116 yang terbuat dari plastik, kayu mapun keranjang bambu yang biasanya hanya
dilapisi dengan koran dan daun pisang. Tengkulak menjual belimbing ke pedagang besar pasar induk dan pasar minggu dengan menggunakan mobil bak
terbuka. Dari pedagang besar kemudian dijual ke pedagang pengecer seperti pasar tradisional dan toko-toko buah. Pedagang besar yang menjual belimbing ke
pedagang pengecer tidak mengeluarkan biaya pengangkutan karena proses pembelian dilakukan di tempat pedagang besar berada pasar minggu.
Pada saluran pemasaran satu, harga belimbing ditentukan oleh tengkulak. Sistem pembelian dilakukan secara berangsur dalam tempo satu minggu dengan
dua kali pembayaran. Petani yang menjual produknya ke tengkulak hanya mengetahui informasi pasar seperti harga dan selera konsumen dari tengkulak dan
teman-teman sesama petani, hal ini mengakibatkan petani sebagai penerima harga sehingga posisi tawar petani rendah.
6.1.2. Saluran Pemasaran 2
Saluran pemasaran dua merupakan saluran pemasaran yang terdiri dari petani, tengkulak, pedagang besar, supplier pasar moderen, swalayan, konsumen.
Saluran pemasaran ini tidak jauh berbeda dengan saluran satu, perbedaanya terletak pada saat belimbing telah ditangan pedagang besar. Volume penjualan
Belimbing Dewa sebesar 20.160 Kgpanen atau sebesar 35 persen dari total volume penjualan Belimbing Dewa. Sebanyak 1 orang dari 2 responden pedagang
besar yang telah memiliki jaringan yang kuat hingga bisa menembus pasar moderen akan menjual belimbing ke supplier pasar moderen, yang kemudian akan
di bawa ke swalayan-swalayan.
117 Pedagang besar yang menjual belimbing ke supplier umumnya melakukan
standarisasi, grading, pengemasan yang dikehendaki supplier yaitu dengan membagi belimbing ke dalam tiga kelas yaitu kelas A, B dan C. Kelas A dan B
ditujukan ke pasar moderen swalayan. Sedangkan Kelas C ditujukan ke pedagang pengecer di pasar tradisional. Pedagang besar melakukan proses
pengangkutan ke gudang supplier dengan menggunakan mobil bak terbuka, sehingga biaya pengangkutan dikeluarkan oleh pedagang besar. Sehingga biaya
yang dikeluarkan pedagang besar yang menjual belimbing ke supplier adalah biaya pengemasan, pengangkutan, restribusi, bonkar muat, sortasi, dan sewa
tempat. Pedagang besar melakukan sistem pembelian belimbing secara tunai.
6.1.3. Saluran Pemasaran 3
Saluran pemasaran ini digunakan sebanyak tiga orang petani atau sebanyak 7,5 persen petani dari total petani responden. Dalam saluran ini petani
langsung menjual ke pedagang pengecer dalam hal ini adalah toko buah dan pedagang di pasar tradisional. Volume penjualan pada saluran empat sebesar
4.800Kgpanen atau sebesar 3,30 persen dari total volume penjualan Belimbing Dewa. Umumnya petani telah memiliki langganan dari pihak toko buah dan
pedagang di pasar tradisional. Petani mengantarkan langsung belimbing ke toko buah atau pedagang di pasar tradisional sehingga ada biaya pengangkutan yang
dikeluarkan. Saluran ini kurang diminati petani karena tidak adanya kepastian harga harga mudah berubah dari pedagang pengecer, tingkat kerusakan yang
tinggi karena belimbing merupakan buah yang rentan rusak, artinya sortir baru bisa dilakukan ditingkat pedagang pengecer, selain itu biaya angkut di tanggung
oleh petani. Biaya yang harus dikeluarkan oleh petani adalah biaya panen,
118 pengemasan dan biaya pengangkutan. Sedangkan biaya yang dikeluarkan
pedagang pengecer adalah biaya penyimpanan, biaya penyusutan, biaya retribusi dan biaya pengemasan. Sistem pembayaran yang dilakukan pedagang pengecer ke
petani adalah secara tunai.
6.1.4. Saluran Pemasaran 4