50
Selain itu dilihat dari sisi keterbukaan dari pihak pengelola maupun masyarakat sekitar.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2012: 61 dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian
menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan
data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada
natural setting
kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta
participan observation
, wawancara mendalam
in depth
interview dan dokumentasi Sugiyono, 2012: 63. Untuk memperoleh data secara lengkap, maka penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut : 1.
Observasi pengamatan Pada penelitian kualitatif, observasi merupakan salah satu teknik
mengumpulkan data, yang populer disebut observasi partisipan Danim, 2002: 140. Penggunaan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipan bertujuan
untuk melakukan pengamatan secara langsung dan mendalam terkait kejadian yang ada di lapangan secara nyata. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh
Sudarwan Danim 2002: 122 bahwa fokus paling esensial dari peneliti kualitatif adalah pemahaman dan kemampuannya dalam membuat makna atas suatu
kejadian atau fenomena pada situasi yang tampak.
51
Guba dan Lincoln 1981: 191-193 dalam Moleong 2012: 174-175 menyatakan beberapa alasan mengapa perlu memanfaatkan pengamatan dalam
penelitian : a.
Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. b.
Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
keadaan sebenarnya. c.
Peneliti dapat mencatat perilaku dan situasi yang berkaitan dengan penelitian
d. Mencegah terjadinya bias dilapangan.
Dalam teknik observasi partisipatif, peneliti melakukan pengamatan dengan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh sumber data dan ikut merasakan
setiap prosesnya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
perilaku yang nampak Sugiyono, 2012: 64. Observasi dilakukan pada aspek kondisi fisik dan non fisik yang berkaitan
dengan Implementasi Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan di Paguyuban Aksara Green. Kondisi fisik berupa tata letak dan ruang
pelaksanaan program, serta sarana dan prasarana pembelajaran. Sedangkan kondisi non fisik adalah jalannya pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk
Pembangunan Berkelanjutan, yakni kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di Paguyuban Aksara Green.
2. Wawancara
Salah satu teknik pengumpulan data kualitatif adalah wawancara mendalam, instrumen yang digunakan disini yaitu pedoman wawancara
Sudarwan Danim, 2002: 138. Menurut Esterberg 2002 dalam Sugiyono 2012: