115 keterikatan yang kuat dengan tengkulak. Umumnya tempat tinggal petani dan
tengkulak berada dalam satu wilayah, sebagian petani juga biasa meminjanm sejumlah uang kepada tengkulak sebagai modal dalam usaha tani belimbing.
6.1.1. Saluran Pemasaran 1
Saluran pemasaran satu merupakan saluran pemasaran yang terdiri dari petani, tengkulak, pedagang besar, pedagang pengecer, konsumen. Saluran
pemasaran ini digunakan oleh 21 orang petani atau sebanyak 52,5 persen dari total petani responden. Volume penjualan sebesar 37.440 Kgpanen atau sebesar 65
persen dari total volume penjualan Belimbing Dewa. Alasan utama para petani menggunakan saluran ini adalah karena mereka
telah memiliki kedekatan bisnis dengan tengkulak yaitu dalam hal peminjaman modal secara tunai kepada petani tanpa bunga. Kondisi ini dianggap
menguntungkan bagi petani, namun disisi lain sebenarnya tengkulak telah mengambil keuntungan membeli belimbing dengan harga yang relatif murah dari
petani yang selisihnya mencapai Rp1.500Kg dibandingkan dengan harga yang dibayarkan Puskop. Selain itu petani tidak perlu memasarkan produknya sendiri,
sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya pengangkutan karena tengkulak membeli langsung dari kebun petani dengan menggunakan alat angkutan yang
mereka miliki. Petani yang menjual hasil panennya ke tengkulak tidak melakukan perlakukan khusus terhadap belimbing, tengkulak hanya memiliki standar
belimbing yang dibelinya berdasarkan ukuran. Belimbing besar dihargai per buah atau per kilo, sedangkan belimbing sedang dan kecil dihargai per keranjang.
Setelah tengkulak membeli belimbing di kebun petani, selanjutnya langsung dilakukan pengemasan dengan menggunakan keranjang berukuran besar
116 yang terbuat dari plastik, kayu mapun keranjang bambu yang biasanya hanya
dilapisi dengan koran dan daun pisang. Tengkulak menjual belimbing ke pedagang besar pasar induk dan pasar minggu dengan menggunakan mobil bak
terbuka. Dari pedagang besar kemudian dijual ke pedagang pengecer seperti pasar tradisional dan toko-toko buah. Pedagang besar yang menjual belimbing ke
pedagang pengecer tidak mengeluarkan biaya pengangkutan karena proses pembelian dilakukan di tempat pedagang besar berada pasar minggu.
Pada saluran pemasaran satu, harga belimbing ditentukan oleh tengkulak. Sistem pembelian dilakukan secara berangsur dalam tempo satu minggu dengan
dua kali pembayaran. Petani yang menjual produknya ke tengkulak hanya mengetahui informasi pasar seperti harga dan selera konsumen dari tengkulak dan
teman-teman sesama petani, hal ini mengakibatkan petani sebagai penerima harga sehingga posisi tawar petani rendah.
6.1.2. Saluran Pemasaran 2