Pengertian Pembangunan Berkelanjutan Konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan

26 pemberdayaan tersebut sebagai upaya mendukung program kesejahteraan sosial pada skala lokal yaitu tingkat dusun. Pemberdayaan masyarakat dalam hal ini terkait dengan konsep pembangunan masyarakat lokal seperti pendapat Edi Suharto 2010: 42 bahwa pengembangan masyarakat lokal adalah proses yang ditujukan untuk menciptakan kemajuan sosial dan ekonomi bagi masyarakat itu sendiri. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui pendidikan berwawasan pembangunan berkelanjutan menjadi proses penciptaan kemajuan sosial dan ekonomi bagi warga belajar khususnya melalui integrasi pembelajaran baca tulis dan hitung calistung dan pendidikan kecakapan hidup berwawasan lingkungan. Pemberdayaan masyarakat di tingkat lokal yang diawali dengan analisis kebutuhan warga belajar dan potensi lingkungan akan memberikan dampak positif tersendiri untuk kemajuan sosial dan ekonomi warga belajar. Dalam perkembangannya istilah pemberdayaan telah menjadi wacana publik dan bahkan seringkali dijadikan kata kunci bagi kemajuan dan keberhasilan pembangunan masyarakat Alfitri, 2011: 21. Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dan tuntutan penyediaan layanan pendidikan dan pelatihan, maka unsur pemberdayaan merupakan upaya tepat untuk diterapkan. Hal tersebut merupakan upaya untuk memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan dalam mewujudkan masyarakat mandiri. Dalam kaitannya dengan kemandirian masyarakat yang hendak dibentuk melalui proses pemberdayaan, disampaikan pula oleh Sunyoto Usman dalam Alfitri 2011: 24 bahwa pemberdayaan masyarakat adalah sebuah proses dalam 27 bingkai usaha memperkuat apa yang lazim disebut community self reliance atau kemandirian. Dalam proses ini masyarakat didampingi untuk membuat analisis masalah yang dihadapi, dibantu untuk menemukan alternatif solusi masalah tersebut, serta dipelihatkan strategi memanfaatkan berbagai resources yang dimiliki dan dikuasai. Proses tersebut akan menciptakan masyarakat mandiri yang berawal dari kebutuhan masyarakat dan dilakukan oleh masyarakat yang bersangkutan. Menurut Alfitri 2011: 21, usaha pemberdayaan masyarakat yang mampu memberikan peningkatan kemampuan dan mengembangkan potensi adalah pemberdayaan yang tidak hanya menumbuhkan dan mengembangkan nilai tambah ekonomi, tetapi juga nilai tambah sosial dan nilai tambah budaya. Hal tersebut sesuai pendapat Robert dalam Alfitri 2011: 22 bahwa pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai- nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni bersifat people centered, pa rticipatory, empowering, and sustainable, konsep ini lebih luas dari hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar atau menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut Alfitri, 2011: 22. Pemberdayaan sebagai suatu proses memiliki tujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat yang belum berdaya, memiliki beberapa tahapan. Secara konseptual, pemberdayaan harus mencakup enam hal seperti yang disampaikan oleh Saraswati dalam Alfitri 2011: 23-24 : 1 Learning by doing. Artinya, pemberdayaan adalah sebagai proses hal belajar dan ada suatu tindakan konkret yang terus-menerus, dampaknya dapat terlihat. 28 2 Problem solving. Pemberdayaan harus memberikan arti terjadinya pemecahan masalah yang dirasakan krusial dengan cara dan waktu yang tepat. 3 Self evaluation. Pemberdayaan harus mampu mendorong seseorang atau kelompok tersebut untuk melakukan evaluasi secara mandiri. 4 Self development and coordination. Artinya mendorong agar mampu melakukan pengembangan diri dan melakukan hubungan koordinasi dengan pihak lain secara lebih luas. 5 Self selection. Suatu kumpulan yang tumbuh sebagai upaya pemilihan dan penilaian secara mandiri dalam menetapkan langkah ke depan. 6 Self decisim. Dalam memilih tindakan yang tepat hendaknya dimiliki kepercayaan diri dalam memutuskan sesuatu secara mandiri. Keenam unsur tersebut merupakan hal-hal yang hendaknya diterapkan oleh setiap penyelenggara maupun fasilitator program pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya dan memiliki kemampuan serta kemandirian untuk hidup lebih baik bagi diri sendiri dan lingkungan. Apabila enam unsur tersebut dilakukan dengan baik dalam setiap proses pemberdayaan maka diharapkan menjadi proses yang berkelanjutan bagi setiap warga belajar untuk mampu menerapkan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diberikan. Pembekalan materi pengetahuan dan keterampilan dalam proses pemberdayaan masyarakat sesuai dengan pendapat Parsons, et.al 1994 dalam Edi Suharto 2010: 58-59 yakni pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. Proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh penyelenggara maupun fasilitator tidak akan mencapai tujuan apabila tidak didukung dengan partisipasi warga belajar atau masyarakat sasaran. Partisipasi masyarakat merupakan unsur penting karena masyarakatlah yang menjadi objek dari pemberdayaan itu sendiri. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap