Pusat Koperasi Belimbing Dewa

124 Fungsi fasilitas berupa pembiayaan dan informasi pasar. Pembiayaan yang dilakukan berupa peminjaman modal usaha petani, biaya pengemasan, biaya sortasi, dan pengangkutan. Informasi pasar yang dilakukan tengkulak adalah mengetahui harga yang terjadi di tingkat pedagang besar dan pengecer serta mencari petani yang siap panen.

6.2.3 Pusat Koperasi Belimbing Dewa

Pemerintah Kota Depok telah memfasilitasi terbentuknya Pusat Koperasi Pemasaran Buah dan Olahan Belimbing Dewa atau yang disingkat PKPBDD atau biasa disebut dengan Puskop yang bertugas memasarkan hasil buah dan olahan petani belimbing Kota Depok. Pembentukkan Puskop dilakukan pada saat yang sangat tepat, yaitu pada Januari 2008, saat bulan tersebut terjadi panen raya belimbing yang hanya terjadi setiap 2-3 tahun sekali. Sehingga Puskop dapat langsung berperan dalam upaya mengakomodasi pemasaran hasil petani belimbing, yang selama ini sangat tergantung kepada para tengkulak dari sisi pemasarannya. Saat panen raya belimbing hanya dihargai tengkulak Rp500buah, sehingga harganya pun sangat tidak menguntungkan bagi petani. Hingga awal Februari 2008, Puskop telah menerima hasil produksi belimbing petani sebanyak 80 ton. Saat ini Puskop sedang berupaya mengembangkan kerjasama dengan pasar-pasar potensial belimbing, baik pasar- pasar tradisional maupun pasar-pasar modern. Puskop sebagai lembaga yang diharapkan mampu mengatasi fluktuasi harga belimbing, sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani belimbing. Fungsi pemasaran yang dilakukan Puskop adalah fungsi pertukaran meliputi pembelian dan penjualan, fungsi fisik meliputi pengangkutan dan 125 pengemasan, serta fungsi fasilitas meliputi standarisasi, pembiayaan, penanggungan resiko dan informasi pasar. Puskop membeli langsung belimbing dari kebun petani yang diangkut dengan mobil pendingin. Di kebun sortasi dan grading sudah dilakukan namun grading di cek ulang di koperasi. Petani kemudian akan diberikan faktur penjualan yang berisi berapa jumlah belimbing masing-masing grade dan faktor koreksi grade yang dilakukan oleh petani dengan yang dilakukan Puskop yang pada akhirnya akan menentukan berapa jumlah uang yang diterima petani. Pada hari yang sama Puskop membawanya ke supplier gudang pasar moderen dan pedagang pengecer toko-toko buah disekitar Jabodetabek, sampai saat ini ada 25 toko buah yang menjadi konsumen koperasi. Beberapa pasar modern yang telah melakukan kerjasama dengan Puskop antara lain adalah Carrefour, SuperIndo, Alfamart olahan-dalam proses. Pengangkutan belimbing dari kebun petani ke Puskop hingga ke supplier dan pedagang pengecer menggunakan mobil box berpendingin yang tertutup. Biaya pengangkutan ditanggung oleh Puskop. Pengemasan dilakukan di Puskop, sebanyak 3-6 buah belimbing dikemas dengan menggunakan kertas wrapping, kemudian ditata di dalam kardus dengan muatan 10 Kg. Kardus tersebut merupakan kardus tahan air dan kelembaban tinggi serta tidak mudah rusak. Pengemasan seperti ini diperlukan agar tidak berganti-ganti kemasan di setiap lembaga pemasaran yang hanya akan menambah biaya. Fungsi fasilitas yang dilakukan antara lain adalah standarisasi, sortasi dan grading. Standarisasi berdasarkan berat dan bentuk. Sebelum belimbing dewa dipasarkan, belimbing dibagi ke dalam tiga kelas : grade A berbobot diatas 250 126 gram dibeli dari petani dengan harga Rp 6.000-Rp7.000Kg dan di jual dengan harga Rp 9.000Kg; grade B berbobot 150-250 gram, dibeli dari petani dengan harga Rp 5.000-Rp.6.000Kg dan dijual oleh Puskop seharga Rp8.000Kg dan ; grade C kurang dari 150 gram atau buah cacat dibeli dengan harga Rp 4.000Kg dan dijual dengan harga Rp 5.000Kg. Grade A dan B ditujukan untuk swalayan- swalayan dan toko-toko buah, sedangkan grade C ditujukan untuk produksi belimbing olahan seperti sirup, selai dan keripik. Pengemasan adalah Rp500kemasan. Fungsi pembiayaan dilakukan koperasi meliputi biaya pengangkutan, pengemasan, bonkar muat, serta sortasi dan Grading. Penanggungan resiko dilakukan Puskop apabila ada barang yang rusak atau tidak sesuai selera sehingga dikembalikan oleh supplier maupun toko buah. Belimbing yang dikembalikan dimanfaatkan oleh Puskop dengan dijual pada mitra UKM Puskop untuk diolah menjadi sirup, selai dan produk olahan lainnya dari belimbing. Informasi pasar yang diperlukan Puskop adalah harga di pasar, selera konsumen supplier dan toko-toko buah, pengembangan produk olahan belimbing.

6.2.4 Pedagang Besar