Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
26
5.4.1 PENGOMPOSAN DENGAN METODA LAJUR TERBUKA OPEN WINDROW
Pengomposan skala kawasan dengan metoda lajur terbuka open windrow merupakan proses
pengomposan yang terbukti
paling mudah dilakukan
dan dikendalikan.
Metoda open
windrows yang telah dikembangkan oleh BPPT dan
UDPK bahkan
tidak menggunakan
pencacahan secara mekanik dan tidak juga menggunakan aktivator. Pengendalian udara
didalam tumpukan windrows dilakukan dengan memindahkan
tumpukan ke
tempat lain
sebelah sehingga disebut juga dengan open windrow
bergulir. Proses
pengomposan memerlukan waktu selama 6 minggu.
Ketentuan Kapasitas Pengomposan Menentukan kapasitas pengomposan perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut : 1.
Metoda UDPK menentukan bahwa ukuran tumpukan sampah yang ideal adalah tinggi T maksimum : 1.5 m, lebar L maksimum : 1.75 m dan panjang P maksimum : 2 m
tergantung luas lahan yang tersedia
2. Jumlah sampah yang dapat dikomposkan adalah 60-70 sampah organik
3. Volume setiap tumpukan sampah adalah V m
3
V = P x L x T 4.
Jumlah volume seluruh tumpukan = A m3 A = n x V, dimana n = jumlah tumpukan. Tetapi dalam menentukan jumlah maksimum
tumpukan, harus ada jarak minimal 1.5 m antara tumpukan memanjang. Jarak antara tumpukan tersebut memungkinkan para pekerja memonitor suhu dan memudahkan
pembalikan sampah
5. Kebutuhan minimum pasokan sampah selama 60 hari proses
6. Pasokan sampah perhari = P60
7. Perhitungan hasil produksi
Mengingat penyusutan bahan organik yang terjadi selama proses pengomposan adalah 75 berat, maka jumlah hasil akhir kompos adalah 25 dari jumlah tumpukan awal.
Langkah-Langkah Pengerjaan Pengomposan Secara Open Windrow meliputi : a. Pemilahan Sampah
1. Dilakukan pemilahan pada sampah yang masuk dengan membagi sampah menjadi :
1.1 Sampah organik yang dapat dikomposkan -
Sampah yang tidak dapat dikomposkan -
Barang berbahaya -
Residu -
Barang Lapak 2.
Jual barang lapak ke pemulung atau bandar lapak Gambar 5.6 Pengomposan dengan
metoda Open Windrow
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
26
5.4.1 PENGOMPOSAN DENGAN METODA LAJUR TERBUKA OPEN WINDROW
Pengomposan skala kawasan dengan metoda lajur terbuka open windrow merupakan proses
pengomposan yang terbukti
paling mudah dilakukan
dan dikendalikan.
Metoda open
windrows yang telah dikembangkan oleh BPPT dan
UDPK bahkan
tidak menggunakan
pencacahan secara mekanik dan tidak juga menggunakan aktivator. Pengendalian udara
didalam tumpukan windrows dilakukan dengan memindahkan
tumpukan ke
tempat lain
sebelah sehingga disebut juga dengan open windrow
bergulir. Proses
pengomposan memerlukan waktu selama 6 minggu.
Ketentuan Kapasitas Pengomposan Menentukan kapasitas pengomposan perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut : 1.
Metoda UDPK menentukan bahwa ukuran tumpukan sampah yang ideal adalah tinggi T maksimum : 1.5 m, lebar L maksimum : 1.75 m dan panjang P maksimum : 2 m
tergantung luas lahan yang tersedia
2. Jumlah sampah yang dapat dikomposkan adalah 60-70 sampah organik
3. Volume setiap tumpukan sampah adalah V m
3
V = P x L x T 4.
