Proses dan Tahapan Pembelajaran

104 Evaluasi Pembelajaran dalam program Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan terdapat 2 jenis evaluasi yang mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi program. Evaluasi hasil belajar merupakan alat untuk melihat kemampuan penguasaan materi oleh warga belajar dengan pemberian latihan soal sederhana di akhir pembelajaran. Sedangkan evaluasi program dilaksanakan untuk mengetahui hasil pelaksanaan program secara menyeluruh yaitu dipasarkannya produk hasil pembelajaran praktik yakni jamu instan dan pupuk kompos. Evaluasi dilakukan dengan tes tertulis dan tidak tertulis. Tes tertulis yang dilakukan adalah dengan memberikan soal kepada warga belajar saat akhir pembelajaran yaitu soal latihan sederhana yang ada dalam modul pembelajaran, serta penilaian hasil karya warga selama pembelajaran praktik. Tes tidak tertulis dalam pembelajaran yaitu dilakukan dengan cara tanya jawab atau demonstrasi yang diberikan selama proses pembelajarn berlangsung. Dari hasil penelitian, secara keseluruhan baik dari tutor dan NST melakukan evaluasi pembelajaran dengan teknik penilaian pengamatan dan latihan soal di setiap kegiatan pembelajaran. Pertemuan rutin arisan setiap bulan juga dijadikan wadah untuk evaluasi dan refleksi antar warga belajar dengan pengelola lembaga. 105

2. Hasil Pembelajaran Program Pendidikan Perempuan untuk

Pembangunan Berkelanjutan terhadap Pemberdayaan Perempuan Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana dalam menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana bagi berbagai kegiatan manusia secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidupnya Soeriaatmadja, 2000: 42. Pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan di Paguyuban Aksara Green adalah upaya meningkatkan kemampuan perempuan dalam mengelola sumber daya lokal sehingga dapat hidup mandiri dan meningkatkan ekonomi serta keberdayaan keluarga. Hal tersebut sesuai dengan proses pemberdayaan oleh Sunyoto Usman dalam Alfitri, 2011: 24 bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses dalam bingkai usaha memperkuat apa yang lazim disebut community self reliance atau kemandirian. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kemandirian warga belajar dalam perannya sebagai perempuan terbentuk dari proses pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan yakni pelatihan membuat jamu instan dan pupuk kompos. Dari aktivitas produksi tersebut setiap warga belajar memperoleh pengetahuan tambahan untuk dapat mengolah sumber daya lokal yang ada disekitar tempat tinggalnya. Aktivitas tersebut secara langsung dapat meningkatkan kemandirian warga belajar dalam melakukan ekplorasi dan pengolahan sumber daya lokal di lingkungan mereka. Produk pupuk kompos dan jamu instan menjadi hasil karya warga belajar yang memberikan manfaat ekonomis bagi kelompok dan individu karena produk 106 tersebut selanjutnya didistribusikan ke warung-warung kecil yang ada disekitar lokasi Paguyuban Aksara Green maupun ketempat lain yang memiliki prospek konsumen pupuk kompos dan jamu instan namun masih dalam skala penjualan oleh kelompok karena sasaran pasarnya masih sangat sedikit. Hasil pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan yang diterapkan di Paguyuban Aksara Green diharapkan mampu memberikan pemberdayaan bagi perempuan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hal tersebut diwujudkan melalui penyampaian materi yang berkaitan dengan wawasan pembangunan berkelanjutan seperti pengolahan sampah dan pengolahan tanaman obat. Keadaan di atas sesuai dengan fungsi dan manfaat Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan yakni terbangunnya kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan ekosistem Sinaga, 2009. Jadi dapat diketahui bahwa dengan adanya program Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan ini dapat memberdayakan perempuan dalam bentuk antara lain : 1 peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah sumber daya lokal dilihat dari kemampuan warga belajar untuk mengolah tanaman obat menjadi jamu instan, 2 peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk melestarikan lingkungan melalui pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, 3 peningkatan pendapatan dari pembagian hasil usaha penjualan produk pupuk kompos dan jamu instan sebagai