102 pembekalan keterampilan fungsional atau praktis untuk peserta didiknya. Oleh
karena itu dalam setiap penyelenggaraan pendidikan keaksaraan selalu dilakukan dengan integrasi materi keaksaraan dasar calistung dan pendidikan keterampilan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa, proses pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan dilakukan dengan pendekatan
andragogy
sesuai dengan karakteristik warga belajar. Sedangkan tahapan pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan
dilakukan dengan penyampaian teori dan praktik dimana keduanya berjalan bersamaan dan tidak terpisah. Hal tersebut sesuai dengan prinsip pembelajaran
partisipatif yakni berpusat pada peserta didik Sudjana, 2000: 173 yang mengandung makna bahwa pembelajaran yang dilakukan itu didasarkan atas dan
disesuaikan dengan latar belakang kehidupan peserta didik. Selain sebagai aktivitas pembelajaran, proses dan tahapan belajar di atas
juga bertujuan untuk pemberdayaan perempuan sesuai dengan pendapat Onny S. Pujono 1996: 9 yang memaparkan bahwa pemberdayaan perempuan berarti
memberikan kekuatan dan kemampuan terhadap potensi yang dimiliki kaum perempuan agar dapat diaktualisasikan secara optimal dalam prosesnya dan
menempatkan perempuan sebagai manusia seutuhnya. Proses dan tahapan pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan adalah
usaha yang dilakukan tutor maupun NST program untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga agar mampu mengaktualisasikan diri
sebagai perempuan yang berdaya.
103
d. Metode dan Media Belajar
Metode pembelajaran merupakan hal yang berkaitan dengan bagaimana cara tutor dan nara sumber teknis dalam menyampaikan materi. Dalam
pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan yang warga belajarnya orang dewasa, maka tutor dan nara sumber teknis dituntut lebih
aktif dalam penyampaian materi pembelajaran namun tidak mengabaikan warga belajar. Sedangkan media belajar merupakan alat yang digunakan sebagai
penyampai informasi, dalam hal ini merupakan pesan pembelajaran kepada warga belajar.
Pemilihan dan penerapan metode serta media belajar dalam pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan sesuai dengan prinsip
pembelajaran partisipatif yakni berpusat pada peserta didik Sudjana, 2000: 174 behwa dalam tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peserta didik ikut serta
dalam mengembangkan bahan belajar yang cocok dengan kebutuhan belajar dna tepat untuk mencapai tujuan belajar.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara konkret dalam implementasi program, metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, dan
praktik. Untuk media belajar yang digunakan ada LCD Projector, leaflet, papan tulis, gambar abjad, gambar materi dan handout materi. Selain itu dalam
pembelajaran praktik menggunakan media belajar berupa alat-alat praktik untuk membuat jamu instan dan pupuk kompos seperti komposter, bahan organik,
EM4zat pengurai sampah, dan alat masak jamu instan.
e. Evaluasi Belajar
104 Evaluasi Pembelajaran dalam program Pendidikan Perempuan untuk
Pembangunan Berkelanjutan terdapat 2 jenis evaluasi yang mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi program. Evaluasi hasil belajar merupakan alat untuk
melihat kemampuan penguasaan materi oleh warga belajar dengan pemberian latihan soal sederhana di akhir pembelajaran. Sedangkan evaluasi program
dilaksanakan untuk mengetahui hasil pelaksanaan program secara menyeluruh yaitu dipasarkannya produk hasil pembelajaran praktik yakni jamu instan dan
pupuk kompos. Evaluasi dilakukan dengan tes tertulis dan tidak tertulis. Tes tertulis yang
dilakukan adalah dengan memberikan soal kepada warga belajar saat akhir pembelajaran yaitu soal latihan sederhana yang ada dalam modul pembelajaran,
serta penilaian hasil karya warga selama pembelajaran praktik. Tes tidak tertulis dalam pembelajaran yaitu dilakukan dengan cara tanya jawab atau demonstrasi
yang diberikan selama proses pembelajarn berlangsung. Dari hasil penelitian, secara keseluruhan baik dari tutor dan NST
melakukan evaluasi pembelajaran dengan teknik penilaian pengamatan dan latihan soal di setiap kegiatan pembelajaran. Pertemuan rutin arisan setiap bulan
juga dijadikan wadah untuk evaluasi dan refleksi antar warga belajar dengan pengelola lembaga.