Jumlah volume seluruh tumpukan = A m3 A = n x V, dimana n = jumlah tumpukan. Tetapi dalam menentukan jumlah maksimum
tumpukan, harus ada jarak minimal 1.5 m antara tumpukan memanjang. Jarak antara tumpukan tersebut memungkinkan para pekerja memonitor suhu dan memudahkan
pembalikan sampah
5. Kebutuhan minimum pasokan sampah selama 60 hari proses
6. Pasokan sampah perhari = P60
7. Perhitungan hasil produksi
Mengingat penyusutan bahan organik yang terjadi selama proses pengomposan adalah 75 berat, maka jumlah hasil akhir kompos adalah 25 dari jumlah tumpukan awal.
Langkah-Langkah Pengerjaan Pengomposan Secara Open Windrow meliputi : a. Pemilahan Sampah
1. Dilakukan pemilahan pada sampah yang masuk dengan membagi sampah menjadi :
1.1 Sampah organik yang dapat dikomposkan Sampah yang tidak dapat dikomposkan
Barang berbahaya Residu
Barang Lapak
2. Jual barang lapak ke pemulung atau bandar lapak
Gambar 5.6 Pengomposan dengan metoda Open Windrow
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
26
5.4.1 PENGOMPOSAN DENGAN METODA LAJUR TERBUKA OPEN WINDROW
Pengomposan skala kawasan dengan metoda lajur terbuka open windrow merupakan proses
pengomposan yang terbukti
paling mudah dilakukan
dan dikendalikan.
Metoda open
windrows yang telah dikembangkan oleh BPPT dan
UDPK bahkan
tidak menggunakan
pencacahan secara mekanik dan tidak juga menggunakan aktivator. Pengendalian udara
didalam tumpukan windrows dilakukan dengan memindahkan
tumpukan ke
tempat lain
sebelah sehingga disebut juga dengan open windrow
bergulir. Proses
pengomposan memerlukan waktu selama 6 minggu.
Ketentuan Kapasitas Pengomposan Menentukan kapasitas pengomposan perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut : 1.
Metoda UDPK menentukan bahwa ukuran tumpukan sampah yang ideal adalah tinggi T maksimum : 1.5 m, lebar L maksimum : 1.75 m dan panjang P maksimum : 2 m
tergantung luas lahan yang tersedia
2. Jumlah sampah yang dapat dikomposkan adalah 60-70 sampah organik
3. Volume setiap tumpukan sampah adalah V m
3
V = P x L x T 4.
Jumlah volume seluruh tumpukan = A m3 A = n x V, dimana n = jumlah tumpukan. Tetapi dalam menentukan jumlah maksimum
tumpukan, harus ada jarak minimal 1.5 m antara tumpukan memanjang. Jarak antara tumpukan tersebut memungkinkan para pekerja memonitor suhu dan memudahkan
pembalikan sampah
5. Kebutuhan minimum pasokan sampah selama 60 hari proses
6. Pasokan sampah perhari = P60
7. Perhitungan hasil produksi
Mengingat penyusutan bahan organik yang terjadi selama proses pengomposan adalah 75 berat, maka jumlah hasil akhir kompos adalah 25 dari jumlah tumpukan awal.
Langkah-Langkah Pengerjaan Pengomposan Secara Open Windrow meliputi : a. Pemilahan Sampah
1. Dilakukan pemilahan pada sampah yang masuk dengan membagi sampah menjadi :
1.1 Sampah organik yang dapat dikomposkan Sampah yang tidak dapat dikomposkan
Barang berbahaya Residu
Barang Lapak
2. Jual barang lapak ke pemulung atau bandar lapak
Gambar 5.6 Pengomposan dengan metoda Open Windrow
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
27
3. Jika ada insinerator di sebelah area pengomposan, bakarlah residu. Buang sisa
pembakaran dan barang berbahaya yang dibungkus dalam wadah tersendiri 4.
Jika tidak ada insinerator, bungkus barang berbahaya dalam kantong tersendiri kemudian dibuang bersama residu ke TPA
b. Penumpukan Bahan Kompos 1.