Pengertian Model Pembelajaran Pair Check Sintaks Model Pembelajaran Pair Check

25 mengemukakan, pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4-6 orang dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya.

2.6. Model Pembelajaran Pair Check

2.6.1. Pengertian Model Pembelajaran Pair Check

Pair check pasangan mengecek merupakan model pembelajaran berkelompok antar dua orang atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer Kagen tahun 1990. Model pembelajaran pair check adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang berpasangan yang memiliki tujuan untuk mendalami atau melatih materi yang dipelajari. Model ini menerapkan pembelajaran berkelompok yang menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan, sehingga dapat melatih rasa sosial siswa, kerja sama dan kemampuan memberi penilaian Huda, 2013: 211-213.

2.6.2. Sintaks Model Pembelajaran Pair Check

Secara umum sintaks dari pair check adalah 1 bekerja pasangan; 2 pembagian peran partner; 3 pelatihan memberi soal, partner menjawab, pengecekan jawaban; 4 bertukar peran; 5 penyimpulan; 6 evaluasi; dan 7 refleksi. 26 Berdasarkan sintaks tersebut, langkah-langkah penerapan model pembelajaran pair check adalah sebagai berikut ini: 1. Guru menjelaskan konsep. 2. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat orang. Dalam satu kelompok ada dua pasang. Setiap pasangan dalam satu kelompok dibebani satu peran yang berbeda, yaitu pelatih dan partner. 3. Guru membagikan soal kepada partner. 4. Partner menjawab soal sedangkan pelatih akan mengecek jawabannya. Partner yang menjawab satu soal dengan benar berhak mendapatkan satu kupon dari pelatih. 5. Pelatih dan partner saling bertukar peran. Pelatih menjadi partner, sedangkan partner menjadi pelatih. 6. Guru membagikan soal kepada partner. 7. Partner menjawab soal sedangkan pelatih akan mengecek jawabannya. Partner yang menjawab satu soal dengan benar berhak mendapatkan satu point dari pelatih. 8. Setiap pasangan kembali ke tim awal kemudian saling mencocokkan jawaban. 9. Guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaban dari berbagai soal. 10. Setiap kelompok mengecek jawabannya 11. Kelompok yang paling banyak mendapat point diberi hadiah atau reward oleh guru. 27

2.6.3. Kelebihan dan Kelemahan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII Penerapan Pembelajaran Think Pair Share Pada Pelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit

0 2 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII Penerapan Pembelajaran Think Pair Share Pada Pelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit

0 0 16

EFEKTIVITAS APLIKASIGOOGLE PRESENTATION DENGAN VIDEO TUTORIAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 7 41

EFEKTIVITAS PENGAJARAN REMEDIAL UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA : StudiEksperimenpada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII di SMP N 1 Kasomalang.

1 2 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMP.

0 1 42

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 46

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SMP.

0 2 51

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Siswa Kelas VIII di Smp Negeri 13 Semarang.

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VIII di SMP N 1 Ungaran.

0 0 1

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SISWA KELAS XI DI SMA N 1 SEMIN.

0 1 97