Studi Pendahuluan HASIL PENELITIAN

138 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang Kemampuan Guru Menjelaskan dalam Pembelajaran Tematik Berbasis KTSP di SD Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Adapun analisis data yang digunanakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif persentase yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai Kemampuan Guru Menjelaskan dalam Pembelajaran Tematik Berbasis KTSP di SD Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.

4.1.1 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilaksanakan untuk memperoleh data awal tentang Kemampuan Guru Menjelaskan dalam Pembelajaran Tematik Berbasis KTSP di SD Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Studi pendahuluan ini dilaksanakan pada tanggal 3-7 Maret 2015 dengan melakukan studi lapangan dan wawancara di lima sekolah dasar terhadap guru kelas 1, 2, dan 3 di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, meliputi SDN Purwoyoso 02, SDN Ngaliyan 05, SDN Kalipancur 02, SDN Bringin 01, dan SDN Podorejo 01. Observasi dilakukan dengan mengamati cara mengajar guru dan mengamati bagaimana respon siswa selama mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru rata-rata menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas. Guru juga jarang menggunakan media dalam proses pembelajaran, padahal usia anak SD khususnya dikelas rendah masih berfikir secara konkret, hal ini mengharuskan guru untuk menggunakan media dalam proses pembelajaran, supaya anak bisa faham dan tidak merasa bosan saat pembelajaran berlangsung. Menurut pendapat guru di lima SD ini jika didalam kelas diterapkan pembentukan kelompok untuk kelas rendah, maka hal ini dinilai kurang efektif, karena anak yang malas akan menggantungkan kepada anak yang aktif dan pintar, sehingga yang pasif semakin pasif dan tidak mau berusaha untuk memecahkan masalah sendiri. Untuk hasil observasi terhadap siswa, kebanyakan siswa sudah merasa senang, aktif, bersemangat dalam belajar dan percaya diri selama mengikuti pembelajaran dari guru. Teknik pengumpulan data selanjutnya diperoleh dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan guru dan kepala sekolah masing-masing SD. Wawancara yang berkaitan dengan kemampuan menjelaskan guru dan juga untuk mengetahui bagaimana respon siswa setelah diberi penjelasan materi oleh guru. Secara keseluruhan, pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya difokuskan pada satu pelajaran dan tidak menggunakan tematik. Karena siswa akan lebih faham dengan pembelajaran 1 mata pelajaran daripada menggunakan tematik, anak akan bingung dengan pelajaran yang ia dapat, karena pergantian dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran yang lain belum bisa membedakan, hal itu akan membingungkan siswa. Dari pihak guru juga kesusahan mencari materi yang pas untuk perpindahan mata pelajaran. Untuk keterampilan menjelaskan yang dilakukan guru sudah bagus. Guru sudah menerapkan beberapa komponen dari menjelaskan walaupun masih ada yang belum diterapkan saat pembelajaran. Hal ini dikarenakan keadaan siswa saat pembelajaran berlangsung maupun kesiapan dari guru sendiri sebelum memulai pembelajaran. Guru sudah memaksimalkan dalam melakukan pembelajaran. Sehingga dari pihak kepala sekolah juga ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas kerja guru melalui evaluasi dan KKG yang sudah pernah dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan respon yang didapat dari siswa bahwa mereka merasa senang, aktif, bersemangat dalam belajar, dan percaya diri ketika diberi penjelasan oleh gurunya saat pembelajaran berlangsung. Untuk kinerja guru kelas, penilaian dari Kepala Sekolah itu sendiri sudah pasti baik. Guru memiliki empat kompetensi dan sudah mampu mengendalikan siswa. Selain dari hasil observasi, data selanjutnya dperoleh berdasarkan hasil angket yang dibagikan untuk guru kelas 1, 2, dan 3 serta Kepala Sekolah. Angket yang dibagikan untuk 15 guru yang berisi 5 pernyataan berkaitan dengan kemampuan guru dalam hal menjelaskan materi pada siswanya. Sedangkan angket yang dibagikan untuk Kepala Sekolah yang berisi 5 pernyataan yang berkaitan dengan kinerja guru kelas tentang 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Gambaran secara umum, hasil angket guru dalam menjelaskan materi pada siswanya sangat baik. Rata-rata guru di lima SD tersebut selalu menerapkan komponen dari keterampilan menjelaskan, walaupun belum secara maksimal. Akan tetapi, perolehan hasil angket ini bertolak belakang dengan hasil observasi yang peneliti lakukan. Pada hasil observasi, sebelum memulai pembelajaran guru tidak menyiapkan media pembelajaran yang akan dijelaskan untuk siswa, sedangkan diangket guru menyatakan bahwa selalu menyiapkan media sebelum memulai pembelajaran. Selanjutnya, angket yang ditujukan untuk Kepala Sekolah masing-masing SD berkaitan dengan kinerja guru kelas rata-rata baik dan guru juga sudah menerapkan empat kompetensi dasar yang harus dimiliki guru pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Penelitian ini dilaksanakan di lima Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang meliputi SDN Purwoyoso 02 Jl. Purwoyoso Tengah, SDN Bringin 01 Jl. Gondoriyo, SDN Kalipancur 02 Jl. Candi Pawon Selatan IX, SDN Podorejo 01 Jl. Kyai Padak, dan SDN Ngaliyan 05 Jl. Moch Ikhsan. Sarana dan prasarana yang terdapat di lima SD tersebut baik dan memadai, seperti ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, dan lapangan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Namun di SDN Bringin 01 masih kekurangan satu ruang kelas sehingga satu kelas digunakan bergantian. Lokasi sekolah yang berada dekat dengan perkotaan di pinggir jalan raya seperti SDN Ngaliyan 05, SDN Kalipancur 02, SDN Bringin 01, dan SDN Purwoyoso 02 mengalami masalah kebisingan yang disebabkan karena banyaknya kendaraan yang melintas disekitar sekolah. Hal ini dapat mengganggu kegiatan belajar dan perhatian siswa terutama saat di kelas. Sedangkan sekolah yang berada jauh dari perkotaan dan jalan raya seperti SDN Podorejo 01 lebih tenang karena SD ini terletak di pedesaan yang kondisinya jauh dari kendaraan yang melintas. Akan tetapi sarana prasarana yang terdapat di SDN Podorejo 1 sangat perlu diperhatikan, karena kondisi bangunan dari atap sampai lantai banyak yang sudah rusak, sehingga menjadikan siswa tidak nyaman dengan kondisi tersebut.Berikut identitas dari 5 sekolah dasar yang dilakukan untuk peneitian :

a. SD Negeri Ngaliyan 05

1 Nama Sekolah : SD Negeri Ngaliyan 05 2 NSS : 101030116032 3 Status : Negeri 4 Alamat : Jl. Raya Ngaliyan, Ngaliyan

b. SD Negeri Purwoyoso 02

1 Nama Sekolah : SD Negeri Purwoyoso 02 2 NSS : 101030116010 3 Status : Negeri 4 Alamat : Jl. Purwoyoso, Kelurahan Purwoyoso, Ngaliyan

c. SD Negeri Bringin 01

1 Nama Sekolah : SD Negeri Bringin 01 2 NSS : 101030116027 3 Status : Negeri 4 Alamat : Jalan Gondoriyo, kelurahan Bringin, kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang d. SD Negeri Kalipancur 02 1 Nama Sekolah : SD Negeri Kalipancur 02 2 NSS : 101030116028 3 Status : Negeri 4 Alamat : Jl. Candi Pawon Selatan, Kalipancur, Ngaliyan e. SD Negeri Podorejo 01 1 Nama Sekolah : SD Negeri Podorejo 01 2 NSS : 101030116003 3 Status : Negeri 4 Alamat : Jl. Raya Podorejo, Podorejo, Ngaliyan

4.1.2 Reduksi Data