4. Perumusan Hipotesa Hipotesa yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Sistem motivasi kerja dan budaya perusahaan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan.
b. Kondisi kerja, hubungan kerja, penghargaan, pengembangan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
c. Peraturan perusahaan, gaya kepemimpinan, aspirasi serikat pekerja, kualitas manajemen, iklim perusahaan, dan norma perusahaan
berpengaruh terhadap budaya perusahaan. d. Perilaku karyawan, disiplin karyawan, loyalitas, dedikasi karyawan,
kerjasama, dan kematangan karyawan berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
5. Penyusunan Kuesioner dan Skala Pengukuran Kuesioner terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk
tertutup yang berjumlah 70, yaitu bentuk pertanyaan dimana responden dapat memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala pengukuran
yang digunakan untuk setiap jawaban yang diberikan responden adalah menurut aturan Likert yang dimodifikasi, yaitu pemberian skala dengan 4
kategori yaitu SS sangat setuju, S setuju, TS tidak setuju, STS sangat tidak setuju. Isi kuisioner meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan sistem motivasi kerja, faktor-faktor budaya perusahaan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja
karyawan. 6. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tahapan yang dilakukan dalam pengumpulan dan pengolahan data ini adalah 1 mengumpulkan kuisioner yang disebarkan, 2 memberikan
skor pada setiap jawaban responden, 3 tabulasi nilai skor jawaban sebagai data, 4 menganalisis dan mengolah data. Analisis data digunakan
untuk menjelaskan keeratan hubungan antara sistem motivasi kerja dan budaya perusahaan terhadap produktivitas kerja karyawan. Analisa data
juga digunakan untuk menentukan faktor yang paling dominan dari tiap unsur sistem motivasi kerja, budaya perusahaan dan produktivitas kerja
karyawan. Analisa data menggunakan Struktural Equation Modeling SEM,
yaitu suatu teknik variabel ganda yang dapat digunakan untuk
mendeskripsikan keterkaitan hubungan linier secara simultan variabel-
variabel pengamatan, yang sekaligus melibatkan variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung. Variabel laten penerapan sistem motivasi
kerja
1
ξ terdiri dari indikator-indikator : X
1
= Kondisi Kerja
X
2
= Hubungan Kerja X
3
= Penghargaan X
4
= Pengembangan sedangkan variabel budaya kerja
2
ξ terdiri dari indikator-indikator : X
5
= Gaya Kepemimpinan X
6
= Aspirasi Serikat Pekerja X
7
= Norma perusahaan X
8
= Kualitas Manajemen X
9
= Peraturan Perusahaan X
10
= Iklim Perusahaan dan variabel produktivitas kerja karyawan
η , dengan indikatornya yang terdiri dari :
Y
1
= Perilaku Kerja Y
2
= Dedikasi karyawan Y
3
= Disiplin karyawan Y
4
= Loyalitas Karyawan Y
5
= Kerjasama Karyawan Y
6
= Kematangan Karyawan Penetapan indikator-indikator dari setiap masing-masing variabel
didasarkan atas studi pustaka. Adapun definisi masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
a. Penerapan sistem motivasi kerja meliputi kondisi kerja, hubungan kerja, penghargaan, dan pengembangan Hasibuan, 2003.
b. Budaya kerja karyawan, meliputi peraturan perusahaan, gaya kepemimpinan, iklim perusahaan, aspirasi serikat pekerja, kualitas
manajemen, dan norma perusahaan. Moeljono, 2005. c. Produktivitas kerja, meliputi perilaku karyawan, dedikasi karyawan,
disiplin karyawan, loyalitas, kerjasama, dan kematangan karyawan Siagian, 2002.
Analisa data masing-masing variabel akan diproses dengan menggunakan software LISREL Linear Struktural Relationship 8.30.
IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN F. Sejarah Perusahaan
PT. Interbis Sejahtera berdiri pada tanggal 3 Februari 1990 yang berlokasi di Jalan HBR Km 8 Kota Palembang Kelurahan Karya Baru,
Kecamatan Sukarami, Kotamadya Palembang, Sumatera Selatan. Akte No. 31 tanggal 18 Oktober 1989 dengan pengesahan notaries Tina Chandagrun, SH.
PT. Interbis Sejahtera merupakan perubahan dari PT. Toronto, dimana AKte Pendirian PT. Toronto ini bernomor 32 tanggal 15 Juni 1978.
