di 5 SD di Kecamatan Ngaliyan, untuk SDN Bringin 01 mendapat persentase tertinggi sebesar 92,32, kemudian untuk SDN Ngaliyan 05 mendapat persentase
tertinggi kedua sebanyak 89,52, SDN Purwoyoso 02 mendapat persentase sebanyak 88,15, untuk SDN Kalipancur 02 mendapat persentase sebanyak
85,37 dan untuk SDN Podorejo 01 mendapat persentase terendah yaitu 73,55. Ketiga, meningkatkan keabsahan hasil melalui beberapa tahap 1 uji kredibilitas
data, tentang pengecekan data dari berbagai sumber, cara dan waktu. yang meliputi triangulasi sumber dari guru kelas 1, 2, dan 3 SD, triangulasi teknik
observasi, angket, wawancara dan dokumentasi dan triangulasi waktu penelitian dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan waktu per SD yang berbeda-beda. 2
uji transferability, tentang kelengkapan isi hasil penelitian, harus rinci, jelas, sistematis dam dapat dipercaya. 3 uji dependability, tentang adanya auditor yang
memantau selama penelitian, dipihak ini yang berlaku sebagai auditor yaitu dosen pembimbing, Pak Sutaryono, M. Pd, dan 4 uji Konfirmability, penelitian harus
disepakati oleh orang banyak dan selaras dengan rumusan masalah.
4.2.2 Ditinjau dari Kajian Empiris
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Japar. 2010. Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar Pada Pembelajaran Matematika
Dalam Wilayah Kerja Balai Diklat Keagamaan Makassar. Hasil penelitian pada keterampilan menjelaskan adalah sebagai berikut , keterampilan menjelaskan yang
terdiri dari beberapa sub indicator. Guru menjelaskan materi pelajaran pada saat membuka pelajaran berada pada kategori cukup terampil 84,67 . Guru
menjelaskan materi pelajaran pada saat memberikan ilustrasi berada pada kategori
terampil 88,00 . Guru menjelaskan materi pelajaran pada saat pengorganisasian materi berada pada kategori terampil 88,00 . Guru
menjelaskan materi pelajaran pada saat pemberiaan penekanan pada hal intonasi suara berada pada kategori terampil 85,33 . Guru menjelaskan materi pelajaran
pada saat pemberiaan penekanan pada hal-hal gerakan, mimik atau isyarat lain berada pada kategori cukup terampil 82,67 . Guru menjelaskan materi
pelajaran pada saat pemberiaan penekanan pada hal-hal gambar dan media lain berada pada kategori cukup terampil 82,67 . Guru menjelaskan materi
pelajaran pada saat memperoleh balikan berada pada kategori terampil 86,67 . Guru menjelaskan materi pelajaran pada saat penggunaan balikan berada pada
kategori cukup terampil 83,33 . Guru menjelaskan materi pelajaran pada saat menutup pelajaran berada pada kategori cukup terampil 84,00 .
Hasil penelitian itu selaras dengan penelitian yang sudah dilakukan, sebagian besar guru sudah melaksanakan dan menerapkan komponen dari
indicator menjelaskan dengan sangat baik.
4.2.3 Ditinjau dari Pembelajaran Tematik
Menurut Sri Anitah 2009:2.33 pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa dengan
melibatkan beberapa mata pelajaran. Prioritas pembelajaran tematik adalah terciptanya pembelajaran bersahabat, menyenangkan dan bermakna. Karakteristik
pembelajaran tematik adalah pada siswa, fleksibel tidak ada pemisahan mata pelajaran
dan dapat
mengembangkan bakat
sesuai minat
siswa, menumbuhkembangkan kreativitas siswa, kemampuan social, belajar bertahan
lama, dan menumbuhkan kemampuan memecahkan masalah.
Namun pada kenyataan di lapangan, walaupun di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sudah ditulis secara tematik, namun dalam pelaksanaannya masih
menggunakan pembelajaran per mata pelajaran. Guru melakukan hal ini karena anak akan lebih faham jika diajarkan pelajaran per mata pelajaran dan tidak secara
tematik.
4.2.4 Ditinjau dari Kemampuan Guru Menjelaskan