mengarahkan perhatian kepada tingkah laku pendidik sebagai organisator proses belajar mengajar. Maka timbullah azas-azas mengajar, yaitu suatu kaidah bagi
pendidik-pendidik dalam bertingkah laku mengajar agar lebih berhasil.
2.1.4.3 Tujuan Pembelajaran
Rifa’I dan Anni 2011:195 tujuan secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan pembelajaran adalah instructional effect biasanya
itu berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam TPK semakin spesifik dan operasional.
TPK dirumuskan akan mempermudah dalam menentukan kegiatan pembelajaran yang tepat. Setelah peserta didik melakukan proses belajar
mengajar, selain memperoleh hasil belajar seperti yang dirumuskan dalam TPK, mereka akan memperoleh apa yang disebut dampak pengiring. Dampak pengiring
dapat berupa kesadaran akan sifat pengetahuan, tenggang rasa, kecermatan dalam berbahasa dan sebagainya. Dampak pengiring merupakan tujuan yang
pencapaiannya sebagai akibat mereka menghayati di dalam system lingkungan pembelajaran yang kondusif, dan memerlukan waktu jangka panjang. Maka tujuan
pembelajaran ranah efektif akan lebih memungkinkan dicapai melalui efek pengiring.
2.1.4.4 Tujuan Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu pristiwa yang terikat, terarah pada tujuan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan dan pengajaran, tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang
diharapkan dari siswa atau subjek belajar, setelah menyelesaikan atau memperoleh pengalaman belajar. Menurut Winarno Surakhmad, rumusan dan
taraf pencapaian tujuan pengajaran adalah merupakan petunjuk praktis tentang sejauh manakah intraksi edukatif adalah harus dibawa untuk mencapai tujuan
akhir. Dengan demikian, tujuan adalah sesuatu yang diharapkan dari sejak belajar, hingga member arah, ke mana kegiatan belajar-mengajar itu harus dibawa dan
dilaksanakan. Ada tiga alasan mengapa tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dirumuskan :
a. Pertama, Jika sesuatu pekerjaan atau tugas tidak disertai tujuan yang
jelas, maka akan sulitlah untuk memilih atau merencanakan bahan dan
strategi yang hendak ditempuh atau di capai.
b. Kedua, Rumusan tujuan yang baik terinci akan mempermudah
pengawasan dan penilaian hasil belajar sesuai dengan harapan yang
dikehendaki dari subjek belajar.
c. Ketiga, Perumusan tujuan yang benar akan memberikan pedoman bagi
siswa atau subjek belajar dalam menyelesaikan materi dan kegiatan
belajarnya.
Jadi rumusan tujuan merupakan suatu alat yang sangat bermanfaat dalam perencanaan, implementasi dan penilaian suatu program belajar-mengajar.
http:mthaif.blogspot.com diunduh pada tanggal 20012015 23:17 WIB.
2.1.4.5 Perencanaan Pembelajaran