21
2.3.3. Pembelajaran Konvensional
Sukandi 2003 dalam Sunarto 2009 mengemukakan bahwa pembelajaran konvensional ditandai dengan guru lebih banyak mengajarkan
tentang konsep, bukan mengenai kompetensi. Tujuannya agar siswa mengetahui sesuatu hanya pada penguasaan konsep, bukan mampu melakukan sesuatu.
Pembelajaran konvensional yang dimaksudkan adalah proses pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru sebagai pentransfer ilmu, sementara siswa lebih
pasif sebagai penerima ilmu. Pembelajaran lebih banyak berpusat pada guru, komunikasi yang tercipta hanya satu arah yaitu dari guru ke siswa, pembelajaran
lebih banyak menggunakan model demonstrasi, dan kegiatan pembelajaran lebih pada penguasan konsep, bukan kompetensi Sunarto, 2009. Hamdani 2011: 166
mengemukakan beberapa ciri pembelajaran konvensional, yaitu: 1 Pembelajaran berfokus pada individu; 2 Penghargaan berupa
prestasi individu; 3 Proses diskusi anatarsiswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran hanya sedikit; 4 Tanggung jawab yang ada
berupa tanggung jawab individu; dan 5 Pembentukan kelompok tidak diperhatikan.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional merupakan proses pembelajaran yang berpusat pada
guru teacher oriented. Guru berperan sebagai subjek, sementara siswa berperan sebagai objek dalam pembelajaran. Komunikasi yang tercipta hanya satu arah
yaitu dari guru ke siswa. Artinya, siswa lebih bersifat pasif menerima informasi dari guru tanpa adanya proses timbal balik.
2.4. Model Pembelajaran
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, saat ini berkembang berbagai model pembelajaran. Secara harfiah model pembelajaran
22
merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatka motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan
sosial, dan pencapaian hasil pembelajarn yang lebih optimal Isjoni, 2013: 7. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran. Konsep tentang model pembelajaran telah banyak didefinisikan oleh para ahli. Menurut Suprijono 2013: 46, “Model pembelajaran
adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial”. Model pembelajaran juga didefinisikan sebagai
kerangka berpikir untuk mengarahkan seorang guru dalam merancang, melaksanakan, dan membimbing siswa sehingga terjadi interaksi belajar mengajar
yang lebih terarah. Berdasarkan beberapa pengertian tentang model pembelajaran di atas,
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka berpikir berupa prosedur pelaksanaan pembelajaran yang disusun secara sistematis. Model
pembelajaran digunakan guru sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran agar lebih terarah sehingga tujuan belajar yang
ditetapkan tercapai. Dengan demikian aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang terarah dan tertata secara sistematis.
Ciri-ciri model pembelajaran menurut Rusman 2012:136 sebagai berikut: 1.
Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. 2.
Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. 3.
Model pembelajaran dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas.
23
4. Memiliki bagian-bagian model, yaitu urutan langkah-langkah
pembelajaran syntax, adanya prinsisp-prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem pendukung.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
6. Membuat persiapan mengajar desain instruksional dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya. Model pembelajaran yang baik terpacu pada ciri-ciri yang telah dijabarkan.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
2.5. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning