Perencanaan Pembelajaran Evaluasi Pembelajaran

diharapkan dari siswa atau subjek belajar, setelah menyelesaikan atau memperoleh pengalaman belajar. Menurut Winarno Surakhmad, rumusan dan taraf pencapaian tujuan pengajaran adalah merupakan petunjuk praktis tentang sejauh manakah intraksi edukatif adalah harus dibawa untuk mencapai tujuan akhir. Dengan demikian, tujuan adalah sesuatu yang diharapkan dari sejak belajar, hingga member arah, ke mana kegiatan belajar-mengajar itu harus dibawa dan dilaksanakan. Ada tiga alasan mengapa tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dirumuskan : a. Pertama, Jika sesuatu pekerjaan atau tugas tidak disertai tujuan yang jelas, maka akan sulitlah untuk memilih atau merencanakan bahan dan strategi yang hendak ditempuh atau di capai. b. Kedua, Rumusan tujuan yang baik terinci akan mempermudah pengawasan dan penilaian hasil belajar sesuai dengan harapan yang dikehendaki dari subjek belajar. c. Ketiga, Perumusan tujuan yang benar akan memberikan pedoman bagi siswa atau subjek belajar dalam menyelesaikan materi dan kegiatan belajarnya. Jadi rumusan tujuan merupakan suatu alat yang sangat bermanfaat dalam perencanaan, implementasi dan penilaian suatu program belajar-mengajar. http:mthaif.blogspot.com diunduh pada tanggal 20012015 23:17 WIB.

2.1.4.5 Perencanaan Pembelajaran

Anitah 2009: 12.8 menyatakan bahwa secara praktis penyusunan perencanaan pembelajaran guru sudah harus menguasai bagaimana menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator, bagaimana dalam memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar, bagaimana memilih alternatif metode mengajar yang dianggap paling sesuai untuk mencapai kompetensi dasar, dan bagaimana mengembangkan evaluasi belajar. Menurut Sumantri dalam Mulyasa 2013: 159 bahwa perencanaan yang baik sangat membantu pelaksanaan pembelajaran, karena baik guru maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya. Rencana pembelajaran mencerminkan apa yang akan dilakukan guru dalam memberikan kemudahan belajar peserta didik, bagaimana melakukannya, dan mengapa guru melakukan itu Mulyasa, 2013: 159. Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran menurut Majid 2012: 22-23 diantaranya sebagai berikut: a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan. b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan. c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid. d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja. e. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja. f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, perencanaan pembelajaran sangat berperan penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Guru harus menyusun perencanaan pembelajaran yang baik sebelum ia mengajar agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Selain itu perencanaan pembelajaran ini sebagai pedoman guru dalam mengarahkan kegiatan apa saja yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

2.1.4.6 Evaluasi Pembelajaran

Dimyati dan Mudjiono 2013:221-227 Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan pengukuran. Pembahasan evaluasi pembelajaran dalam uraian berikut ini akan dibatasi pada fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran, sasaran evaluasi pembelajaran, dan prosedur evaluasi pembelajaran. a. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran untuk pengembangan. Dalam hal evaluasi pembelajaran berfungsi dan bertujuan untuk pengembangan pembelajaran, maka evaluasi pembelajaran sedang menjalankan fungsi formatif. Hal ini bertitik tolak dari pandangan bahwa fungsi formatif evaluasi dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum pembelajaran yang sedang dikembangkan Hasan, 1988:39. Memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar aspek pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan pengembangan pembelajaran. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran untuk akreditasi. Orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan pada umumnya mengenal pengertian akreditasi. Akreditasi ditetapkan dan diputuskan setelah dilaksanakannya evaluasi terlebih dahulu terhadap lembaga pendidikan. Jadi fungsi dan tujuan evaluasi hasil belajar untuk akreditasi dilaksanakan apabila hasil kegiatan evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan. b. Sasaran Evaluasi Pembelajaran Sasaran evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian sasaran evaluasi pembelajaran meliputi: tujuan pengajaran, unsure dinamis pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kurikulum. c. Prosedur Evaluasi Pembelajaran Evaluator dalam evaluasi pembelajaran adalah suatu tim yang mempunyai peran penting dalam memberikan informasi mengenai keberhasilan pembelajaran dimodifikasi dari Arikunto, 1988:7. Yang berhak menjadi tim evaluator adalah orang-orang yang telah memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan. Prosedur evaluasi pembelajaran terdiri dari lima tahapan, yakni penyusunan rancangan, penyusunan instrument, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan evaluasi pembelajaran.

2.1.5 Pembelajaran Tematik