151
BAB III  ~  Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi
Fungsi tunggal dalam ilustrasi di atas disebut fungsi komposisi. Operasinya disebut komposisi atau pergandaan fungsi. Komposisi dari g dan f  dinotasikan  o
g f .  Perhatikan bahwa
o g f
adalah pergandaan yang mengerjakan f lebih dulu, baru diteruskan oleh g. Fungsi
o g f
dibaca sebagai fungsi g bundaran f. Dari contoh di atas, kita peroleh:
= =
= =
o o
o o
1 3
2 4
g f r
g f p
g f r
g f r
Penentuan itu dapat pula diperoleh dari f dan g, seperti berikut ini.
= =
= =
= =
= =
= =
= =
o o
o o
1 1
2 2
3 3
4 4
g f g f
g a r
g f g f
g c r
g f g f
g b p
g f g f
g a r
Secara umum komposisi di atas dirumuskan sebagai:
= o
g f x g f x
Gambar 3.25 Komposisi Fungsi
3.6.1 Syarat Agar Dua Fungsi Dapat Dikomposisikan
Jika  kita  mempunyai  dua  fungsi,  f  dan  g,  apakah  keduanya  selalu  dapat dikomposisikan? Kita perhatikan contoh berikut ini.
Gambar  3.26 A
B C
x fx
gfx
1 2
3 4
a b
c d
A B
→ :
f A B
A B
→ :
g C D
a b
c p
q r
Matematika Kelas XI - IPS SMA
152
Dari dua fungsi, f dan g, kita peroleh f1 = d, tetapi gd tidak ada karena d bukan elemen dari C. Sekarang perhatikan dua fungsi berikut ini.
Gambar  3.27
Dari  dua  fungsi,  f dan  g,  kita  dapat  membuat  komposisinya karena setiap peta dari elemen A oleh f merupakan elemen dari C daerah asal g.
Dari  dua  contoh  kasus  di  atas,  kita  dapat  menyimpulkan  bahwa  jika  kita mempunyai  dua  fungsi  tidak  selalu  dapat  dikomposisikan.  Lebih  lanjut,  dari
contoh kedua kita menyimpulkan hasil berikut ini.
Teorema  3.1 Syarat fungsi g dan f dapat dikomposisikan, atau
o g f
ada, jika daerah hasil dari f adalah himpunan bagian dari daerah asal dari
g, yaitu ⊆
g
f A D .
Misalkan g fungsi genap dan
h f
g = o
, apakah h selalu genap? Misalkan g fungsi ganjil dan
h f
g = o
. Apakah h selalu ganjil? Bagaimana jika f ganjil? Bagaimana jika f genap?
→ :
f A B
→ :
g C D
A B
C D
x y
z a
b c
d a
b c
d p
q r
Tugas Mandiri
153
BAB III  ~  Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi
Contoh  3.6.1 Diketahui fungsi f dan g diberikan oleh diagram panah berikut.
Gambar  3.28
Gambarlah diagram panah dari
o g f
. Penyelesaian:
Dari diagram panah di atas, kita peroleh:
= =
= =
= =
= =
= =
= =
o o
o o
1 1
2 2
3 3
4 4
g f g f
g c r
g f g f
g c r
g f g f
g b q
g f g f
g d q
Diagram panah untuk  o g f  adalah:
Gambar  3.29
W Contoh  3.6.2
Fungsi f dan g dari  ¡  ke ¡
dirumuskan oleh: f x  = x  3   dan gx = x
2
Tentukan rumus untuk
o g f
.
1 2
3 4
a b
c d
a b
c d
p q
r A
B B
C
f : A B
g : B C
1 2
3 4
p q
r A
C
g f
: A C
Matematika Kelas XI - IPS SMA
154
Penyelesaian: Dengan aturan komposisi,
o g f
x = gf x = gx  3 = x  3
2
= x
2
 6x + 9 W
Contoh  3.6.3 Diketahi f dan g dengan himpunan pasangan berurutan berikut.
f = {0, 2, 1, 3, 2, 4} g = {2, 3, 3, 4, 4, 6, 5, 7}
Tentukan
o g f
dan
o g f
2. Penyelesaian:
Dengan menghitung satu per satu,
o g f
= {0,3, 1,4, 2,6} sehingga:
o g f
2 = gf 2 = g4 = 6 W
Contoh  3.6.4 Fungsi f dan g pada  ¡  didefinisikan sebagai berikut.
f x =  x + 5  dan  gx = x
2
+ 3x + 1 Hitung
o g f
2 secara langsung. Penyelesaian:
Dengan cara langsung tanpa melalui rumus
o g f
2 = gf2 = g2 + 5
= g3 = 3
2
+ 33 + 1 = 19 W
Buktikan  bahwa  operasi  komposisi  fungsi  bersifat  asosiatif,  yaitu  jika    f,  g,  dan  h sembarang, maka berlaku:
f g
h f
g h =
o o
o o
Tugas Mandiri
155
BAB III  ~  Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi
3.6.2 Menentukan Komponen Fungsi Apabila Aturan Komposisinya Diketahui