27
2.6.3. Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan dari model pembelajaran pair check antara lain 1 meningkatkan kerja sama antar siswa; 2 pengajaran teman sebaya peer
tutoring ; 3 meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep; 4 melatih
siswa berkomunikasi dengan baik. Kelemahan dari model pembelajaran pair check antara lain 1
membutuhkan waktu yang memadai; 2 kesiapan siswa untuk menjadi pelatih dan partner dan memahami soal dengan baik.
2.7. Media Pembelajaran Pair Check
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran atau pelatihan Hartanti, 2013.
Sedangkan menurut Briggs 1977 media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya. Kemudian
menurut National
Education Associaton
1969 mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras Hartanti, 2013.
Media pembelajaran pair check merupakan alat pendukung dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran pair check. Media
28
pembelajaran pair check dapat digunakan oleh guru dan siswa. Dengan menggunakan media ini pembelajaran dengan model pair check dapat lebih
efektif, karena semua proses pembelajaran dilakukan secara komputerisasi, sehingga tidal lagi menggunakan kertas, dan semua jawaban dari siswa langsung
masuk kedalam database, sehingga bisa langsung diakses oleh guru. Dengan menggunakan media ini guru juga dapat memanfaatkan sebagai bahan ajar. Untuk
panduan penggunaan media pembelajaran pair check dapat dibaca dilampiran.
2.8. Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan penting dalam setiap kehidupan manusia karena dengan belajar dapat mempengaruhi maju mundurnya kualitas manusia.
Dengan belajar, manusia akan dapat meraih apa yang dicita-citakan. Belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di
sekolah. Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para ahli. Gagne dan Berliner 1983: 252 dalam Rifa‟i dan Anni 2010: 82, mendefinisikan
belajar sebagai proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Kegiatan belajar yang dilakukan untuk melakukan
perubahan dalam diri seorang individu bukan berasal dari faktor keturunan, pertumbuhan fisik, dan kedewasaan. Menurut Morgan, et.al. 1986: 140 dalam
dalam Rifa‟i dan Anni 2010: 82, “Belajar adalah perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman”. Sedangkan Slameto
2010: 2 mendefinisikan belajar sebagai proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.
Perubahan tingkah laku tersebut berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
29
dan nilai-sikap, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Berdasarkan pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas perubahan tingkah laku yang terjadi pada individu dan
cenderung bersifat relatif permanen. Perubahan tidak berlangsung sesaat saja, namun relatif menetap. Perubahan tersebut bukan berasal dari faktor keturunan
ataupun proses pertumbuhan fisik dan kedewasaan, melainkan sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku tersebut
dapat berupa pengetahuan kognitif, sikap afektif, dan keterampilan psikomotorik yang biasa disebut sebagai tiga ranah belajar.
2.9. Hasil Belajar