Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat
44
saat itu, sebab jika pembelian terlampau banyak tidak terkontrol maka dapat berlebih merupakan pemborosan, akibatnya dana yang ada bisa tidak cukup untuk membeli
bahan lain atau membayar upah, dan lain-lain.
b. Harus memperhatikan kecukupan dana yang ada untuk kebutuhan lain, misalnya membayar upah pekerjaan dilapangan pemasangan bahan yang dibeli. Hal ini penting
untuk menjaga agar kegiatan dilapangan tetap berjalan terus-menerus ada kemajuan pekerjaan. Jangan sampai dilakukan pembelian bahanalat tetapi tidak dapat
dipasang dilapangan karena tidak ada dana untuk membayar upah kerja;
c. Harus memperhatikan kemampuan gudang untuk menyimpan bahanalat yang dibeli secara baik dan aman, karena pembelian material tanpa mempertimbangkan kapasitas
ruang penyimpanan
atau gudang dapat
mengakibatkan kerusakanhilangnya
bahanmaterial sebelum digunakan. d. Harus dilakukan evaluasi terhadap pengirimanpenerimaan material yang berakibat
terjadinya kemungkinan volume pembelian yang akan melebihi volume RAB. 2. Tetapkan TokoPemasok yang akan memasok bahanalat.
Acuan yang digunakan adalah Daftar TokoPemasok yang telah ditentukan berdasarkan berita acara hasil survey toko material.
3. KSM membuat Surat Pesanan BahanAlat yang ditujukan kepada TokoPemasok yang dipilih. Penting untuk diperhatikan bahwa surat pesanan ini agar sampaikan juga ke bagian
bendahara untuk persiapan pembayarannya. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kegiatan baik internal KSMwarga maupun dengan pihak
pemasok itu sendiri.
4. Bahan yang diterima di proyek harus diperiksa kesesuaian jumlah dan kualitasnya, kemudian dicatat pada Nota Penerimaan Bahan untuk selanjutnya dapat langsung dipergunakan
dilapangan atau disimpan sementara digudang dengan aman dan baik. Penting untuk diperhatikan, agar Nota Penerimaan BahanAlat ini juga disampaikan kebagian
bendaharakeuangan untuk pembayarannya.
5. Tatacara pembayaran materialalat dilakukan oleh bendahara atau bagian keuangan atau petugas khusus yang telah ditetapkan oleh KSM untuk tugas itu.
6.6 PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH KELOMPOK MASYARAKAT
Secara umum pengadaan barangjasa oleh masyarakat dan sewa alat mengikuti ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 serta perubahannya Peraturan Presiden Nomor
70 Tahun 2012, yaitu sebagai berikut: 1. Pengadaan barangjasa yang bernilai kurang dari Rp. 10.000.000 sepuluh juta rupiah dapat
dibeli langsung kepada penyedia barang dan bukti pengikatnya cukup berupa bukti pembeliannota pembelian pembayaran dengan materai sesuai ketentuan.
2. Pengadaan barangjasa yang bernilai diatas Rp. 10.000.000 sepuluh juta rupiah sampai dengan Rp. 50.000.000 lima puluh juta rupiah dapat dilakukan dengan pengadaan
langsung kepada 1 satu penyedia barang melalui penawaran tertulis dari penyedia barang yang bersangkutan, dan bukti pengikatannya berupa kuitansi dengan materai
sesuai ketentuan.
Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat
45
3. Pengadaan barangpekerjaan konstruksijasa lainnya yang bernilai di atas Rp.50.000.000 lima puluh juta rupiah sampai dengan Rp. 200.000.000 dua ratus juta riupiah dilakukan
oleh tim pengadaan yang berjumlah 3 tiga orang dengan cara meminta dan membandingkan sekurang-kurangnya 3 tiga penawaran dari 3 tiga penyedia barang
yang berbeda serta memilih penawaran dengan harga terendah, dan bukti pengikatannya berupa Surat Perintah Kerja SPK dengan materai sesuai ketentuan.
4. Pengadaan barangpekerjaan konstruksijasa lainnya yang bernilai diatas Rp.200.000.000 dua ratus juta dilakukan oleh tim pengadaan yang berjumlah 5 orang dengan cara
meminta dan membandingkan sekurang-kurangnya 3 tiga penawaran dari 3 tiga penyedia dengan harga terendah, dan bukti pengikatannya berupa Surat Perjanjian
dengan sesuai ketentuan.
6.7 PENGGUNAAN METERAI
Bea Meterai merupakan pajak yang dikenakan terhadap dokumen yang menurut Undang- undang Bea Meterai menjadi objek Bea Meterai. Untuk dokumen yang menyatakan nominal
uang dengan batasan sebagai berikut:
1. yang mempunyai harga nominal sampai dengan Rp 250.000,00 dua ratus lima puluh ribu rupiah, tidak dikenakan Bea Meterai;
2. yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp 250.000,00 dua ratus lima puluh ribu rupiah sampai dengan Rp 1.000.000,00 satu juta rupiah, dikenakan Bea Meterai dengan tarif
sebesar Rp 3.000,00 tiga ribu rupiah; 3. yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp 1.000.000,00 satu juta rupiah, dikenakan Bea
Meterai dengan tarif sebesar Rp 6.000,00 enam ribu rupiah. Cara mempergunakan meterai tempel :
1. Meterai tempel direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak rusak di atas dokumen yang dikenakan Bea Meterai.
2. Meterai tempel direkatkan di tempat dimana tanda tangan akan dibubuhkan. 3. Pembubuhan tanda tangan dilakukan dengan tinta atau yang sejenis dengan itu, sehingga
sebagian tanda tangan di atas kertas dan sebagian lagi di atas Meterai tempel. 4. Jika digunakan lebih dan satu Meterai tempel, tanda tangan harus dibubuhkan sebagian di
atas semua Meterai tempel dan sebagian di atas kertas. 5. Pelunasan Bea Meterai dengan menggunakan Meterai tempel tetapi tidak memenuhi
ketentuan di atas, dokumen yang bersangkutan dianggap tidak bermeterai.
Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R Berbasis Masyarakat
46
6.8 PELAKSANAAN KEGIATAN DENGAN PIHAK KETIGA