80 Aksara Green untuk menyelenggarakan pendidikan masyarakat yang bertemakan
lingkungan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa yang
melatarbelakangi diselenggarakannya pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan muncul dari faktor internal dan eksternal lembaga.
Faktor internal yakni kepentingan lembaga untuk melakukan tindak lanjut program, memberikan pembelajaran keaksaraan tingkat mandiri untuk warga
belajar di Paguyuban Aksara Green, serta melakukan dukungan untuk ketua lembaga dalam kelanjutan pengabdian beliau yang telah menerima Penghargaan
Kalpataru. Faktor eksternal yakni kebutuhan masyarakat yang gemar melestarikan lingkungan karena kondisi lingkungan sekitar yang kaya dengan sumber daya
alam berupa pertanian dan peternakan.
b. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan
Berkelanjutan oleh tutor dan NST
Pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan perempuan dalam
pemanfaatan sumber daya lokal. Selain itu, pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan pemeliharaan terhadap lingkungan yang berprinsip
pada pemenuhan kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.
Melalui data hasil observasi partisipatif maka peneliti menganalisis dan mendapati
bahwa proses
pembelajaran Pendidikan
Perempuan untuk
Pembangunan Berkelanjutan dilakukan sesuai kesepakatan tutor dan pengelola
81 yang dilakukan sebelumnya yakni materi pembelajaran akan mengacu pada
wawasan lingkungan hidup yang berorientasi pada peningkatan kemampuan calistung baca, tulis, hitung dan peningkatan ekonomi warga belajar. Suasana
belajar terasa sangat aktif karena penuh dengan diskusi yang terbangun dari setiap pertanyaan warga belajar tentang materi yang belum jelas maupun dari
sharing
pengalaman oleh warga belajar maupun tutor. Berikut ini adalah tahapan pembelajaran teori di kelas yang peneliti
dapatkan saat melakukan observasi secara partisipatif saat penyampaian materi pembuatan minuman segar “jamu instan” :
1 Berdoa dan absensi
2
Brainstorming
dan apersepsi 3
Penyampaian tujuan belajar oleh tutor 4
Kesepakatan pembelajaran cara penyampaian materi dan diskusi 5
Penyampaian materi oleh tutor sekaligus belajar calistung 6
Diskusi tanya jawab 7
Refleksi dan penyampaian informasi kesepakatan pembelajaran berikutnya 8
Penutup dengan berdoa.
Kegiatan pembelajaran pendidikan perempuan untuk pembangunan berkelanjutan dilakukan dalam bentuk pembelajaran dan pelatihan. Pembelajaran
praktik dilakukan sebagai tindak lanjut pembelajaran teori yang diberikan. Dalam kegiatan ini yang terjadi adalah awalnya tutor menyampaikan pembelajaran teori
di dalam kelas agar warga belajar memahami aspek teoritis tentang jamu instan sekaligus belajar membaca, menulis dan berhitung.