25.00
65.84 5.83 3.33
SMP SMA
Diploma Sarjana
1.67 10
73.33 15
1-5 6-10
11-15 ≥16
diperhatikan pada saat melamar. Untuk lebih jelasnya, data responden berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada Gambar 10.
Gambar 10. Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Masa kerja responden dikelompokkan menjadi 4, yaitu di bawah 5
tahun, 6 – 10 tahun, 11 - 15 tahun, dan di atas 15 tahun. Terdapat 2 orang 1.67 yang bekerja di bawah 5 tahun, 12 orang 10 dengan masa kerja 6
- 10 tahun, 88 orang 73.33 dengan masa kerja 11 - 15 tahun dan 18 orang 15 dengan masa kerja
≥ 16 tahun.. Responden cukup loyal terhadap perusahaan, yang dapat dilihat pada persentase terbesar pada masa kerja 11 -
15 tahun. Hal ini dikarenakan perusahaan memberikan kompensasi yang cukup memuaskan bagi karyawan dan melihat kondisi persaingan kerja saat
ini cukup ketat sehingga mereka lebih memilih bekerja di PT. Interbis Sejahtera daripada menjadi pengangguran. Secara lengkapnya data responden
berdasarkan masa kerja disajikan pada Gambar 11.
Gambar 11. Data Responden Berdasarkan Masa Kerja
48 .
1 47
. 1
42 .
1 43
. 1
40 .
1 37
. 1
26 .
1 48
. 1
28 .
1 28
. 1
72 .
76 .
73 .
75 .
77 .
80 .
86 .
72 .
85 .
64 .
72 .
67 .
72 .
54 .
64 .
57 .
49 .
65 .
1 24
. 1
58 .
1 40
. 1
34 .
1 53
. 1
85 .
Gambar 12. Hasil Analisa Estimasi Awal LISREL 8.30
C. Deskripsi Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan, Budaya Perusahaan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Model persamaan struktural Structural Equation Modelling digunakan untuk mengetahui bentuk dan besar pengaruh antara variabel laten
bebas, yaitu motivasi Kerja ξ
1
dan budaya perusahaan ξ
2
dengan variabel laten tak bebas terikat, yaitu Produktivitas Kerja Karyawan
η. Keterangan mengenai unsur-unsur pembentuk variabel laten bebas dan variabel laten tidak
bebas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Variabel-variabel Penelitian
Variabel Laten Variabel Indikator
Nomor Pernyataan
Motivasi Kerja ξ
1
Variabel Laten Bebas Kondisi Kerja X
1
Hubungan Kerja X
2
Penghargaan X
3
Pengembangan X
4
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17
18, 19, 20, 21, 22 23, 24, 25, 26, 27
Budaya Perusahaan ξ
2
Variabel Laten Bebas Gaya Kepemimpinan X
5
Aspirasi Serikat Pekerja X
6
Norma Perusahaan X
7
Kualitas Manajemen X
8
Peraturan Perusahaan X
8
Iklim Perusahaan X
10
28, 29, 30, 31, 32 33, 34, 35, 36
37, 38, 39, 40, 41 42, 43, 44
45, 46, 47, 48, 49 50, 51, 52
Produktivitas Kerja Karyawan
η Variabel Laten Terikat
Perilaku Kerja Y
1
Dedikasi karyawan Y
2
Disiplin karyawan Y
3
Loyalitas Karyawan Y
4
Kerjasama Karyawan Y
5
Kematangan Karyawan Y
6
53, 54, 55 56, 57, 58, 59
60, 61, 62 63, 64, 65
66, 67, 68 69, 70
Setiap nomor pernyataan untuk variabel yang bersangkutan, diambil nilai mediannya seperti terlihat pada Lampiran 6 , yang kemudian diolah
dengan menggunakan LISREL 8.30. Pengambilan nilai median tersebut bertujuan untuk mencari satu angka yang dapat mewakili setiap variabel
indikator yang ada. Hasil estimasi awal dapat dilihat pada Gambar 12, yaitu nilai chi-square = 106.86, df degrees of freedom = 102, p-value = 0.35138
dan RMSEA = 0.020. Hal ini sesuai dengan aturan yang terdapat pada LISREL, bahwa untuk
mendapatkan model yang fit tepat, p-value harus lebih besar dari 0.05 dan nilai RMSEA lebih kecil dari 0.05 sedangkan nilai chi-square yang diperoleh
tidak jauh berbeda dari derajat bebasnya Solimun, 2002, sehingga dapat diartikan bahwa model ini merupakan model yang fit atau sesuai dengan data
52 .
1 46
. 1
28 .
1 47
. 1
41 .
1 38
. 1
21 .
1 48
. 1
28 .
1 29
. 1
72 .
00 .
1 77
. 76
.
79 .
81 .
00 .
1 74
. 87
. 46
.
55 .
68 .
00 .
1 74
. 89
. 78
. 92
. 35
. 1
24 .
1 58
. 1
39 .
1
65 .
1 53
. 1
88 .
Gambar 13. Hasil Analisa Estimasi LISREL 8.30
empiris, sehingga dapat diterima. Selain itu, dari hasil estimasi juga diperoleh loading
factor λ dan squared multiple correlation SMC.
Berdasarkan nilai yang dimiliki setiap variabel indikator, dapat dinyatakan bahwa penghargaan X
3
merupakan variabel indikator yang memiliki pengaruh terbesar terhadap motivasi kerja karyawan, yaitu dengan
SMC sebesar 29 dengan λ = 0.76. Untuk budaya perusahaan, norma
perusahaan X
7
merupakan variabel indikator yang memiliki pengaruh terbesar, yaitu 37 dengan
λ = 0.86, sedangkan untuk, produktivitas kerja karyawan
,
dedikasi karyawan Y
2
merupakan variabel indikator yang memiliki pengaruh terbesar, yaitu 30 dengan
λ = 0.72. λ merupakan koefisien yang menunjukkan seberapa besar tingkat kontribusi pengaruh
variabel indikator dalam membentuk variabel laten. Nilai λ yang paling besar
berarti menunjukkan bahwa variabel indikator tersebut merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk variabel laten. Hal ini bearti, semakin
besar nilai λ, maka semakin besar kontribusi pengaruh suatu variabel
indikator dalam membentuk variabel laten. Nilai squared multiple correlation SMC setiap variabel merupakan koefisien determinasi atau penjelas, yang
menunjukkan seberapa besar variabel indikator dapat menjelaskan atau mempengaruhi variabel laten. Sama halnya dengan loading factor, nilai SMC
yang paling besar menunjukkan bahwa variabel indikator tersebut memiliki bagian terbesar dalam membentuk mempengaruhi variabel laten.
Kemudian dilakukan analisa data dengan menentukan variabel indikator patokan atau pembanding. Dalam proses analisa, terdapat variabel
yang dijadikan sebagai patokan pembanding dengan cara memberikan nilai 1.00 untuk nilai
λ-nya, yaitu penghargaan, norma perusahaan, dan dedikasi karyawan. Ketiga variabel ini merupakan variabel indikator yang memiliki
nilai λ yang paling besar apabila semua variabel indikator dalam model
LISREL bersifat bebas tidak ditetapkan suatu nilai tertentu pada variabel tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kontribusi atau pengaruh
variabel yang tidak terdeteksi dalam model penelitian ini. Nilai λ variabel
lainnya selanjutnya dibandingkan dengan nilai λ dari variabel pembanding