SKALA KAWASAN PENDEKATAN PENYELENGGARAAN UMUM TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TPS 3R

Tata Cara Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat 9 bahan, baik sebagai bahan utama ataupun sebagai bahan pembantu c. Alasan lingkungan; alasan lain yang paling mendapat perhatian adalah perlindungan terhadap lingkungan. Komponen sampah yang dibuang ke lingkungan dalam banyak hal mendatangkan dampak negatif pada lingkungan dan pencemarannya. Pengolahan sampah akan menjadi kewajiban. Namun bila dalam upaya tersebut akan menjadi pilihan yang cukup menarik. Dalam beberapa hal alasan-alasan tersebut saling terkait seperti yang lain dan saling mendukung, sehingga upaya daur ulang menjadi lebih terarah dan menarik.

2.2.2 SKALA KAWASAN

Pengelolaan sampah skala kawasanadalah pengelolaan sampah yang dilakukan untuk melayani suatu kelompok masyarakat dimana pengelolaan pelayanan sampah skala kawasan menjadi tanggung jawab masyarakat penghuni bersama pengelola wilayah yang bersangkutan. Area kerja pengelolaan sampah terpadu skala kawasan TPS3R meliputi area pembongkaran muatan gerobak, pemilahan, perajangan sampah, pengomposan, tempatkontainer sampah residu, penyimpanan barang lapak atau barang hasil pemilahan, dan pencucian. 1. Landasan Operasional Pengelolaan Sampah Skala Kawasan Pada perencanaan penerapan 3R skala rumah tangga hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Perlu dibedakan tipe kawasan seperti kawasan komplek perumahan teratur cakupan pelayanan 1000 - 2000 unit rumah, kawasan perumahan semi teraturnon komplek cakupan pelayanan 1 RW dan kawasan perumahan tidak teraturkumuh atau perumahan di bantaran sungai. b. Diperlukan keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya pengurangan volume dan pemilahan sampah. c. Diperlukan operasional pengelolaan sampah mulai dari sumber, pengangkutan pengumpulan, pemilah sampah, pihak penerima bahan daur ulang lapak dan pengangkutan residu ke Tempat Pemrosesan Akhir TPA. d. Diperlukan area kerja pengelolaan sampah skala kawasan yang disebut TPS 3R Tempat Pengolahan Sampah, yaitu area pembongkaran muatan gerobak, pemilahan, pencacahan sampah, pengomposan, tempatkontainer sampah residu, penyimpanan barang lapak dan pencucian. e. Kegiatan pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R meliputi pemilahan sampah, pembuatan kompos, pengepakan bahan daur ulang, dll f. Pemilahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R dilakukan untuk beberapa jenis sampah seperti sampah B3 Rumah tangga selanjutnya akan dikelola sesuai dengan ketentuan, sampah kertas, plastik, logamkaca akan digunakan sebagai bahan daur ulang dan sampah organik akan digunakan sebagai bahan baku kompos g. Pembuatan kompos di Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R dapat dilakukan dengan Tata Cara Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat 10 berbagai metode, antara lain open windrow dan caspary. h. Incinerator skala kecil tidak direkomendasikan karena incinerator kecil hanya direkomendasikan untuk sampah rumah sakit dan sampah khusus. i. Sampah residu dilarang untuk dibakar di tempat, tetapi dibuang ke TPA. 2. Metode Operasional Pengelolaan Sampah Skala Kawasan a. Peralatan pengumpulan sampah di kawasan perumahan baru cakupan luas dan jalan lebar dapat dilakukan dengan menggunakan motor sampah kapasitas 1,2 m 3 , sedangkan untuk kawasan perumahan non komplek dan perumahan kumuhbantaran dapat dilakukan dengan gerobak. b. Metode pengumpulan sampah dapat dilakukan secara individual door to door maupun komunal masyarakat membawa sendiri sampahnya ke WadahBin Komunal yang sudah ditentukan. c. Motorgerobak sampah yang mengumpulkan sampah terpilah dapat dimodifikasi dengan sekat atau dilengkapi karung-karung besar 3 unit atau sesuai dengan jenis sampah. 3. Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Jadwal pengangkutan sampah non organik yang sudah terpilah, seperti kertas, plastik, logamkaca dapat dilakukan seminggu 2 dua kali, sedangkan untuk sampahyang masih tercampur, pengangkutan dilakukan setiap hari atau maksimal seminggu 2 duakali tergantung kapasitas pelayanan dan tipe kawasan. Kriteria Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R a. Lokasi 1 Luas TPS3R bervariasi. Untuk kawasan perumahan baru cakupan pelayanan 2000 rumah diperlukan TPS 3R dengan luas 1000 m 2 . Sedangkan untuk cakupan pelayanan skala RW 200 rumah, diperlukan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R dengan luas 200 - 500 m 2 . 2 TPS3R dengan luas 1000 m 2 dapat menampung sampah dengan atau tanpa proses pemilahan sampah di sumber. 3 TPS3R dengan luas 500 m 2 hanya dapat menampung sampah dalam keadaan terpilah 50 dan sampah campur 50 . 4 TPS 3R dengan luas 200 m 2 sebaiknya hanya menampung sampah tercampur 20 , sedangkan sampah yang sudah terpilah 80 . b. Fasilitas Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Fasilitas TPS3R meliputi wadah komunal, areal pemilahan, areal komposting kompos dan kompos cair, dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang lain seperti saluran drainase, air bersih, listrik, barrier pagar tanaman hidup dan gudang penyimpan bahan daur ulang maupun produk kompos serta biodigester opsional. c. Daur Ulang 1 Sampah yang didaur ulang minimal adalah kertas, plastik dan logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan untuk mendapatkan kualitas bahan daur ulang yang baik, pemilahan sebaiknya dilakukan sejak di sumber. 2 Pemasaran produk daur ulang dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pihak penampung atau langsung dengan industri pemakai. Tata Cara Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat 11 3 Daur ulang sampah B3 Rumah tangga terutama batu baterai dan lampu neon bekas dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku PP 181999 tentang pengelolaan sampah B3. 4 Daur ulang kemasan plastik air mineral, minuman dalam kemasan, mie instan dan lain- lain sebaiknya dimanfaatkan untuk barang-barang kerajinan atau bahan baku lain. d. Pembuatan Kompos 1 Sampah yang digunakan sebagai bahan baku kompos adalah sampah dapur terseleksi dan daun potongan tanaman. 2 Metode pembuatan kompos dapat dilakukan dengan berbagai caraantara lain dengan open windrow dan caspary. 3 Perlu dilakukan analisa kualitas terhadap produk kompos secara acak dengan parameter warna, CN rasio, kadar NPK dan logam berat. Dalam pengecekan analisa kualitas produk kompos, bisa bekerja sama dengan laboratorium tanah yang ada di universitas atau milik instansi pemerintah setempat. 4 Pemasaran produk kompos dapat bekerja sama dengan pihak koperasi dan dinas Kebersihan, Pertamanan, Pertaniandan lain-lain. Gambar 2.2 Pengomposan Sistem Open Windrow Gambar 2.3 Pengomposan Sistem Caspary

2.2.3 SKALA PERKOTAAN