TAHAP PENYELENGGARAAN PROSES PENYELENGGARAAN

Tata Cara Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat 15

BAB III PROSES PENYELENGGARAAN

3.1 TAHAP PENYELENGGARAAN

DIT. PPLP, DCJK, KEMEN. PU SATKER PPLP Provinsi PEMDA KOTAKABUPATEN DINAS PENANGGUNG JAWAB TENAGA FASILITATOR LAPANGAN KELOMPOK MASYARAKAT Gambar 3.1 Diagram Proses PenyelenggaraanKe giatan Bantuan Sosial TPS 3R M O N IT O R IN G E V A L U A S I P E N D A M P IN G A N M O N IT O R IN G E V A L U A S I P E R S IA P A N O P E R A S IO N A L P E M E L IH A R A A N KRITERIA TFL PELATIHAN TFL PENETAPAN TFL USULAN TFL TEKNIS PEMBERDAYAAN PENEMPATAN TFL DI MASING - MASING KABKOTA • RKM DI LOKASI TERPILIH • PEMBENTUKAN KSM TIMPANITIA SWAKELOLA MASYARAKAT PEMILIHAN KATALOGTEKNOLOGI 3R PENDAMPINGAN TFL • PELATIHAN KSM • PELATIHAN TUKANG MANDOR MELIBATKAN TFL KONSTRUKSI PELATIHAN OPERATOR O M PENCAIRAN DANA BANSOS TPS 3R PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH TERIDENTIFIKASI TERDOKUMENTASI P E R E N C A N A A N SHORTLIST TATA CARA PENYELENGGARAAN UMUM TPS3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERMUKIMAN PENETAPAN LOKASI KOTA KABUPATEN MELALUI KOTAKABUPATEN YANG TELAH MEMILIKI MEMORANDUM PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERKOTAAN PPSP ATAU YANG SUDAH MENYUSUN BUKU PUTIH SANITAS BPS DAN BUKU STRATEGI SANITASI KOTA SSK MELALUI PROGRAM PPSP SOSIALISASI STAKEHOLDER KAMPUNG SURAT UNDANGAN MASYARAKAT KE TFL UNTUK IKUT SELEKSI KAMPUNG SURAT PENETAPAN PENERIMA MANFAAT SATKERPPK PPLP RPA SELEKSI KAMPUNG COMMUNITY SELF-SELECTION STAKEHOLDER KAMPUNG BERITA ACARA SELEKSI KAMPUNG PENYUSUNAN DED, RAB SPESIFIKASI TEKNIS RKM TERSUSUN PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SATKERPPK PPLP DENGAN KSM PERSETUJUAN SPECIMEN ACCOUNT PEMBUKAAN REKENING MASYARAKAT SERAH TERIMA PEKERJAAN DAN SERAH TERIMA KELOLA PERESMIAN BANGUNAN K O S N T R U K S I Tata Cara Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat 16 Adapun tahapan kegiatan pelaksanaan Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat secara umum adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pertama Tahap ini meliputi kegiatan: a. Persiapan, yaitu berupa sosialisasi atau workshop pengelolaan sampah dengan metoda 3R kepada seluruh pemangku kepentingan di tingkat pusat yang bertujuan untuk menyatukan persepsi terhadap permasalahan sampah secara umum dan penyampaian visi mengenai penanganan permasalahan sampah untuk beberapa tahun kedepan. b. Penjaringan minat keikutsertaan dalam program TPS 3R kepada SKPD kotakabupaten terutama bagi daerah yang telah menyusun Strategi Sanitasi Kota SSK 2. Tahap kedua Tahap ini meliputi kegiatan: a. Seleksi kotakabupaten yang berminat mengikuti program Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat. Surat minta kotakabupaten untuk mengikuti program TPS 3R dilengkapi dengan: 1 Daftar panjang lokasi masing-masing kota kabupaten yang memenuhi kriteria TPS 3R 2 Surat pernyataan dari kepala daerah dan atau kepala dinas pemangku kepentingan untuk mengalokasikan kontribusi sharing dana pada kegiatan sosialisasi pemberdayaan dan pembinaan pasca konstruksi Seleksi kotakabupaten ini dilakukan karena dua alasan, yaitu: 1 Anggaran penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat seluruhnya atau sebagian berasal dari pusat. 2 Diperlukan komitmen yang jelas dan tegas karena penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat ini melibatkan beberapa institusi daerah terkait yang diharapkan dapat berkelanjutan dan berkembang. b. Seleksi kotakabupaten dilakukan dengan workshop yang sifatnya regional dan dihadiri oleh perwakilan kotakabupaten dalam regional tersebut. c. Tujuan dari workshop ini adalah mengumpulkan kotakabupaten yang berminat dalam penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat dan seleksi bila anggaran penyelenggaraan yang tersedia tidak cukup untuk membiayai semua kotakabupaten yang ada dalam region tersebut. 3. Tahap Ketiga Tahap ini meliputi kegiatan: a. Penyiapan Tenaga Fasilitator Lapangan. Keberadaan fasilitator sangat diperlukan dalam pelaksanaan penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat. b. Fasilitator bertugas mendampingi masyarakat dalam penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat, dalam tahap sosialisasi, seleksi kampung, penyusunan Rencana Kerja Masyarakat RKM, pengadaan barang jasa, konstruksi, pengawasan, penyerapan dana, pelatihan, pengoperasian dan pemeliharaan. c. Fasilitator diseleksi sesuai kapabilitas dan tingkat pemahamannya terhadap lingkungan Tata Cara Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat 17 pada umumnya dan sampah pada khususnya. d. Mengenal kondisi lingkungan calon lokasi, diutamakan berasal atau berdomisili dari lokasi pendampingan. e. Fasilitator direkrut dan digaji oleh penyelenggara Program Pengelolaan Sampah 3R Berbasis Masyarakat. 4. Tahap Keempat Tahap ini meliputi kegiatan: a. Seleksi lokasi yang dilaksanakan hanya pada kotakabupaten terpilih. b. Tahap awal dari seleksi lokasi ini adalah memperoleh daftar pendek dari lokasi yang paling memenuhi kriteria Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat. c. Calon lokasi pada daftar pendek tersebut selanjutnya mengajukan proposal untuk dapat dilakukan survey cepat Rapid Participatory AssessmentRPA pada lokasi mereka, dimana RPA ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan scoring mengenai kondisi eksisting lingkungan beserta rencana penanganan masalah lingkungan yang sesuai untuk tiap calon lokasi. d. Pelaksanaan RPA pada dasarnya dilakukan sendiri oleh masyarakat dan didampingi oleh fasilitator untuk selanjutnya dari tiap-tiap calon lokasi tersebut akan memaparkan hasil dari pelaksanaan RPA yang telah dilaksanakan. Calon lokasi dengan pemaparan scoring tertinggi selanjutnya akan ditetapkan sebagai lokasi terpilih. 5. Tahap Kelima Tahap ini meliputi kegiatan : a. Penyiapan masyarakat pada lokasi terpilih dan pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat KSM melalui musyawarah mufakat dengan bentuk dan susunan pengurus sesuai dengan pemufakatan musyawarah dan ditetapkan melalui Surat Keputusan SK kepala desakelurahan. b. Penetapan lokasi penerima bantuan sosial melalui Surat Penetapan Penerima Manfaat dari Satker atau PPK PPLP Provinsi. c. Pemilihan lokasi lahan dimana TPS 3R berbasis masyarakat akan dibangun untuk pengelolaan skala kawasan ataupun metoda pengelolaan sampah di rumah tangga ditentukan pada tahapan ini. d. Survey lapangan mengenai komposisi dan timbulan sampah serta sosial masyarakatnya. Survey ini dilakukan untuk memperoleh data dasar dalam penentuan pemilihan teknologi, program penyuluhan, serta tolok ukur kinerja pembanding keberhasilan dari program yang akan dilaksanakan. e. Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat RKM yang dilakukan oleh KSM dan didampingi oleh fasilitator. f. Pembuatan DED dan RAB yang dilakukan oleh KSM dan didampingi oleh fasilitator. g. Pencairan dana bantuan sosial program TPS 3R berbasis masyarakat dengan melakukan pengajuan pencairan dana bantuan sosial oleh KSM kepada Satker atau PPK PPLP Provinsi yang dilampiri dokumen pendukung RKM yang disahkan, laporan progres pelaksanaan pekerjaan, laporan penggunaan dana. h. Pengadaan dan Pelaksanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana TPS3R dilaksanakan Tata Cara Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat 18 secara swakelola oleh KSM sesuai dengan ketentuan yang berlaku Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 beserta perubahannya Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012. i. Pelaksanaan pembangunan dan operasional TPS3R berbasis masyarakat dapat terlaksana dengan baik apabila status tanah yang akan dibangun jelas dan mempunyai legalitas tertulis untuk digunakan sebagai TPS 3R berbasis masyarakat serta masyarakat secara bulat menerima metoda yang akan dilakukan dan lokasi dimana TPS 3R berbasis masyarakat akan dibangun j. Proses pembangunan harus dilakukan bersama-sama dengan masyarakat sehingga penolakan akibat sindrom NIMBY Not In My Backyard dapat ditekan seminim mungkin. 6. Tahap Keenam Tahap ini meliputi kegiatan : a. Pengawasan pekerjaan Pembangunan TPS 3R dilakukan oleh Tim Pengawas dari masyarakat penerima bantuan sosial untuk mengawasi pekerjaan mulai dari persiapan sampai akhir pelaksanaan. b. Monitoring dan evaluasi kinerja penyelenggaraan TPS 3R berbasis masyarakat yangmeliputi pengumpulan informasi melalui pengukuran dan pengamatan. c. Monitoring dan evaluasi bermanfaat dalam suatu manajemen pengelolaan, seperti: 1 Menelusuri tahapan kemajuan dalam memenuhi perencanaan awal, mencapai tujuan dan sasaran serta perbaikan yang berkelanjutan; 2 Mengembangkan informasi untuk mengidentifikasikan aspek-aspek penting dalam penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat; 3 Memantau pelaksanaan penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat agarsesuai dengan tujuan dan sasaran; 4 Menyediakan data pendukung untuk mengevaluasi pengendalian operasional dan kinerja organisasi; 5 Menyediakan data untuk mengevaluasi kinerja sistem manajemen persampahan secara umum dan penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat secara khusus. 7. Tahap Ketujuh Tahap ini meliputi kegiatan: a. Strategi pasca pembangunan penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R berbasis masyarakat, yaitu: 1 Merancang manajemen dan program pembinaanpendampingankemitraan antara pihak-pihak terkait pengelolaan sampah dinas terkait dan pelaku perdagangan barang daur ulang lapakbandar, koperasi, dan lain-lain dengan kelompok swadaya masyarakat sebagai pengelola sampah. 2 Mengadakan serah terima penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R beserta fasilitas penunjangnya dari Satker Provinsi kepada BupatiWalikota. b. Keberlanjutan program yang dilaksanakan dengan replikasi dan pengembangan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat yang sudah berjalan sesuai dengan fungsi dan sasarannya. Tata Cara Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat 19 c. Pertemuan warga untuk membentuk komunitas yang lebih memahami akan pentingnya mengurangi sampah pada sumbernya. d. Penguatan kapasitas seluruh pemangku kepentingan pada lokasi yang sedang melakukan kegiatan penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat sehingga pengembangan lebih mudah dilakukan.

3.2 TENAGA FASILITATOR LAPANGAN TFL