Keterangan : x = vektor variabel penjelas bebas yang berukuran q x l Λ
x
= matriks koefisien yang mengindikasikan pengaruh variabel laten bebas terhadap variabel penjelas bebas yang
berukuran q x n ξ = vektor variabel laten bebas berukuran n x l
= vektor kesalahan pengukuran variabel penjelas bebas yang berukuran q x l
Raykov dan Marcoulides didalam Bechrudin 2002 menjelaskan bahwa model-model persamaan struktural seperti ini diasumsikan secara
spesifik arah hubungan antara konstruk. Model-model ini dapat digunakan untuk menguji apakah teori-teori yang diusulkan sesuai dengan model-model
empiisnya. Persamaan struktural dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini : Ada lima alasan mengapa Struktural Equation Modelling banyak
digunakan dalam penelitian Hisyam, 2003 : 1. SEM dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah interelasi
yang lebih kompleks dengan memperhatikan variabel laten dari masalah tersebut.
2. SEM menangani fenomena sosial dalam situasinya. 3. SEM telah diterapkan dalam berbagi bidang dan masalah sehingga
kepercayaan dalam penggunaannya dapat diperoleh. 4. SEM mempunyai representasi geometri yang memberikan gambaran atau
perwujudan relasi-relasi behavior. 5. SEM merupakan salah satu linear programming, yang merupakan metode
untuk mengkalkulasi rencana terbaik untuk mencapai sasaran yang digariskan dalam suatu keadaan, sehingga bersifat efektif dan efisien.
Silomun 2002 menyatakan bahwa parameter yang diduga dalam SEM meliputi parameter pada model pengukuran, parameter pengaruh
variabel eksogen terhadap variabel endogen, parameter pengaruh antar variabel endogen, parameter korelasi antar variabel eksogen, dan parameter
error . Dengan kata lain, parameter yang diduga cukup banyak, terutama
apabila model yang digunakan lebih kompleks, sehingga penerapan SEM dengan aplikasi beberapa program komputer, sangat kritis terhadap
1
δ
2
δ
3
δ
4
δ
5
δ
6
δ
7
δ
8
δ
9
δ
10
δ
11
δ
12
δ
13
δ
14
δ
15
δ
1
ζ
2
ζ
1
ε
2
ε
3
ε
4
ε
6
ε η
11
λ
21
λ
31
λ
41
λ
51
λ
61
λ
71
λ
81
λ
91
λ
112
λ
122
λ
152
λ
132
λ
142
λ
11
γ
12
γ
11
λ
21
λ
31
λ
41
λ
51
λ
61
λ
5
ε
102
λ
pemenuhan besarnya sampel. Beberapa pedoman penentuan besarnya sample size
, yaitu :
Bila pendugaan parameter menggunakan metode kemungkinan
maksimum, besar sampel yang disarankan adalah 100 - 200 dan minimum absolutnya adalah 50
Sebanyak 5 - 10 kali jumlah parameter yang ada di dalam model yang
akan diduga
Sama dengan 5 - 10 kali jumlah variabel manifest indikator dari
keseluruhan variabel laten
Gambar 2. Contoh Penerapan Model Persamaan Struktur Silomun 2002 menyatakan bahwa parameter yang diduga dalam
SEM meliputi parameter pada model pengukuran, parameter pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen, parameter pengaruh antar
variabel endogen, parameter korelasi antar variabel eksogen, dan parameter error
. Dengan kata lain, parameter yang diduga cukup banyak, terutama apabila model yang digunakan lebih kompleks, sehingga penerapan SEM
dengan aplikasi beberapa program komputer, sangat kritis terhadap pemenuhan besarnya sampel. Beberapa pedoman penentuan besarnya sample
size , yaitu :
Bila pendugaan parameter menggunakan metode kemungkinan
maksimum, besar sampel yang disarankan adalah 100 - 200 dan minimum absolutnya adalah 50
Sebanyak 5 - 10 kali jumlah parameter yang ada di dalam model yang
akan diduga
Sama dengan 5 - 10 kali jumlah variabel manifest indikator dari
keseluruhan variabel laten Menurut Solimun 2002, langkah-langkah dalam SEM adalah sebagai
berikut :
Gambar 3. Langkah-langkah dalam Structural Equation Modeling SEM
H. Pembentukan Model Dalam SEM
Hisyam 2003 menjelaskan terdapat tiga buah strategi dalam membangun model di dalam SEM, yaitu :
1. Confirmatory Modeling Strategy
Mayoritas aplikasi SEM menggunakan Confirmatory Modeling Strategy
, di mana seorang peneliti membentuk model dan hanya ingin mengetahui apakah model tersebut cocok atau tidak. Strategi ini adalah
strategi yang paling mudah, karena hanya menguji satu model saja dan setelah diperoleh hasilnya langsung dapat diputuskan apakah model
tersebut cocok atau tidak. Kekurangan dari strategi ini adalah bila sebuah model diterima maka
peneliti tidak akan mencari model lain yang juga mungkin diterima cocok. Karena terdapat kemungkinan bahwa model yang cocok tidak
hanya model yang diusulkan tersebut 2.
