Penghargaan X Variabel Laten Bebas Motivasi Kerja Karyawan

d. Pengembangan X

4 Efisiensi suatu organisasi tergantung pada baik buruknya pengembangan anggota organisasi itu sendiri. Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaanjabatan, melalui pendidikan atau pelatihan Hasibuan, 2003. Peserta pengembangan dari suatu perusahaan adalah karyawan baru dan lama, baik dia tenaga operasional maupun manajerial. Pengembangan dilakukan terhadap karyawan baru karena biasanya karyawan baru belum memiliki kemampuan secara penuh untuk melaksanakan tugasnya. Karyawan lama biasanya mengikuti program pengembangan karena ditugaskan perusahaan sebagai tuntutan pekerjaan, jabatan, perluasan perusahaan, serta persiapan untuk promosi. Variabel ini berkontribusi sebesar 0.76 dalam membentuk motivasi kerja karyawan yang berarti 24 lebih rendah dibandingkan dengan penghargaan,atau 1 lebih rendah dibandingkan dengan hubungan kerja, dengan SMC sebesar 0.28 28 . Hal ini menunjukkan juga bahwa karyawan PT. Interbis menyadari pengembangan memegang peranan yang cukup berpengaruh dalam memotivasi kerja mereka. Hal ini sesuai apa yang dikemukakan oleh Siagian 2003, bahwa salah satu manfaat pengembangan ialah meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dengan komitmen organisasional yang lebih tinggi, yang akhirnya menuju peningkatan produktivitas kerja organisasi. Seperti disebutkan diatas, bahwa salah satu sarana pengembangan diri melalui pelatihan. Pelatihan merupakan suatu sarana yang dilakukan perusahaan dengan dengan maksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan dari karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan. Tingginya penilaian responden ini diduga karena responden menyadari pentingnya pelatihan untuk pengembangan karir mereka. Pelatihan untuk karyawan dalam suatu organisasi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk mencapai kualitas, namun sering dianggap sebagai pemborosan oleh perusahaan. Perusahaan yang baik akan mempertimbangkan pelatihan sebagai investasi dan menganggap karyawan yang mendapat pelatihan merupakan aset perusahaan. PT. Interbis Sejahtera juga melaksanakan pelatihan untuk pengembangan diri karyawannya. Pelatihannya sendiri dibedakan menjadi dua yakni : ¾ Internal Training yaitu pelatihan yang dilakukan didalam perusahaan ditujukan untuk karyawan baru dan biasanya ditujukan untuk karyawan operasional yang dimutasikan dari satu bagian ke bagian lainnya. Yang memberikan pelatihan untuk internal training ini adalah bagiansub bagian dimana karyawan itu ditempatkan. ¾ Eksternal Training yaitu pelatihan yang dilakukan di luar perusahaan dan biasanya pelatihan ditujukan untuk karyawan manajerial tetapi tidak menutup kemungkinan eksternal training ditujukan untuk karyawan operasional juga. Selain pelatihan dalam rangka pengembangan diri, perusahaan juga melakukan promosi kepada karyawannya dalam rangka pengembangan diri. Hasibuan 2003 menjelaskan, promosi adalah perpindahan yang memperbesar authority dan responbility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi sehingga kewajiban, status, dan penghasilannya semakin besar. Dari pengertian dapat diartikan bahwa karyawan yang dipromosikan akan mendapat tugas dan tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan jabatannya yang terdahulu. Pihak manajemen biasanya lebih condong untuk memilih kecakapan kerja sebagai dasar melakukan promosi. Hal ini dinilai lebih objektif karena mereka memandang bahwa kompetensi adalah dasar untuk kemajuan, walaupun banyak yang menilai bahwa semakin lama masa kerja seseorang maka pengalaman kerjanya akan semakin banyak dan ini dijadikan bekal untuk melakukan promosi. Tetapi dalam hal ini dapat kita lihat bahwa sebenarnya pengalaman belum dapat dijadikan sebagai tolak ukur bahwa sesorang itu cakap dalam bekerja tetapi justru kompetensi seseoranglah yang patut dijadikan sebagai tolak ukur apakah seseorang itu cocok untuk dipromosikan atau tidak. Hasibuan 2003 kembali menjelaskan, dasar-dasar untuk mempromosikan karyawan terbagi menjadi 3 yaitu: ¾ Pengalaman seniority. ¾ Kecakapan ability. ¾ Kombinasi pengalaman dan kecakapan. PT. Interbis Sejahtera dalam hal promosi menerapkan dasar-dasar kombinasi pengalaman dan kecakapan.

2. Variabel Laten Bebas Budaya Perusahaan

Variabel indikator yang menjadi pembentuk budaya perusahaan dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan X 5 , aspirasi serikat pekerja X 6 , norma perusahaan X 7 , kualitas manajemen X 8 , peraturan perusahaan X 9 , dan iklim perusahaan X 10 . Semua variabel tersebut dapat diterima sebagai faktor yang berpengaruh dalam budaya perusahaan, karena memiliki nilai t di atas 1.96 tingkat signifikansi 5 . Pada penelitian ini, didapatkan hasil pengolahan data bahwa norma perusahaan X 7 merupakan faktor yang berpengaruh paling besar dalam budaya perusahaan dan kualitas manajemen X 8 merupakan faktor yang memberikan pengaruh terkecil pada variabel budaya perusahaan. Berikut ini merupakan uraian secara rinci mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi budaya perusahaan :

a. Gaya Kepemimpinan X

5 Gaya kepemimpinan X 5 merupakan variabel indikator yang memiliki nilai λ terendah kedua sebesar 0.79 atau 21 lebih rendah dibandingkan dengan norma perusahaan. Nilai SMC variabel ini adalah sebesar 0.31 atau 31 . Variabel ini merupakan variabel indikator dengan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Karyawan PDAM Tirtauli Pematangsiantar

9 123 130

Pengaruh Program Pelatihan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)” Medan

1 41 76

Pengaruh Budaya Perusahaan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Honda Istana Deli Kencana I

5 58 95

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ( STUDY KASUS KARYAWAN PT. DAMBOSCO BRONTON ).

0 6 26

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan PT Makmur Sejahtera Wisesa Tanjung Tabalong - Kalimantan Selatan).

0 6 15

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan PT Makmur Sejahtera Wisesa Tanjung Tabalong - Kalimantan Selatan).

0 2 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

1 6 14

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Delapan Nol Delapan West Di Sukoharjo.

0 3 13

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Delapan Nol Delapan West Di Sukoharjo.

0 4 17

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. INTERBIS PALEMBANG -

0 1 25