Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum

maka diperlukan rancangannya berupa kurikulum yang landasan pengembangannya berupa perkembangan masyarakat itu sendiri.

2.1.2.3 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Ada berbagai prinsip pengembangan kurikulum yang merupakan kaidah yang menjiwai kurikulum tersebut. Pengembangan kurikulum dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang di dalam kehidupan sehari-hari atau menciptakan prinsip-prinsip baru. Sebab itu, selalu mungkin terjadi suatu kurikulum menggunakan prinsip-prinsip berbeda dengan yang digunakan kurikulum lain Depdikbud, 1982:27 . Berbagai prinsip pengembangan kurikulum tersebut diantaranya : prisip berorientasi pada tujuan, prinsip relevansi, prinsip eisiensi, prinsip efektivitas, prinsip fleksibilitas, prinsip integritas, prinsip kontinuitas, prinsip sinkronisasi, prinsip objektivitas, prinsip demokrasi dan prinsip praktis Depdikbud, 1982 : 27-28 . Dari berbagai prinsip pengembangan kurikulum tersebut, tiga diantaranyaadalah prinsip relevansi, prinsip kontinuitas, dan prinsip fleksibilitas dapat diuraikan sebagai berikut: Dimyati, 2013:278-279 a. Prinsip Relevansi Apabila pengembang kurikulum melaksanakan pengembangan kurikulum dengan memilih jabaran komponen-komponen kurikulum agar sesuai relevan dengan berbagai tuntutan, maka pada saat itu ia sedang menerapkan prinsip relevansi pengembangan kurikulum. Relevansi berarti sesuai antara komponen tujuan, isi pengalaman belajar, organisasi, dan evaluasi kurikulum, dan juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik dalam pemenuhan tenaga kerja maupun warga masyarakat yang diidealkan. Relevansi dibedakan menjadi dua macam, yakni relevansi ke luar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Sedangkan relevansi ke dalam yaitu terjalin relevansi di antara komponen-komponen kurikulum, tujuan, isi, proses penyampaian, dan evaluasi. b. Prinsip Kontinuitas Komponen kurikulum yakni tujuan, isi pengalaman belajar, organisasi dan evaluasi dikembangkan secara berkesinambungan. Prinsip kontinuitas atau berkesinambungan menghendaki pengembangan kurikulum yang berkesinambungan secara vertikal dan berkesnambungan secara horizontal. Berkesinambungan secara vertikal bertahap berjenjang dalam artian antara jenjang pendidikan yang satu dengan dengan jenjang pendidika yang lebih tinggi dikembangkan kurikulumnya secara berkesinambungan tanpa ada jarak diantara keduanya, dari tujuan pembelajaran sampai ke tujuan pendidikan nasional juga berkesinamungan, demikian pula komponen yang lain. Berkesinambungan secara vertikal menuntut adanya kerjasama antara pengembangan kurikulum jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah, dan jenjang pendidikan. Sedangkan berkesinambungan secara horizontal berkelanjutan dapt diartikan pengembangan kurikulum jenjang pendidikan dan tingkat kelas yang sama tidak terputus-putus dan merupakan pengembangan yang terpadu. c. Prinsip Fleksibilitas Para pengembang kurikulum harus menyadari bahwa kurikulum harus mampu disesuaikan dengan situasai dan kondisi setempat dan waktu yang selalu berkembang tanpa merombak tujuan pendidikan yang harius dicapai. Selain itu, perlu disadari juga bahwa kurikulum dimaksudkan untuk mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampun berbeda.Dari uraian sebelumnya, jelas bahwa prinsip flesibilitas menuntut adanya keluwesan dalam mengembangkan kurikulum tanpa mengorbankan tujuan yang hendak dicapai. Namun demikian, keluwesan jangan diartikan bahwa kurikulum dapat diubah- ubah kapan saja. Keluwesan harus diterjemahkan sebagai kelenturan melakukan penyesuaian-penyesuaian komponen kurikulum dengan setiap situasi dan kondisi yang selalu berubah.

2.1.2.4 Kurikulum KTSP