128 moderen, dari gudang pasar moderen didistribusikan ke swalayan-swalayan.
Supplier tidak melakukan penyimpanan. Penyimpanan belimbing baru dilakukan setelah di sawalayan-swalayan. Supplier memberikan standarisasi belimbing yang
dipesannya, yaitu dari segi ukuran, berat dan kematangan buah. Pembiayaan yang dilakukan berupa biaya bonkar muat, biaya retribusi, biaya sortasi, dan biaya
trasportasi. Fungsi penanggungan resiko yang dilakukan seperti belimbing yang tidak laku terjual, tidak terpenuhinya pasokan belimbing dari Puskop dan selera
konsumen yang berubah. Informasi pasar penting dilakukan untuk menjaga kepercayaan konsumen.
6.2.6. Pedagang Pengecer
Pedagang pengecer yang menjadi responden berjumlah dua orang yang berasal dari toko buah Fress-e dan pedagang tradisional di pasar Depok 1.
Pedagang pengecer tersebut melakukan fungsi pemasaran diantaranya fungsi pertukaran berupa kegiatan pembeliandan penjulan.
Toko fress-e membeli belimbing hanya dari Puskop, pembelian dilakukan secara kredit dengan kontrak yang disepakati bersama. Toko buah fress-e hanya
memesan kepada Puskop kemudian belimbing dikirim toko tersebut. Sedangkan pedagang pengecer tradisional membeli belimbing dari pedagang besar dan dari
petani langsung dengan sistem pembayaran secara tunai. Pedagang pengecer tradisional membeli belimbing setiap hari ke pedagang besar. Pedagang pengecer
tradisisonal umumnya mendatangi langsung ke kios pedagang besar di pasar induk maupun pasar minggu. Pedagang pengecer yang membeli belimbing dari
petani biasanya diantarkan langsung oleh petani ke kios pedagang pengecer, hal ini umumnya dilakukan pada pembelian dalam jumlah kecil.
129 Fungsi fisik yang dilakukan oleh toko buah fress-e adalah penyimpanan.
Buah yang telah dibeli telah dikemas dengan menggunakan plastik wrapping dan stereofoam oleh Puskop sehingga toko buah fress-e tidak melakukan fungsi
pengemasan. Harga belimbing di toko buah fress-e adalah Rp 12.000Kg yang rata-rata berisi tiga buah dalam satu kemasaan. Penyimpanan dilakukan jika buah
tidak habis terjual dalam satu hari yang disimpan di lemari pendingin. Sedangkan fungsi fisik yang dilakukan oleh pedagang pengecer tradisional adalah kegiatan
pengangkutan, peyimpanan dan pengemasan. Pengangkutan dilakukan pedagang pengecer tradisional apabila pembelian belimbing langsung ke pedagang besar.
Penyimpanan yang tidak laku terjual dalam hari yang sama akan disimpan di lemari pendingin. Pedagang pengecer tradisional melakukan pengemasan
menggunakan plastik transparan yang kemudian dirangkai dan digantung di kios yang dijual per satuan. Harga belimbing di pedagang pengecer tradisional adalah
Rp 8.000-Rp.10.000Kg. Fungsi fasilitas yang dilakukan dilakukan pedagang pengecer adalah
sortasi, penanggungan resiko, pembiayaan dan informasi pasar. Sortasi hanya dilakukan oleh pedagang pengecer tradisional. Resiko yang ditanggung berupa
penurunan harga belimbing. Fungsi pembiayaan yang dilakukan berupa biaya pengemasan, retribusi, pengangkutan, sewa tempat, penyusutan, dan
penyimpanan. Fungsi pembiayaan lainnya yang dikeluarkan oleh toko buah fress-e dan pedagang pengecer tradisional adalah penyediaan modal. Modal yang
dikeluarkan berasal dari modal sendiri. Modal yang dikeluarkan per hari tergantung dari besarnya penjualan. Fungsi informasi pasar yang dilakukan
pedagang pengecer toko buah dan pedagang pengecer tradisional diantaranya
130 adalah informasi mengenai harga dan selera konsumen. Fungsi-fungsi pemasaran
yang dilakukan oleh masing-masing lembaga dalam tiap-tiap saluran pemasaran dapat di lihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh Lembaga pemasaran pada setiap Saluran pemasaran Belimbing Dewa di Kecamatan
Pancoran Mas, Kota Depok Tahun 2008
Fungsi-fungsi Pemasaran Pertukaran
Fisik Fasilitas
Saluran dan Lembaga
Pemasaran Jual Beli Angkut Kemas Simpan Sortasi Resiko Biaya
Informasi Pasar
Saluran 1 Petani
√ - -
√ -
√ -
√ √
Tengkulak √
√ √
- - √
√ √
√ Ped. Besar
√ √
- - √
√ √
√ √
Ped. Pengecer √
√ √
√ √
√ √
√ √
Saluran 2 Petani
√ - -
√ -
√ -
√ √
Tengkulak √
√ √
- - √
√ √
√ Ped. Besar
√ √
√ √
- √
√ √
√ Supplier
√ √
√ - -
√ √
√ √
Ped.Pengecer swalayan
√ √
- - √
√ √
√ √
Saluran 3 Petani
√ -
√ √
- √
√ √
√ Ped. Pengecer
√ √
- √
√ √
√ √
√ Saluran 4
Petani √
- - √
- √
- √
√ Puskop
√ √
√ √
- √
√ √
√ Ped. Pengecer
toko buah √
√ - -
√ √
√ √
√ Saluran 5
Petani √
- - √
- √
- √
√ Puskop
√ √
√ √
- √
√ √
√ Supplier
√ √
√ - -
√ √
√ √
Ped. Pengecer swalayan
√ √
- - √
√ √
√ √
Keterangan : √ Melakukan fungsi pemasaran - Tidak melakukan fungsi pemasaran
Berbagai fungsi pemasasaran pada Tabel 21 dapat dilakukan oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses penyampaian belimbing dari petani sampai
ke konsumen. Namun tidak semua lembaga pemasaran melakukan semua fungsi
131 pemasaran tersebut, hanya pedagang pengecer pada saluran pemasaran satu yang
melakukan semua fungsi pemasaran. Pada Tabel 21 dijelaskan bahwa petani di saluran satu hanya melakukan
pertukaran berupa penjualan, fungsi fisik berupa pengemasan dan fungsi fasilitas berupa sortasi, pembiayaan, dan informasi pasar. Fungsi pengangkutan dan
penanggungan resiko hanya dilakukan oleh petani pada saluran pemasaran tiga. Pada saluran satu dan dua tengkulak tidak melakukan fungsi pengemasan dan
penyimpanan. Pedagang besar hanya melakukan fungsi pengangkutan dan pengemasan pada saluran dua.
Pedagang pengecer pada saluran satu adalah pedagang tradisional dan toko-toko buah, sedangkan pada saluran dua adalah swalayan, pada saluran tiga
yang dimaksud dengan pedagang pengecer adalah pedagang tradisional. Pada saluran empat pedagang pengecer adalah toko buah, sedangkan pada saluran lima
pedagang pengecer yang dituju adalah swalayan. Supplier dalam saluran pemasaran dua dan lima tidak melakukan fungsi pengemasan dan penyimpanan
karena belimbing sudah di kemas baik oleh Puskop maupun pedagang besar. Setelah belimbing tiba di gudang supplier setelah itu dilakukan penataan dan
langsung dibawa pada hari yang sama ke swalayan. Puskop melakukan pengemasan dan sortasi di kantor Puskop, walaupun sortasi sudah dilakukan di
tingkat petani.
6.3. Analisis Struktur Pasar