PT. Toronto merupakan perusahaan swasta nasional, yang kemudian berubah menjadi PMA dengan Akte No. 31 tanggal 18 Oktober 1991, karena
itulah maka PT. Toronto diubah menjadi PT. Interbis Sejahtera seperti sekarang ini.
Izin-izin untuk pembangunan dan pendirian pabrik antara lain : 1. Izin Usaha Tetap, Nomor : 030DJAIIUT-1Non PMA-PMDNI1990
tanggal 20 Januari 1990, dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. 2. Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP nomor 270606PBIV1990 tanggal
6 April 1990, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Perdagangan Tingkat I Sumatera Selatan atas nama Menteri Perdagangan.
3. Izin tempat Usaha nomor 597IZPPWK tanggal 26 Juni 1990 dikeluarkan oleh Wali Kotamadya Palembang.
4. Suarat Pemberitahuan tentang persetujuan Presiden atas pengalihan status Non PMAPMDN menjadi PMA nomor 01V1989 tanggal 15 Januari
1989 dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal. 5. Izin Usaha Industri, Nomor : 249TIndustri1991 tanggal 13 Agustus
1991, dikeluarkan oleh badan Koordinasi Penanaman Modal. 6. Izin Kerja Malam Wanita, Nomor : 19DispWan1992 tanggal 22 Februari
1992 dikeluarkan oleh Departemen tenaga Kerja RI Kantor Wilayah Departemen Tenaga RI Propinsi Sumatera Selatan.
G. Lokasi Perusahaan
Lokasi Perusahaan PT. Interbis Sejahtera berada di Jalan HBR Motik Kelurahan Karya Baru Kecamatan Sukarami Kotamadya Daerah Tingkta II
Palembang Sumatera Selatan. Lokasi kegiatan pabrik berada dalam suatu areal seluas ± 3,25 hektar yang terletak 8 Km arah barat laut Kota Palembang.
Untuk mengetahui lebih jelas lokasi pabrik dapat dilihat pada lampiran 2. Lingkungan sekitar pabrik adalah sebagai berikut :
¾ Sebelah Utara : Jalan HBR Motik
¾ Sebelah Selatan : Semak-semak dan tanah kosong
¾ Sebelah Timur : Perumahan penduduk
¾ Sebelah Barat : Pabrik Indofood Sukses makmur
Bangunan dan peralatan pada PT. Interbis Sejahtera ini sudah merupakan bangunan yang permanent. Peralatan untuk pelaksanaan produksi
antara lain dough mixer, dough brake, biskuit baking oven, cream mixer, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tata letak denah pabrik dapat dilihat pada
pada lampiran 3.
H. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan pada PT. Interbis Sejahtera dapat dilihat pada gambar 6 dibawah ini :
Gambar 6. Struktur Organisasi PT. Interbis Sejahterta
Dibawah bagian-bagian tersebut masih ada lagi bagian-bagian yang lebih kecil yang merupakan unit-unit kerja berdasarkan bagian kerja masing-
masing. Tugas masing-masing dari beberapa bagian tersebut adalah : 1. Direktur Utama
¾ Merencanakan kapasitas dan produksi tiap tahun ¾ Merencanakan besarnya pemasaran dan pengembangan usaha
2. Direkrtur Umum dan Administrasi ¾ Mengadakan perencanaan dan pengawasan bidang umum dan
administrasi ¾ Mengadakan koordinasi dengan seluruh unit
3. Bagian Produksi ¾ Melaksanakan produksi
¾ Melakukan pengawasan terhadap karyawan yang bekerja ¾ Pengawasan terhadap mutu produksi dan pengepakan
¾ Pengawasan kebersihan tempat kerja ¾ Melaksanakan pengawasan mutu terhadap bahan baku sebelum diolah
dan terhadap bahan jadi sebelum dipasarkan. 4. Bangian Bengkel
¾ Merawat peralatan yang ada dipabrik ¾ Memperbaiki peralatan yang rusak
5. Bagian Packing ¾ Melakukan pengawasan terhadap pengepakan produksi
6. Bagian Personalia ¾ Merencanakan keperluan tenaga kerja
¾ Merencanakan administrasi perusahaan ¾ Merencanakan administrasi Jamsostek
¾ Pelatihan untuk karyawan baru ¾ Pembinaan sumber daya manusia
7. Bagian Keamanan ¾ Menjaga keamanan dari perusahaan
¾ Mengawasi pelaksanaan kerja karyawan