Bambu Buah Labu Samosir Sebagai Destinasi Pariwisata

51 Foto 3 Sumber: Candra Sinabutar, 2014. Pustaka Laklak yang berbahan dasar kulit kayu.

3.1.4 Bambu

Bambu yang biasanya digunakan untuk ukiran tidaklah sembarangan. Biasanya pengukir menggunakan Bambu Bolon dan Bambu Bulu Duri. Kedua jenis bambu ini banyak ditemui di hutan bahkan di pekarangan rumah warga sekitar. Para pengukir bisa mendapatkan bambu ini dengan cuma-cuma. Hal ini berkaitan dengan masih banyaknya jumlah bambu di sekitar lokasi penelitian. Proses pengelolaan bambu sebelum diukir, biasanya bambu direndam terlebih dahulu menggunakan air. Perendaman ini biasanya memakan waktu dua bulan, akan tetapi pengukir dapat menggunakan cara singkat yakni dengan melakukan perebusan terhadap bambu yang hendak digunakan. Perebusan bertujuan untuk membunuh atau Universitas Sumatera Utara 52 menghilangkan binatang-binatang dan zat-zat yang mempercepat pembusukan pada bambu.

3.1.5 Buah Labu

Buah labu biasanya digunakan untuk membuat Tabu-tabu yakni wadah yang dahulunya digunakan untuk menyimpan air minum dan biasanya dibawa saat berladang. Bisa juga digunakan untuk wadah menyimpan tuak. Tabu-tabu dahulu dalam penggunaanya ditambah jaring yang dibuat dari ijuk atau rotan kecill. Jaring ini berfungsi agar tabu tabu lebih kuat bila terkena benturan. Universitas Sumatera Utara 53 Foto 4 Sumber: Achim Sibeth, 2000. Tabu-tabu, merupakan wadah yang digunakan sebagai tempat penyimpan air yang akan dibawa ke ladang. Tidak seperti saat ini Tabu-tabu kini tidak memiliki jaring tetapi hampir seluruh bagian ditutupi oleh aksara Batak. Dahulunya buah labu merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh disekitaran rumah namun seiring perjalanan waktu kini keberadaannya mulai sulit ditemui. Bila kita datang ke Kelurahan Tuktuk Siadong maka kita bisa melihat sebagian pengukir mulai membudidayakan tanaman ini. Pada buah labu biasanya yang Universitas Sumatera Utara 54 dimamfaatkan adalah kulitnya, dengan mencongkel daging dan biji buah dari atas dan mengeringkan kulit yang sudah bersih maka selanjutnya buah tersebuh siap untuk diukir. Foto 5 Sumber: Candra Sinabutar, 2014. Labu sebagai bahan untuk membuat Tabu-tabu. Keberadaan buah labu ini kian sulit ditemukan sehingga beberapa pengukir mulai membudidayakan tanaman. Universitas Sumatera Utara 55 Foto 6 Sumber: Candra Sinabutar, 2014. Tabu-tabu yang telah dimodifikasi. Hampir seluruh permukaan Tabu-tabu ini diukir dan biasanya ukiran yang terdapat berupa kalender Batak, mata angin, Boraspati dan berbagai ukiran Gorga.

3.2 Alat Yang Digunakan Dalam mengukir