15
Menurut Suprijono 2013 : 46, “Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun
tutorial”. Model pembelajaran juga didefinisikan sebagai kerangka berpikir untuk mengarahkan seorang guru dalam merancang, melaksanakan, dan membimbing
siswa sehingga terjadi interaksi belajar mengajar yang lebih terarah. Model pembelajaran melukiskan kerangka konseptual berupa prosedur pelaksanaan
pembelajaran yang sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pembelajaran kooperatif tipe pair check merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menuntut kemandirian dan kemampuan siswa
dalam menyelesaian persoalan. Tipe ini di populerkan oleh Spencer Kagan pada 1990. Metode ini melatih tanggung jawab sosial siswa, kerja sama, dan
kemampuan memberi penilaian Huda, 2013: 211. Pada skripsi ini yang dimaksud dengan model pembelajaran pair check
yaitu tipe pembelajaran kooperatif yang digunakan sebagai alternatif model pembelajaran untuk menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam
menyelesaian persoalan.
1.7.3. Meningkatkan Hasil Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, meningkatkan berarti menaikan derajat, tarif, mempertinggi, menghebat. Meningkatkan dalam penelitian ini
maksudnya adalah suatu usaha dan cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih maksimal.
16
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku berupa kemampuan pada ranah belajar yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Menurut
Gerlach dan Ely dalam Rifa‟i dan Anni 2010: 85, “Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar”.
Menurut Bloom dalam Suprijono 2012: 22, ” hasil belajar mencakup domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif berkaitan dengan kompetensi
berfikir, memperoleh pengetahuan, pamahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran. Domain afektif berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat,
penerimaan, atau penolakan terhadap suatu obyek. Domain psikomotorik berkaitan dengan kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota
badan gerak fisik”. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar. Perubahan perilaku tersebut ditandai dengan
bertambahnya kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Efektivitas
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya pengaruh, akibatnya, kesannya. Efektivitas
menurut E. Mulyasa 2007: 82 diartikan adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang akan dicapai. Suatu usaha dikatakan
efektif apabila usaha itu mencapai tujuannya. Sedangkan efektivitas menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan.
Menurut Suryosubroto dalam Tyas, 2014:29 agar pelaksanaan pengajaran efektif yang perlu diperhatikan adalah :
1. Konsistensi kegiatan belajar dengan kurikulum dilihat dari aspek : tujuan
pembelajaran, bahan pengajaran, alat pengajaran yang digunakan, strategi evaluasi.
2. Keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar meliputi: menyajikan alat,
sumber dan perlengkapan belajar, mengkondisikan kegiatan belajar mengajar, menggunakan waktu yang tersedia untuk kegiatan belajar
mengajar secara efektif, motivasi belajar siswa, menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan, mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar, melaksanakan komunikasi interaktif kepada siswa, serta melaksanakan penilaian belajar.