
41
Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sekolah cukup memadai dalam menjaring tenaga pendidik yang
kompeten dan berkualitas. Terbukti dengan pengakuan dari beberapa siswa akselerasi di atas dan ditunjang dengan hasil pencapaian dari persyaratan yang
telah ditetapkan, diantaranya sebagian besar tenaga pendidik yang mengajar di program akselerasi memiliki latar belakang pendidikan S1 di bidang mata
pelajaran yang mereka ampu dan sebagian besar telah berstatus pegawai tetap.
40
Khadeja, Joekly dan Mirza, Siswa Akselerasi Kelas VIII-6, 16 September 2014, di Lobi SMP Bakti Mulya 400, Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
41
Khadeja, Siswa Akselerasi Kelas VIII-6, 16 September 2014, di Lobi SMP Bakti Mulya 400, Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
Data selengkapnya mengenai latar belakang pendidikan dan kesesuaian bidang study yang diajarkan dapat dilihat pada lampiran.
b. Alur seleksi guru program akselerasi
Alur proses seleksi yang diterapkan sekolah ini cukup efektif dalam menyeleksi guru-guru berbakat dan kompeten. Hal ini sesuai dengan hasil
observasi penulis pada tanggal 16 September 2014 di kelas akselerasi VIII-6 pada mata pelajaran matematika yang diampu oleh bapak Sito, S.Pd, terlihat
suasana antusias belajar dari seluruh siswa selama sepuluh menit sebelum bel jam pertama berbunyi selanjutnya sudah mulai ada siswa yang mengantuk,
posisi duduk yang sudah tak lagi tegak, dan ada pula yang berbincang dengan suara yang lirih. Mengetahui hal tersebut, bapak Sito, S.Pd segera mengakhiri
penjelasannya di depan kelas dan mulai berjalan mengelilingi kelas. Kemudian berlanjut dengan kegiatan kuis dalam belajar.Antusias belajar
siswa terlihat dan kembali fokus. Hasil observasi kelas itu juga didukung dengan pernyataan salah satu
guru Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT UIN Syarif Hidayatullah, Mengajar di sekolah ini itu menyenangkan sekali, satu-satunya kendala
menurut saya adalah siswanya. Mayoritas siswa di sekolah ini berasal dari kalangan menengah ke atas sehingga sifat sombong dan sulit diatur
itu pasti ada.Saya sangat salut dengan guru-guru di sini yang tidak pernah kehabisan akal menciptakan suasana belajar yang membuat
mereka para siswa mau mengikuti pelajaran dengan baik.
42
Pandangan tersebut didukung oleh pernyataan salah satu siswa akselerasi yang menyatakan bahwa, “penjelasan guru-guru di sini mudah dipahami
karena selalu menggunakan cara- cara yang beraneka ragam”.
43
Khadejah yang juga termasuk salah satu siswa akselerasi kelas VIII-6 menambahkan
pernyataan temannya itu bahwa, “setiap guru terkadang mengajak kami ke
42
Mutia, Guru Praktik Profesi Keguruan Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 26 September 2014, di ruang guru piket SMP Bakti Mulya 400, Kenayoran Lama Jakarta Selatan.
43
Hasil Wawancara dengan Joekly Wahidan M., siswa Akselerasi Kelas VIII-6, 16 September 2014, di Lobi SMP Bakti Mulya 400, Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
laboratorium, bermain game dalam belajar, membentuk tim, mengadakan kuis dan lain-
lain”.
44
Penerapan rangkaian tes di sekolah ini cukup memadai dalam mengukur tingkat intelektual, wawasan, ide dan kreativitas calon guru. Hal ini sesuai
dengan yang dikatakan oleh bapak kepala sekolah: “Tes paparan program ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ilmu
pengetahuan, wawasan, ide dan kreativitas calon guru. Karena fungsi guru itu bukan saja sebagai pengajar atau hanya ahli di bidang
akademiknya saja. Kami butuh guru-guru yang mampu memecahkan masalah, kreatif dan cerdas. Jadi pada saat wawancara, calon guru
diberikan masalah. Contohnya: bagaimana cara anda mengembangkan
sekolah yang sedang dalam kondisi….”.
45
Tes paparan program ini melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan pihak yayasan untuk menilai hasil tes.
Selain itu tingkat kreativitas dan keluwesan guru dalam mengajar dapat terlihat dengan jelas pada saat tes micro teaching. Penyeleksi yang terlibat
dalam tes ini pun sama dengan tes paparan program yakni kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum beserta pihak yayasan BKSP Bakti
Mulya 400. Kemudian untuk psikotes, pihak sekolah bekerja sama dengan Yayasan Praktek Psikologi Indonesia YPPI.
C. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data terdapat beberapa poin yang ditemukan terkait penerapan proses seleksi siswa dan guru program akselerasi di
SMP Bakti Mulya 400 1.
SMP Bakti Mulya 400 telah memiliki prosedur seleksi yang baku untuk siswa program akselerasi yang terdiri dari dua tahap yaitu tahap seleksi
siswa secara umum dan dilanjutkan dengan tahapan seleksi siswa khusus untuk program akselerasi. Namun belum ada prosedur yang baku untuk
44
Hasil Wawancara dengan Khadejah, siswa Akselerasi Kelas VIII-6, 16 September 2014, di Lobi SMP Bakti Mulya 400, Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
45
Hasil Wawancara dengan Hadi Suwarno, M.Pd., Kepala Sekolah SMP Bakti Mulya 400, 17 September 2014, di kantor kepala sekolah SMP Bakti Mulya 400, Kebayoran Lama Jakarta
Selatan.
seleksi guru program akselerasi dan pihak sekolah tidak memiliki tim khusus untuk menyeleksi guru-guru yang akan mengajar di program
akselerasi , prosedur seleksi guru akselerasi berjalan berasaskan “Best of
The Best ” melalui kegiatan supervisi kepala sekolah. Prosedur seleksi
untuk siswa dan guru program akselerasi SMP Bakti Mulya 400 cukup efektif untuk menyeleksi kandidat yang telah terdaftar. Karena keduanya
sama-sama dilakukan melalui dua tahap penyeleksian, yakni tahapan umum dan dilanjutkan dengan tahapan khusus seleksi untuk program
akselerasi. 2.
Persyaratan siswa dan guru program akselerasi yang ditetapkan di sekolah ini telah berkembang dari persyaratan yang ada dalam pedoman
penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik cerdas istimewa. Yakni dengan meningkatkan grade atau standar nilai IQ yang harus dicapai oleh
calon siswa program akselerasi yakni dari 125 menjadi 130. Kemudian persyaratan memiliki pengetahuan tentang kebutuhan kognitif, afektif dan
psikomotorik anak berbakat yang diterapkan pada calon guru akselerasi. 3.
Belum ada pelatihan atau seminar khusus yang diadakan untuk tim penyeleksi siswa dan guru program akselerasi. Pelatihan atau seminar ini
sangat penting agar semua pihak yang tergabung dalam tim penyeleksi siswa dan guru program akselerasi benar-benar memahami segala hal yang
terkait dalam program akselerasi. Termasuk persyaratan sumber daya manusia yang harus ada di dalam program ini.
80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan manajemen seleksi siswa dan guru program akselerasi di SMP Bakti Mulya 400, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: 1.
Proses seleksi siswa program akselerasi di SMP Bakti Mulya 400 ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap seleksi siswa secara umum dan
dilanjutkan dengan tahapan seleksi siswa khusus untuk program akselerasi yang rangkaiannya terdiri dari masa percobaan pra-akselerasi
selama dua bulan, kemudian dilaksanakannya tes ulang secara mendalam diantaranya adalah tes IQ, Tes Komitmen, Tes Kemandirian, dan Tes
Motivasi Belajar. Keempat tes tersebut diakumulasikan bersama hasil ulangan harian selama masa pra-akselerasi dan disetujui oleh pihak orang
tua . Persyaratan untuk siswa program akselerasi ini pun telah berkembang dari persyaratan yang telah ditetapkan dalam pedoman
penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik cerdas istimewa. Proses seleksi siswa ini dibawah tanggung jawab Tim Penerimaan Peserta Didik
Baru PPDB. 2.
Proses seleksi calon guru program akselerasi dilakukan secara ketat sejak di awal mereka akan bergabung dengan sekolah ini, sehingga dalam
pemilihan guru untuk program akselerasi cukup menggunakan asas Best of The Best, dimana kepala sekolah memainkan peran yang menentukan
proses penilaian melalui kegiatan supervisi mengajar dan supervisi