PENGOMPOSAN SKALA KAWASAN DENGAN METODA CETAKAN CASPARY

Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R 33 Untuk modul 200 KK dengan asumsi 5 jiwaKK dapat dilihat pada Tabel 5.4 Tabel 5.4 Perkiraan area untuk pengomposan lajur terbuka untuk modul 200 KK Keterangan Unit Sistem Cetak Jumlah sampah organik per minggu m 3 10.64 Faktor kehilangan volume 0.50 Lama pengomposan minggu 6.00 Karakteristik windrow Panjang m 5.00 Lebar m 2.50 Tinggi m 1.50 Jarak antar lajur m 1.00 Volume per lajur m 3 9.38 Kebutuhan lajur lajur 6.81 Area per lajur m 2 17.50 Area Pengomposan m 2 119.20 Faktor Keamanan 10 m 2 131.12 Dibulatkan m 2 132.00 Pembiayaan Dana yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi pemeliharaan sangat tergantung dari proses pengomposan dan kapasitas pengomposan. Dari pengalaman yang sudah dilakukan, untuk pengomposan skala kawasan skala satu Rukun Warga 200 KK dibutuhkan setidaknya 5 orang pegawai yang diperlukan untuk pemilahan sampah, pembuatan tumpukan, pembalikan dan penyiraman serta pengayakan dan pengemasan.

5.4.2 PENGOMPOSAN SKALA KAWASAN DENGAN METODA CETAKAN CASPARY

Proses pengomposan skala kawasan dengan metoda cetakan merupakan proses pengomposan dengan menggunakan alat cetak untuk membantuk sampah dalam bentuk kubus. Proses pengomposan sampah dengan sistem cetakan ini digunakan jika lahan yang ada tidak terlalu luas. Proses pengomposan dengan sistem cetak lebih agak rumit dibandingkan dengan metoda jalur terbuka karena membutuhkan alat cetak. Sifat tumpukan sampah juga lebih padat dibandingkan lajur terbuka sehingga udara yang terperangkap pada tumpukan sampah menjadi lebih sedikit. Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R 34 Pembentukan Tumpukan Alur proses pengomposan dengan sistem cetak tidak terlalu berbeda dengan sistem open windrows. Hal yang secara prinsip berbeda adalah pada saat membentuk tumpukan sampah untuk proses pengomposan selanjutnya. Sampah organik yang sudah terpilah dibawa kearea pengomposan. Pada area pengomposan disiapkan alat pencetak yang terbuat dari papan. Ukuran baku untuk alat pencetak memang belum ditentukan, akan tetapi sebagai dasar perhitungan dapat digunakan dimensi alat cetak lebar 1 meter, panjang 2 meter dan tinggi 0,5 meter gambar 5.9. Gambar 5.9 Pengomposan Dengan Metoda Cetakan Metoda Cetak Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R 35 Gambar 5.10 Desain Teknis Cetakan Kompos Pencetakan sampah dilakukan dengan memasukkan sampah organik kedalam kotak cetakan. Secara manual sampah dalam cetakan dipadatkan, setelah itu kotak cetakan diangkat maka terbentuklah tumpukan sampah yang sudah tercetak. Tumpukan yang sudah terbentuk diberi tanda atau label yang berisi informasi mengenai waktu pembentukan tumpukan. Pencetakan sampah dilakukan dengan memasukkan sampah organik kedalam kotak cetakan. Secara manual sampah dalam cetakan dipadatkan, setelah itu kotak cetakan diangkat maka terbentuklah tumpukan sampah yang sudah tercetak. Tumpukan yang sudah terbentuk diberi tanda atau label yang berisi informasi mengenai waktu pembentukan tumpukan. Gambar 5.11 Pencetakan Sampah Secara Manual Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R 36 Secara berkala, tumpukan sampah dibalik 1 atau 2 kali seminggu secara manual. Pembalikan tumpukan dapat dilakukan dengan memindahkan tumpukan yang sudah tercetak kedalam kotak cetakkan berikutnya dan demikian seterusnya. Waktu pembalikan dicatat dan tumpukan yang sudah dilakukan pembalikan diberi tanda tanggal pembalikan. Proses pembalikan memang agak rumit dibandingkan sistem lajur terbuka. Prasarana dan Sarana Pengomposan Dengan Sistem Cetak Jenis peralatan yang dibutuhkan untuk pengomposan sistem cetak adalah: 1. Alat pengomposan manual a. Garu, alat untuk membentuk dan membalik tumpukan sampah b. Kotak cetakan sampah c. Skop, untuk proses pengayakan d. Pompa air dan pemipaan untuk penyiraman e. Gerobak dorong untuk mengangkut sampah dan kompos f. Timbangan g. Termomoter kompos h. Pakaian kerja i. Alat pengemas kompos j. Alat pengayak kompos,manual atau mekanis 2. Gerobak sampah untuk mengambil sampah dari sumbernya 3. Instalasi penampung air lindi 4. Instalasi listrik 5. Kontainer residu sampah Area yang dibutuhkan Jenis prasarana ruangan yang dibutuhkan untuk pengomposan sistem cetak hampir sama dengan instalasi pengolahan sampah lajur terbuka open windrow, yang berbeda hanya pada luasan area pengomposan. Estimasi area yang lebih tepat dapat dihitung lebih rinci. Area yang terpenting pada proses pengomposan cetakan adalah area pengomposan. Area ini harus dapat menampung dan memroses sampah untuk jangka waktu 6 minggu. Untuk modul 200 kepala keluarga dengan asumsi 5 jiwa per kepala keluarga dapat dilihat pada tabel 5.5. Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R 37 Unit Sistem Cetak Jumlah sampah per minggu m 3 10.64 Faktor kehilangan volume 0.50 Kerapatan Sampah dalam cetakkan tonm 3 0.40 Lama pengkomposan minggu 6.00 Dimensi Cetakan Panjang m 2.00 Lebar m 1.00 Tinggi m 0.50 Jarak antar cetakan m 0.50 Volume per cetakan m 3 1.00 Kebutuhan cetakan cetakan 26.00 Area per cetakan m 2 3.00 Area Pengomposan m 2 78.00 Area pengomposan total faktor keamanan 10 m 2 85.80 Denah tapak untuk pengomposan sampah dengan sistem cetak sama dengan pengomposan sampah untuk lajur terbuka open windrow yang berbeda hanya luasan area pengomposan. Pendanaan Dana yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi pemeliharaan sangat tergantung dari proses pengomposan dan kapasitas pengomposan. Dari pengalaman yang sudah dilakukan, untuk pengomposan skala kawasan skala satu Rukun Warga 200 kk dibutuhkan setidaknya 5 orang pegawai yang diperlukan untuk pemilahan sampah, pembuatan tumpukan, pembalikan dan penyiraman serta pengayakan dan pengemasan.

5.4.3 PENGOMPOSAN SKALA RUMAH TANGGA DENGAN SISTEM BAK TERBUKA