PENENTUAN DAN PENETAPAN LOKASI TERPILIH

Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat 5

2. Shortlist Kampung Calon Lokasi

Langkah selanjutnya adalah Penyusunan Daftar Pendek Shortlist kampung calon lokasi TPS 3R Berbasis Masyarakat, yang dilakukan oleh Pemerintah DaerahSKPD penanggung jawab yang didampingi oleh TFL 3R dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : a. Kelayakan teknis calon lokasi antara lain: 1 Calon lokasi benar-benar memiliki permasalahan pengelolaan sampah 2 Cakupan layanan minimal 200 KK atau 1.000 jiwa 3 Ada lahan kosong minimal 200 m 2 yang dapat digunakan sebagai lokasi TPS 3R 4 Memiliki akses jalan untuk truk sampah guna pengangkutan residu b. Kelayakan sosial antara lain: 1 Masyarakat membutuhkan pengelolaan sampah yang lebih baik 2 Masyarakat bersedia membayar iuran pengolahan sampah c. Hasil pengecekan lapangan diisikan kedalam lembar isian shortlist d. Daftar shortlist mencantumkan nama kampung, kelurahan dan kecamatan, jumlah penduduk jiwa, jumlah kk, perkiraan timbulan sampah, kebiasaan masyarakat membuang sampah, ketersediaan lahan calon lokasi TPS 3R, akses jalan masuk dan dilengkapi foto e. Lembar isian shortlist dibuat oleh DinasSKPD penanggungjawab KotaKabupaten disetujui oleh Bappeda KabupatenKota

2.2 PENENTUAN DAN PENETAPAN LOKASI TERPILIH

Proses penentuan lokasi terpilih dilakukan dengan cara : 1. Kampung yang memenuhi syarat atau masuk shortlist diundang dalam pertemuan yang dihadiri oleh wakil masyarakat dan wakil pengurus RT dan RWlingkungan, kelurahan, disaksikan oleh camat dan DinasSKPD terkait. 2. Stakeholder yang hadir diberikan penjelasan tentang program TPS 3R Berbasis Masyarakat. Jika calon lokasi shortlist lebih dari 1 satu, sedangkan alokasi anggaran hanya untuk 1 paket, maka harus dilakukan proses seleksi secara terbuka sebagai berikut: 1. Stakeholder masyarakat diminta berkumpul sesuai dengan asal masing-masing kampung. 2. Mereka diminta membuat deskripsi kampung masing-masing dan kondisi sampah dan pengelolaannya, serta permasalahan yang dihadapi, dan mempresentasikannya dengan menggunakan kertas plano besar. 3. Setelah semua mempresentasikan, kemudian mereka diminta mengidentifikasi potensi yang ada untuk penanganan persampahannya. Aspek yang harus diidentitikasi adalah: a. Minat masyarakat untuk mengelola sampahnya sendiri b. Kemauan untuk iuran pengelolaan sampah c. Kesiapan kelembagaan masyarakat d. Ketersediaan lahan untuk Tempat Pengolahan Sampah e. Akses jalan masuk untuk alat pengangkut sampahtruk sampah atau motor roda tiga f. Prioritas penanganan sampah oleh masyarakat Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat 6 4. Identifikasi potensi penanganan sampah oleh masyarakat tersebut dilakukan dengan cara partisipatif dengan metode Rapid Participatory Assessment RPA. Modul terlampir. 5. Hasilnya dituangkan ke dalam satu tabel yang sudah disediakan oleh TFL sesuai dengan variabel dan skor. Kemudian skor akan dihitung berdasarkan bobot dari masing-masing variabel dan dijumlahkan. 6. Kampung yang memperoleh nilai terbanyak yang akan dinilai sebagai kampung yang paling siap untuk menerima program TPS 3R Berbasis Masyarakat. 7. Setelah proses seleksi tersebut selesai, kemudian dilakukan penandatanganan Berita Acara Seleksi Kampung sebagai lokasi pelaksanaan program TPS 3R Berbasis Masyarakat dan ditandatangani oleh semua unsur yang hadir dalam pertemuan tersebut.

2.3 PEMBENTUKAN KSM