Materi Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran oleh tutor dan NST Program Pendidikan

101 Dari hasil penelitian diketahui bahwa persiapan yang dilakukan pada pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan meliputi beberapa aspek pokok yaitu, 1 menyusun tema belajar yang memperhatikan kebutuhan dan sumber daya lingkungan dengan melibatkan warga belajar didalamnya; 2 menentukan materi belajar sesuai dengan tema pembelajaran; 3 penentuan tutor dan nara sumber teknis. Aspek pertama yakni penentuan tema belajar dilakukan dengan mengacu pada acuan program pendidikan perempuan untuk pembangunan berkelanjutan. Dalam pembelajaran ini tema belajarnya adalah pelestarian lingkungan pedesaan. Aspek yang kedua adalah penentuan tutor dan NST dilakukan dengan mengacu pada materi belajar yang akan disampaikan. Dari tema pelestarian lingkungan pedesaan didapat materi pengolahan sampah menjadi pupuk kompos dan pembuatan jamu instan. Untuk dapat merealisasikan tujuan belajar maka lembaga menentukan tutor dan NST yang kompeten dibidangnya. Materi pengolahan sampah menjadi pupuk kompos disampaikan oleh NST dari Kapedal dan materi pembuatan jamu instan disampaikan oleh tutor yang sudah berpengalaman.

c. Proses dan Tahapan Pembelajaran

Menurut Jucker dalam Dale 2005: 353 menyatakan, “ As sustainable development education aims to leave students with the ability to apply knowledge in a variety of unpredictable situations practical problem-based learning is one of its requirements ”. Pendapat tersebut menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan yang berhubungan dengan pendidikan dalam hal ini pendidikan keaksaraan memiliki substansi kegiatan pembelajaran yang fokus terhadap 102 pembekalan keterampilan fungsional atau praktis untuk peserta didiknya. Oleh karena itu dalam setiap penyelenggaraan pendidikan keaksaraan selalu dilakukan dengan integrasi materi keaksaraan dasar calistung dan pendidikan keterampilan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, proses pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan dilakukan dengan pendekatan andragogy sesuai dengan karakteristik warga belajar. Sedangkan tahapan pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan dilakukan dengan penyampaian teori dan praktik dimana keduanya berjalan bersamaan dan tidak terpisah. Hal tersebut sesuai dengan prinsip pembelajaran partisipatif yakni berpusat pada peserta didik Sudjana, 2000: 173 yang mengandung makna bahwa pembelajaran yang dilakukan itu didasarkan atas dan disesuaikan dengan latar belakang kehidupan peserta didik. Selain sebagai aktivitas pembelajaran, proses dan tahapan belajar di atas juga bertujuan untuk pemberdayaan perempuan sesuai dengan pendapat Onny S. Pujono 1996: 9 yang memaparkan bahwa pemberdayaan perempuan berarti memberikan kekuatan dan kemampuan terhadap potensi yang dimiliki kaum perempuan agar dapat diaktualisasikan secara optimal dalam prosesnya dan menempatkan perempuan sebagai manusia seutuhnya. Proses dan tahapan pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan adalah usaha yang dilakukan tutor maupun NST program untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga agar mampu mengaktualisasikan diri sebagai perempuan yang berdaya.