66
3.6.1.4. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, selain memenuhi validitas dan reliabilitas juga harus memiliki keseimbangan
dari tingkat kesukaran soal. Keseimbangan yang dimaksudkan yaitu adanya soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar Arikunto, 2012 : 222.
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P
: indeks kesukaran untuk setiap butir soal B : banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes. Arikunto, 2012: 223
Setelah menghitung indeks kesukaran untuk setiap butir soal, peneliti dapat menggolongkan soal-soal tersebut ke dalam soal kategori mudah, sedang,
dan sukar. Penggolongan soal-soal tersebut berdasarkan kriteria indeks kesukaran soal. Kriteria indeks kesukaran soal menurut Arikunto 2012: 225 yaitu:
P : 0
– 0, 30 = soal kategori sukar
P : 0, 31
– 0, 70 = soal kategori sedang P : 0, 71
– 1, 00 = soal kategori mudah
67
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal tes tersebut, dapat diketahui untuk soal pretest dengan kategori 50 soal yang telah diujicobakan. Dari
50 soal, terdapat 10 soal yang termasuk kategori mudah, 28 soal kategori sedang, dan 12 soal kategori sukar. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal tes
uji coba untuk pretest dapat dibaca pada tabel 3.8. Tabel 3.8
Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran soal uji coba pretest
Keterangan Kriteria
Mudah Sedang
Sukar
Nomor Soal
1, 5, 7, 10, 17, 24, 25, 32, 42,
43. 2, 3, 4, 6, 9, 13, 15,
18, 19, 20, 22, 23, 27, 28, 30, 31, 33,
37, 38, 39, 40, 41, 44, 45, 46, 48, 49,
50. 8, 11, 12, 14, 16,
21, 26, 29, 34, 35, 36, 47.
Jumlah
10 28
12
Setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda butir soal dan tingkat kesukaran soal, maka peneliti menggunakan 38 soal dari 40 soal yang
valid karena 2 soal yang valid memiliki daya pembeda jelek sehingga tidak peneliti pakai untuk tes. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal pretes,
dapat diketahui bahwa dari 38 soal tes, terdapat 9 soal kategori mudah, 20 soal kategori sedang, dan 9 soal kategori sukar. Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran
soal pretest dapat dibaca pada tabel 3.9
68
Tabel 3.9 Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran soal pretest
Keterangan Kriteria
Mudah Sedang
Sukar
Nomor Soal
1, 5, 7, 10, 17, 24, 25, 32, 42,.
3, 6, 9, 15, 19, 20, 23, 28, 30, 31, 33,
37, 38, 39, 40, 41,
44, 46, 48, 50. 11, 12, 14, 21,
26, 29, 35, 36, 47.
Jumlah
9 20
9 Sedangkan untuk soal posttest dengan kategori 50 soal yang telah
diujicobakan. Dari 50 soal, terdapat 10 soal yang termasuk kategori mudah, 27 soal kategori sedang, dan 13 soal kategori sukar. Hasil penghitungan uji validitas,
reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal dapat dibaca dilampiran. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal tes uji coba untuk
posttest dapat dibaca pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran soal uji coba posttest
Keterangan Kriteria
Mudah Sedang
Sukar
Nomor Soal
1, 2, 5, 7, 17, 24, 31, 33, 42, 47.
3, 4, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18,
19, 22, 25, 26, 28, 32, 34, 36, 37, 39,
40, 41, 43, 44, 45,
46. 8, 14, 20, 21, 23,
27, 29, 30, 35, 38, 48, 49, 50.
Jumlah
10 27
13
Jumlah soal yang digunakan dalam penelitian yaitu 40 soal. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal posttes, dapat diketahui bahwa dari 40 soal
69
tes, terdapat 10 soal kategori mudah, 20 soal kategori sedang, dan 10 soal kategori sukar. Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran soal posttest dapat dibaca pada
tabel 3.11. Tabel 3.11
Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran soal posttest
Keterangan Kriteria
Mudah Sedang
Sukar
Nomor Soal
1, 2, 5, 7, 17, 24, 31, 33, 42, 47.
4, 9, 11, 12, 13, 16, 19, 25, 26, 28,
32, 34, 36, 37, 39, 40, 41, 43, 44, 45.
8, 14, 20, 21, 23, 29, 35, 38,48, 50.
Jumlah
10 20
10
3.6.2 Variabel Aspek Afektif dan Psikomotorik