Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
52
1.
Temperatur Temperatur  yang  optimal  untuk  digester  adalah  pada  temperatur  30-35
o
C,  temperatur  ini mengkombinasikan  kondisi  terbaik  untuk  pertumbuhan  bakteri  dan  produksi  methana  di
dalam digester dengan lama proses yang pendek.
2.
Ketersediaan unsur hara Bakteri anaerobik membutuhkan nutrisi sebagai sumber energi yang mengandung nitrogen,
fosfor,  magnesium,  sodium,  mangan,  kalsium  dan  kobalt.  Level  nutrisi  harus  sekurangnya lebih dari konsentrasi optimum yang dibutuhkan oleh bakteri metanogenik, karena apabila
terjadi kekurangan nutrisi akan menghambat pertumbuhan bakteri.
3.
Waktu detensi proses Setiap bahan mempunyai karakteristik waktu detensi proses tertentu. Oleh karena itu, proses
harus didesain untuk mencukupi hanya hari terbaik dari produksi dan setelah itu lumpur sisa proses  dapat  dikeluarkan  atau  dipindahkan  ke  modul  selanjutnya.  Apabila  terlalu  banyak
volume bahan yang dimasukan maka lama pengisian akan semakin singkat. Bahkan akan terdorong keluar sedangkan gas masih diproduksi dalam jumlah yang cukup banyak.
1.2 GAS BIO DAN MANFAATNYA
Biogas  atau  gas  bio  adalah  gas  yang  dihasilkan  dari  proses  anaerobik,  dimana  proses penguraian  bahan-bahan  organik  dilakukan  oleh  mikroorganisme  pada  kondisi  ketiadaan
oksigen  anaerob.  Komponen  biogas  antara  lain,  ±  60    CH
4
metana,  ±  38    CO
2
karbon dioksida dan ± 2  N
2
, O
2
, H
2
,  H
2
S. Gas bio dapat dibakar seperti elpiji dan dalam skala besar gas  bio  dapat  digunakan  sebagai  pembangkit energi  listrik, sehingga  dapat  dijadikan  sumber
energi  alternatif  yang  ramah  lingkungan  dan  terbarukan.  Sumber  energi  gas  bio  banyak terdapat  pada  kotoran  ternak  sapi,  kerbau,  babi  dan  kuda.  Berikut  adalah  salah  satu  model
instalasi biogas gambar 1.1
Gambar 1.1 Contoh proses pemanfaatan Gas bio dari kotoran ternak
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
53
Energi  yang  terkandung  dalam  gas  bio  tergantung  dari  konsentrasi  metana  CH
4
.  Semakin tinggi    kandungan  metana  maka  semakin  besar  kandungan  energi  nilai  kalor  pada  gas  bio,
dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas  gas  bio  dapat  ditingkatkan  dengan  memperlakukan  beberapa  parameter  yaitu:
Menghilangkan  hidrogen  sulphur,  kandungan  air  dan  karbon  dioksida  CO
2
.  Hidrogen  sulphur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila gas bio mengandung senyawa ini
maka akan menyebabkan gasyang berbahaya sehingga konsentrasi yang di ijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena akan membentuk
senyawa  baru  bersama-sama  oksigen,  yaitu  sulfur  dioksida  dan  sulfur  trioksida  SO
2
SO
3
. senyawa ini lebih beracun. Pada  saat yang sama akan membentuk asam sulfat  H
2
SO
3
suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbon
dioksida  yang  memiliki  tujuan  untuk  meningkatkan  kualitas,  sehingga  gas  dapat  digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam gas bio akan menurunkan titik penyalaan
gas bio serta dapat menimbukan korosif.
1.3 PEMAHAMAN MODUL SIKIPAS