Ditinjau dari Kinerja Guru

aktif yang selalu menjawab pertanyaan. Diakhir pembelajaran biasanya guru melakukan tanya jawab tentang pelajaran yang sudah dipelajari.

4.2.5 Ditinjau dari Kinerja Guru

Menurut Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Undang-undang ini menuntut penyesuaian penyelenggaraan pendidikan dan pembinaan guru agar guru menjadi profesional. Di satu pihak, pekerjaan sebagai guru akan memperoleh penghargaan yang lebih tinggi, tetapi dipihak lain pengakuan tersebut mengharuskan guru memenuhi sejumlah persyaratan agar mencapai standar minimal seorang profesional. Pengakuan terhadap guru sebagai tenaga professional akan diberikan manakala guru memiliki antara lain kualitas akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik yang dipersyaratkan pasal 8. Kualifikasi akademik tersebut harus “diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat” pasal 9. Sertifikat pendidik diperoleh guru setelah mengikuti pendidikan profesi pasal 10 ayat 1. Adapun jenis-jenis kompetensi yang dimaksud pada undang- undang tersebut meliputi “kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional” pasal 10 ayat 1. Dari hasil penelitian yang dilakukan kebanyakan guru sudah menempuh pendidikan S1 PGSD dan D2 PGSD. Guru sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil dan masih ada yang menjadi guru honorer. Kebanyakan guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik. Pada awal pembelajaran, guru sudah memberikan apersepsi dan menyanyi dengan siswa, yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa tentang apa yang akan dipelajari dihari tersebut. Dikelas rendah sudah kita ketahui bahwa anak-anak masih pada tahap berfikir operasional konkret, dan tidak bisa berfikir secara abstrak. Jadi guru dituntut harus aktif dan juga membuat siswa agar lebih aktif dipembelajaran. Ada beberapa guru yang menjelaskan pembelajaran dengan bantuan pengeras suara, hal ini bertujuan agar suara guru terdengar keras dan jelas. Disamping itu, siswa juga akan lebih senang jika disuruh maju kedepan untuk memberikan pendapatnya maupun untuk bernyanyi. Pada saat pembelajaran, guru sudah menerapkan beberapa komponen dari menjelaskan yang berupa menyiapkan materi, suara yang jelas, memberi ilustrasi, menggunakan media, dan lain-lain. Guru sudah menggunakan buku dari berbagai sumber dan mencoba menggali informasi yang ada dari buku bersama dengan siswanya. Misalnya membaca sebuah cerita secara bergantian antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa, kemudian guru meminta siswa untuk menyimpulkan isi dari cerita yang dibaca. Menurut guru, penguasaan keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran sangatlah penting, karena sebagian besar saat pembelajaran berlangsung penjelasan dari guru mempunyai peran yang penting karena bagi siswa guru ada sumber informasi baginya. Hal ini dapat meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna bagi anak didik karena pada umumnya pembicaraan lebih didominasi oleh guru daripada oleh anak didik. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Mengenai kompetensi pedagogik, guru sudah memahami bagaimana anak didiknya dikelas, sehingga sebelum memulai pembelajaran guru bisa menyiapkan perangkat dan media pembelajaran yang cocok dengan materi dan karakter anak. Akan tetapi masih ada beberapa guru yang belum menyiapkan media untuk kegiatan penunjang pembelajaran. Mengenai kompetensi kepribadian guru sudah bisa menjadi contoh yang baik bagi siswanya, mulai dari berangkat ke sekolah tepat waktu, rapi dalam berpakaian, menjaga sopan santun dan tata krama, saling menghormati antar warga sekolah, menjaga kebersihan dikelas dan menerapkan nilai-nilai karakter di sela-sela pembelajaran. Mengenai kompetensi social guru dengan lingkungan sekolah juga sudah baik. Guru mampu menjalin komunikasi yang harmonis antar guru dan kepala sekolah serta dengan komite dan orang tua siswa. Akan tetapi komunikasi antara guru dan orang tua siswa mengalami beberapa kendala, komunikasi hanya dilakukan pada saat penerimaan raport saja, itu pun kalau orang tua siswa mau hadir untuk mengambil, karena biasanya yang mengambil adalah perwakilan dari orang tua siswa atau saudara. Hal demikian menjadi kendala bagi guru untuk menyampaikan seberapa jauh perkembangan anak dan hal-hal yang perlu diberi perhatian secara khusus oleh orang tua siswa. Mengenai kompetensi professional, secara keseluruhan guru sudah melaksanakan keterampilan dasar mengajar dengan baik walaupun belum secara maksimal. Terkadang guru juga sudah memanfaatkan media dan alat peraga yang sudah tersedia di sekolah. Hal ini harus dilakukan oleh guru secara terus-menerus guna untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran dan menarik perhatian serta kemauan siswa untuk belajar.

4.2.6 Ditinjau dari Respon Siswa