44
Parhusipan, dan banyak lagi. Wisatawan dapat pulak melihat langsung berbagai sajian tarian Tor-tor dan melihat pembuat tenun Ulos. Di Samosir juga terdapat berbagai
keindahan alam dari pantai pasir putih, Panatapan, dan danau di atas Danau Toba yakni Danau Sidihoni. Di Samosir juga disediakan penginapan, restoran, lukisan dan ukiran
khas Batak yang terdapat di Sekitar Tuktuk Siadong. Sehingga memang cukup beralasan Samosir dijadikan daerah tujuan wisata di Sumatera Utara bahkan Indonesia.
Turis yang memiliki ketertarikan dengan ukiran khas batak dapat langsung belajar atau dapat pula membelinya sebagai souvenir di Tuktuk Siadong. Di Tuktuk Siadong
terkenal dengan sebutan sebagai kampungnya turis mancanegara. Turis-turis ini datang untuk sekedar menginap semasa liburannya bahkan dari hasil penelitian terdapat turis
mancanegara ini yang menikah dengan penduduk sekitar.
2.7.1 Gambaran Umum Kios-Kios Penjual Ukir Batak.
Kelurahan Tuktuk Siadong merupakan salah satu tujuan wisata yang ada di Samosir. Ada banyak hal yang dapat dinikmati di daerah ini, pemandangan alam yang
menyejukan mata merupakan salah satu daya tariknya. Selain pemandangan yang indah, kebudayaan masyarakat setempat juga mengambil andil untuk ikut menarik wisatawan
untuk datang. Salah satu kebudayaan itu yakni seni ukir. Kelurahan Tuktuk Siadong kini banyak terdapat kios-kios yang menyediakan
ukiran Batak. Kios-kios tersebut berada di pinggiran jalan lingkar Tuktuk Siadong
dengan jumlah pengukir Tuktuk berkisar antara 20 orang. Kios-kios ini berdiri
mengikuti konstruksi tanah daerah Tuktuk yang berbukit-bukit serta kebanyakan kios
Universitas Sumatera Utara
45
bergabung dengan rumah si pengukir. Dimana sebenarnya kios tersebut merupakan bagian depan rumah atau teras dijadikan tempat berusaha. Ada beberapa kios yang
beronamenkan Gorga pada bagian atas maupun dinding. Untuk memberikan identitas pemiliknya, kios tersebut diberikan pamflet di bagian depan.
Meja ukir merupakan satu benda yang paling mencolok keberadaannya. Terlihat dari bentuknya yang besar, dengan tumpukan alat-alat yang digunakan untuk mengukir.
Hal ini dikarenakan kios penjualan tersebut juga difungsikan sebagai tempat pengukir memproduksi benda-benda yang dijual. Akan tetapi keadaan ini tidak berada disemua
kios. Adapula beberapa kios yang terpisah dari tempat pembuatan ukirannya. Beberapa pengukir membuat ruang terpisah karena menginginkan adanya ruang privasi.
Keprivasian ini menyangkut konstrasi pengukir untuk menciptakan suatu benda yang inovatif.
Kios tersebut menyediakan beberbagai seni ukiran dari yang berukuran kecil sampai ukuran besar. Benda-benda yang berukuran kecil seperti gantungan kunci,
Laklak, replika Rumbi, kalender Batak, dan lain-lain. Beberapa benda dibuat dalam ukiran besar dan kecil artinya benda yang sama namun memiliki ukuran yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB III 3.1
Bahan Yang Digunakan Dalam Mengukir
Ada beberapa bahan yang biasanya digunakan oleh pengukir yang ada di Kelurahan Tuktuk Siadong yakni; kayu, tanduk dan tulang kerbau, kulit kayu, bambu dan
terakhir buah labu. Sub bab selanjutnya akan menjelaskan bahan tersebut secara terperinci menurut data yang diperoleh penulis.
3.1.1 Kayu