Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
53
Energi yang terkandung dalam gas bio tergantung dari konsentrasi metana CH
4
. Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi nilai kalor pada gas bio,
dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas gas bio dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter yaitu:
Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan karbon dioksida CO
2
. Hidrogen sulphur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila gas bio mengandung senyawa ini
maka akan menyebabkan gasyang berbahaya sehingga konsentrasi yang di ijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena akan membentuk
senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulfur dioksida dan sulfur trioksida SO
2
SO
3
. senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan membentuk asam sulfat H
2
SO
3
suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbon
dioksida yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam gas bio akan menurunkan titik penyalaan
gas bio serta dapat menimbukan korosif.
1.3 PEMAHAMAN MODUL SIKIPAS
Modul SIKIPAS ialah SIstem Komunal Instalasi Pengolahan Anaerobik Sampah yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dalam
upayanya meningkatkan kinerja TPS 3R Sumber : Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, 2013. Modul SIKIPAS dibuat untuk melengkapi jenis infrastruktur pada
TPS 3R di Indonesia, terdiri atas proses pengolahan sampah organik menjadi gas bio, kompos padat, dan kompos cair. Gas bio yang terbentuk dari proses pengolahan sampah organik
secara anaerob pada Modul SIKIPAS berperan sebagai sumber energi alternatif panas atau dapat dikonversi langsung menjadi listrik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dengan menggunakan skema proses secara anaerobik lihat gambar 1.1, maka diperoleh spesifikasi proses dengan tampilan
sebagai berikut.
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
54
Dalam prosesnya, sampah organik tercacah dimasukkan ke dalam unit penampungan sampah dimana di dalamnya terjadi proses anaerobik selama 20 hari kemudian dilanjutkan dengan
proses aerobik selama 20 hari. Dari proses tersebut dihasilkan kompos padat dan kompos cair lindi yang dapat terpisah dengan sendirinya secara gravitasi. Untuk kompos padat dapat
langsung di produksi sedangkan untuk kompos cair lindi dilanjutkan dalam unit pengumpul air lindi. Dalam unit pengumpul air lindi, pH lindi disesuaikan menjadi 6,5-7,5 dan dilanjutkan dalam
unit penghasil gas bio. Dalam unit inilah dihasilkan fasa lainya yaitu fasa gas yang disebut Gas bio. Dimana lindi yang dihasilkan masuk ke dalam unit resirkulasi air lindi dan dapat langsung
diproduksi, sedangkan gas bio masuk ke dalam unit pembangkit listrik yang dilengkapi dengan unit pengukur gas bio. Sehingga gas bio dapat dimanfaatkan. Berikut adalah spesifikasi proses
yang dihasilkan berdasarkan skema proses tersebut. Gambar1.2 Skema Proses Modul SIKIPAS
Sumber : Direktorat PPLP, 2012
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
55
No. Komponen
Spesifikasi Proses
1. Kapasitas Operasi
1 m
3
hari ; 0,6 tonhari ; 400 KKhari ; 2.000 jiwahari
2. Jenis Sampah
Sampah organik tercacah 3.
Proses Kombinasi anaerobik dan aerobik
4. DurasiWaktu
Detensi 20 hari anaerobik + 20 hari aerobik
5. Produk
Kompos padat : 300 kg Kompos cair : 150 liter
Gas bio : 97,5 m
3
6. Konversi Energi
121,8 kWh netto kebutuhan energi rata-
rata di Indonesia untuk 1 rumah dalam 10 hari
7. Luas Lahan
1.350 m
2
termasuk area untuk daur ulang dan perkantoran
8. Biaya Pengolahan
Rp 20.000,- KKbulan Sumber : Direktorat PPLP, 2012
Keunikan dari Modul SIKIPAS adalah penyempurnaan fase tunggalpenyatuan proses hidrolisis- asidogenesis-metanogenesis yang umumnya dilakukan pada pengolahan sampah secara
anaerobik pada tingkat masyarakatkomunal selama ini, menjadi fase ganda yaitu pemisahan antara proses hidrolisis-asidogenesis dengan proses metanogenesis. Ciri khas tersebut
merupakan ciri khusus dari instalasi pengolahan sampah yang mengoperasikan proses anaerobik, yang dibuat oleh Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman.
Pada September 2012, Modul pengelolaan SIKIPAS telah diserah terimakan di Kompleks Perumahan KOPASSUS Cijantung oleh Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman. Gambar 1.3 dan gambar 1.4 berikut memperlihatkan kondisi pengelolaan SIKIPAS yang ada di Kompleks Perumahan KOPASSUS Cijantung
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
56
Gambar 1.3 Pengelolaan SIKIPAS di Kompleks Perumahan KOPASSUS Cijantung
Gambar 1.4 Disain Pengelolaan SIKIPAS di Kompleks Perumahan KOPASSUS Cijantung
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
57
3
hari kapasitas pelayanan sekitar 42.000 jiwa atau 400 KK, dengan menghasilkan gas bio sebesar 150 m
3
dalam 6 minggu. Nilai energi dari gas bio tersebut mampu menyediakan energi listrik untuk 1 buah rumah selama 2 minggu. Selain itu, akan dihasilkan pula kompos
padat sebanyak 1 m
3
dan kompos cair sebanyak 150-200 liter dari 1 m
3
sampah organik terolah. Inovasi ini merupakan salah satu inovasi Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum untuk
mengurangi sampah organik dari sumbernya. Modul SIKIPAS ini diharapkan akan menjadi prototipe untuk pengujian lapangan yang kedepannya akan diterapkan di seluruh Indonesia.
Diharapkan langkah ini dapat meringankan beban TPA sampah yang sudah semakin terbatas kapasitasnya.
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
58
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
59
PERENCANAAN MODUL SIKIPAS
Tahapan proses yang terjadi dari Modul SIKIPAS adalah pengumpulan sampah, pencacahan, hidrolisis penguraian, asidogenesis-metanogensis pembentukan gas bio, pembentukan
kompos cair, pengumpulan gas bio, dan pemanfaatan gas bio. Secara lebih detail tersaji dalam gambar 2.1 di bawah ini.
Komponen utama dari Modul SIKIPAS terdiri atas : 1.
Unit hidrolisis sampah Unit Penguraian Sampah. 2.
Unit asidogenesis-metanogenesis air lindi pembentukan gas bio, yang terdiri dari gas metana, gas hidrogen, gas nitrogen, dan gas karbon dioksida, yang terdiri atas tangki
equalisasi air lindi, tangki penghasil gas bio, tangki resirkulasi air lindi.
3. Unit Aerobik Kompos Padat
Gambar 2.1 Skema Proses Pengolahan Sampah dengan Modul SIKIPAS
Tata Cara Pilihan Teknologi Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
60
Berdasarkan diagram proses di atas, maka proses kebutuhan sarana dan prasarana modul SIKIPAS yaitu :
1. Unit Penerimaan dan Pemilahan Sampah
2. Unit Hidrolisis Sampah Penguraian Sampah
3. Unit Asidogenesis dan Metanogenesis Air Lindi
a. Unit Equalisasi Air Lindi b. Unit Penghasil Gas Bio
c. Unit Resirkulasi Air Lindi
4. Unit Aerobik Kompos Padat
a. Area Pengeringan Kompos Padat b. Area Pengayakan Kompos Padat
c. Area Penyimpanan Kompos Padat
2.2 PERENCANAAN MODUL SIKIPAS