Competing Models Strategy Dalam Competing Models Strategy, model yang diusulkan
dibandingkan dengan beberapa model alternatif. Strategi ini lebih baik dari Confirmatory Modeling Strategy, karena peneliti dapat mengetahui
dan membandingkan beberapa model sehingga memperoleh informasi yang lebih banyak dan dapat memutuskan model mana yang akan digunakan.
3. Model Development Strategy
Dalam Model Development Strategy, sebuah model diusulkan lalu diestimasi dengan SEM, setelah diperoleh hasilnya cocok atau
tidak cocok, peneliti melakukan re-spesifikasi model untuk mendapatkan model yang lebih baik. Strategi ini yang paling banyak digunakan dan
yang paling baik, karena tidak harus membuat beberapa model aternatif yang cukup repot Competing Models Strategy, namun tidak menutup
kemungkinan adanya model lain yang lebih baik Confirmatory Modeling Strategy
. Salah satu paket perangkat lunak computer yang digunakan untuk
mengoperasikan metode Struktural Equation Modelling adalah Linier Struktural Relationship
LISREL, sehingga model SEM ini disebut juga
metode LISREL. Metode LISREL mengestimasi koefisien-koefisien dari sejumlah persamaan struktural yang linier. Metode ini secara khusus
dirancang untuk mengakomodasi bentuk-bentuk recursive dan reciprocal causation, simultaneity, interdependence, latent variabel
dan measurement errors
karenanya metode ini dapat menganalisis model-model dari bentuk yang relatif paling sederhana seperti multiple regression dan multivariate
regression sampai semakin rumit seperti path analysis, confirmatory factor
analysis, dan full struktural equation model Joreskog dan Sorbom, 1996.
Hisyam 2003 menjelaskan, LISREL menggunakan notasi dengan huruf Yunani sebagai lambang dari matrik, konstruk dan indikator. Untuk
jelasnya perhatikan tabel dibawah ini : Tabel 1. Notasi Matrik Pada LISREL
Model Lisrel Keterangan
Matrik Elemen
Construt dan Indicator
a. Construct Exogenus Ksi
Exogenus Construct ξ
Endogenus Eta Endogenus Construct
η b. Indicator
Exogenus Exogenus Indicator
X Endogenus Endogenus
Indicator Y
Matrik
a. Structural Model Beta
Relasi dari η kepada η
Β β
Gamma Relasi dari
ξ kepada η Γ
γ Phi
Hubungan antar ξ
Φ φ
Psi Error dari
η Ψ
ψ b. Measurement Model
Lamda-X Loading dari X
Λ
x
λ
x
Lamda-Y Loading dari Y
Λ
y
λ
y
Theta-Delta Error dari
X Θ
δ
θ
δ
Theta_Epsilon Error dari
Y Θ
ε
θ
ε
III. METODOLOGI PENELITIAN C. Kerangka Pemikiran
Sumber daya manusia bagi suatu perusahaan merupakan sumber daya yang utama karena kemampuan dan kualitasnya sangat menentukan
keberhasilan suatu perusahaan. Agar dapat diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan suatu pendekatan yang dapat meningkatkan
motivasi kerja sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan motivasi kerja yang tinggi, karyawan akan berusaha untuk memberikan kontribusinya
yang maksimal dalam usaha peningkatan produktivitas perusahaan. Suatu hal yang juga perlu dipikirkan adalah iklim organisasi. Terdapat kemungkinan
iklim yang ada, kurang memberikan dorongan kepada karyawan untuk berprestasi. Untuk itu manajemen perlu memperbaiki gairah kerja karyawan
dengan menciptakan iklim organsasi yang lebih baik, dalam hal ini budaya perusahaan perlu mendapat perhatian. Penilaian terhadap motivasi kerja dan
nilai-nilai budaya perusahaan memiliki hubungan yang erat terhadap produktivitas kerja karyawan, karena dengan menerapkan suatu motivasi kerja
yang baik serta terciptanya budaya perusahaan yang kondusif dan terarah bagi karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Gambar 4 memberikan informasi bahwa terdapat tiga variabel laten
yang ditandai dengan gambar elips, yaitu motivasi kerja, budaya perusahaan dan produktivitas kerja karyawan. Ketiga variabel tersebut dijelaskan oleh
beberapa variabel indikator yang dinyatakan dengan X dan Y. Pengaruh peubah laten terhadap peubah indikator disebut faktor loading yang diberi
simbol λ lamda.
γ adalah koefisien pengaruh peubah laten eksogenus terhadap peubah laten endogenus. Peubah-peubah tanpa penutup adalah
peubah kesalahan atau pengganggu, sedangkan anak panah menggambarkan sebab akibat peubah pada pangkal panah mengakibatkan peubah pada ujung
panah.